chapter 9

24 12 1
                                    

Hai Jangn lupa vote Dan koment!!
Hargai author yg menulis!

************************************
Author pov

Setibanya putri Di Warung ,Dia pun memasuki Warung Itu Dan mancari tempat yg bagus Dan nyaman. Dia pun memesan makanan Dan minuman. Putri pun mengambil hpnya Dan memainkannya sambil menunggu makanannya datang.

Setelah lama menunggu akhirnya makanan yg dipesan putri pun datang.

"ini pesanannya mbak"kata pelayan itu.

"oh iya, makasih mbak"kata putri dengan senyuman yg ramah.

Dia pun memakan makanannya dengan kitmat, Sampai akhirnya seorang cowok duduk didepannya dan membelakangi putri.

"putri"kata cowok itu.

Putri yg sedang asik memakan nasi goreng dikagetkan dengan suara cowok didepannya dan memanggil namanya.

"iya?"putri pun melihat cowok yg memanggilnya tadi.

"lu Ngapain disini? "tanya cowok itu.

"lah reza g tau gue lagi apa? Yah... Lagi makan lah bego! Untung ganteng kalaw g udah gue semprotin tuh mukanya! "batin putri.

Cowok yg sedang duduk didepan putri adalah Reza, teman skateboard ralat maksudnya pelatih putri.

"Woy, malah ngelamun" kata reza dan mengibaskan tangannya didepan muka putri.

"eh iya, makan"kata putri dengan polosnya.

"oh"kata reza.

"iya" kata putri dengan senyuman ramahnya.

Lalu putri pun melanjutkan makannya tanpa memanggil reza, dia dengan lahap memakan makanannya tanpa memperdulikan orang yg sedang menatapnya.

"kamu Ngapain natap aku begitu banget? "kata putri setelah memakan makanannya.

"ga! "katanya cuek.

"oh,yaudah aku deluan ya za! "kata putri.

"Putri "panggil reza.

"iya? "

"temanin gue makan"kata reza.

"hah?"bingung putri.

"udah duduk kembali "kata reza .

"Tap.. "belum sempat putri melanjutkan kata katanya sudah dipotong dengan reza.

"Ga ada tapi tapian, pokoknya temanin gue! "kata reza dengan tegas.

Akhirnya putri pun menuruti perkataan reza. Dia hanya bisa diam dan melihat reza sedang makan dengan lahap,sampai akhirnya hp putri pun berbunyi.

Lia call

Putri pun mengambil hpnya dan melihat siapa yg Menelfonnya. Dan ternyata yg Menelfon lia adiknya.

"za, aku angkat Telfon dulu"kata putri

"oh,iya"kata reza dan melanjutkan makannya .

Putri pun melenggang pergi dari tempat reza makan, dia mengangkat telfonnya dengan sangat malas.

"hal" belum sempat putri mengucapkan sepatah kata, lia langsung menodongnya dan menyalahkan putri.

"lu kenapa lama banget ngangkatnya? Lagi sama om om hah? "kata lia diseberang sana dengan nada marah.

"jaga bicara lo ya? "kata putri dengan datar.

"ngapain gue jaga bicara gue, emang kenyataannya. Dibayar berapa lu? "kata lia.

"lu Ngapain nelfon gue? " kata putri datar.

"gue nelfon lu, cuman mau ngasih tau, kalau ayah sakit.gara gara lu! "kata kata lia dengan menekan setiap perkataannya.

"apa? Ayah sakit? "kata putri kaget.

"Iya dan itu semua karna lu!" tegas lia

"berhenti lo ngomong gitu"kata putri dengan emosi yg meluap.

"kenapa lu marah? Kenyataannya ayah sakit karna lu! "tegas lia

"berhenti lu bicara " kata putri dan mematikan telfonnya secara sepihak.

Tanpa sepengatahuan putri reza sedari tadi sudah mendengar apa yg dibicarakan putri. Lalu putri kembali dengan wajah yg sangat datar berbeda dengan wajahnya sebelum menelfon.

"za, aku harus pulang!"kata putri dingin.

"kenapa emang? Gue belum suruh lu pulang! "kata reza .

"terus kenapa kalau lu belum nyuruh gue pulang hah?"bentak putri.

Semua pengunjung  pun menatap putri dengan tatapan tidak suka. Putri pun pergi dari temaot itu meninggalkan reza sendiri disana.

Jangan lupa di koment and vote ya!
Follow instagram author @Nursymsiikaptry
 
Jangan bosan bacanya ya!



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang