chapter 5

30 17 1
                                    

Sesampainya putri dirumah dia langsung memarkirkan motornya dibagasi tempat dia memarkirkan motornya. Lalu putri berjalan kearah pintu baru saja ia ingin membuka pintu rumahnya pintu itu sudah terbuka dan menunjukkan sosok Lia yg sedang menatap putri dengan tatapan tidak suka. Baru saja putri melangkahkan kakinya masuk kerumahnya tangannya langsung dicekal oleh Lia.

"Heh. Lo ga sopan banget bukannya salam malah langsung nyelonong masuk aja"kata Lia dengan nada yg tidak suka.

"Assalamualaikum "salam putri. Lalu berlalu dari lia namun baru beberapa langkah putri sudah ditahan sama Lia.

"Lo dari mana? "Tanya Lia.

"Bukan urusan lo"kata putri dingin.

"Ohh. Gue tau lo dari rumah om om kan? "Tanya Lia.

"Gue bukan jalang. Dan gue ga seperti lo yg centil sana sini sama cowok! "Kata putri dan berlalu pergi dari hadapan Lia yg sudah manahan emosinya.

Putri masuk kedalam rumahnya dan berjalan menuju tangga. Baru saja putri melangkahkan kakinya ke tangga namun suara dari belakang putri menghentikan langkahnya.

"Kamu dari mana? Udah puas sama om omnya? "Tanya paruh baya itu yg tak bunda putri.

Putri hanya diam, dia ingin sekali menangis untuk saat ini namun dia tahan lalu putri berbalik menatap bundanya dengan tatapan dingin.

"Maksud bunda apa? "Tanya putri dingin.

"Ga usah sok ga tau. Bunda ga pernah ngajarin kamu untuk pergi bersama om om! "Kata bunda putri sinis.

"Putri ga pernah pergi sama om om"kata putri.

"Ga pernah pergi? "Kata bunda putri. Lalu bunda putri mengeluarkan handphonenya dari kantung celananya. Dan memperlihatkannya kepada putri.

"Jadi ini apa, hah? "Kata bunda putri meninggi.

"Itu azka. Saat ditaman, dan saat diarea skateboard dan waktu dia natap gue. Siapa yg foto gue, berani banget tuh orang"gumam putri dingin.

"Gara gara kamu ayah sakit. Kamu tuh anak pembawa sial anak yg ga pernah diinginkan di keluarga ini"teriak bunda putri.

Putri hanya diam, kata kata itu, kata kata itu yg membuat hati putri sakit. Putri menatap bundanya.

"Terus kenapa anda ga gugurin kandungan anda saat anda hamilin saya? Kenapa anda malah mempertahankan kandungan anda dan membiarkan saya lahir didunia ini kalau anda tidak menginginkan saya ada dikeluarga anda? "Kata putri yg sedang menahan tangisnya.

"Karna bunda ga mau dicap ibu durhaka yg membunuh anaknya sendiri"kata bunda putri kesal.

"Tapi sama saja and-"belum sempat putri melanjutkan omongonnya. Sebuah tamparan yg keras mendarat di pipi mulus putri dan sontak membuat putri diam seribu bahasa.

Plakk

"Ayah ga pernah ngajarin kamu buat ngebantah orang tua mu apalagi bunda kamu. Siapa yg ngajarin kamu ngebantah orang tua, hah? "Tanya ayah putri yg mulai meninggi.

"Ayah. Ayah nampar putri "kata putri lemas.

"Ayah ga pernah ngajarin anak ayah buat jadi perempuan murahan. Siapa yg ngajarin kamu buat jadi perempuan murahan? "Tanya ayah putri marah.

"Ayah, putri ga pernah jadi perempuan murahan! "Kata putri.

"Sudah ayah ga mau dengar alasannya kamu .ayah kecewa sama kamu putri, ayah kira kamu perempuan baik nak, tapi ayah salah ternyata kamu... Lebih dari seorang pelacur! ".kata ayah putri lalu melenggang pergi meninggalkan putri yg terdiam.

Tes.. Tess..

Air itu berhasil jatuh ke pipi mulus putri tanpa sepengetahuan putri. Putri menangis dalam diam. Putri berbalik pergi dari rumah itu, untuk saat ini putri butuh sendiri. Sedari tadi bunda putri memanggil nama putri tetapi putri menghiraukan panggilan itu ,putri tetap berjalan menuju bagasi tempat dia tadi menyimpan motornya. Lalu putri melenggang pergi meninggalkan rumahnya. Di perjalan putri terus saja menangis tidak ada yg tahu kalau putri sedang menangis. Sesampainya putri ditempat yg dia tujuh dia langsung memarkirkan motornya dan pergi menuju gedung yg sudah tua itu. Dia menaiki tangga satu persatu dan sampailah putri ditempat terbuka tempat dimana dia meluapkan semua beban hidupnya. Rooftop, yah tempat yg putri sukai. Dan saat ini putri meluapkan semua masalahnya kepada benda benda yg ada disana.

"Arghhhg..."teriak putri.

"Gue bencii kalian, arghhhh"teriak putri sambil menangis.

Putri terduduk lemas di lantai dia masih saja terus menangis. Dia sudah ga tau dengan jalan hidupnya dia sudah capek, sudah lelah dengan cerita hidupnya.

"Putri capek, putri lelah. Lelah dengan masalah hidup putri"kata putri lemas.

Hari sudah menunjukkan malam namun putri enggan untuk pergi dari tempat itu, dia masih saja menangis. Sampai akhirnya putri tertidur akibat menangis berlama lama. Putri tertidur di rooftop.

Keesokan harinya putri terbangun dari tidurnya karna merasakan badannya terasa sakit semua dan kepalanya berat.

"Gue tertidur disini? "Tanya pada dirinya sendiri.

Lalu putri melenggang pergi dari rooftop. Rencananya putri ingin pulang kerumah untuk mandi .sesampainya putri dirumahnya putri segera memarkirkan motornya dan langsung masuk kedalam rumahnya. Putri masuk kedalam rumahnya ,namun belum sempat putri melangkah, putri sudah terdiam saat melihat keluarganya sedang sarapan pagi. Untuk saat ini putri tidak ingin melihat siapa pun termasuk keluarga nya. Lalu putri dengan santai menaiki anak tangga, baru saja putri ingin melangkah lagi namun dia dikagetkan dengan suara wanita paruh baya yg bisa kita kenal. Yah itu bunda putri.

"Dari mana saja kamu? Sudah puas main mainnya! "Kata bunda putri.

Putri hanya menghiraukan perkataan bundanya dia terus melangkah sampai akhirnya suara bass yg dikenal putri menghentikan langkahnya.

"Kamu kalau ditanya jawab"bentak ayah putri.

Putri hanya diam, hatinya sudah retak dan sekarang hati itu makin retak.

"Sudah yah, ga usah diladenin anak kaya gitu"kata bunda putri menenangkan ayah putri.

"Dari mana saja kamu"kata Lia.

"Bukan urusan lo"kata putri dingin.

"Gue cuman nanya kali apa susahnya sih tinggal jawab "kata Lia.

"Itu bukan urusan l-"belum sempat putri ngomong ayahnya sudah memotong perkataan  putri.

"Keluar kamu dari rumah ini. Keluar"bentak ayah putri. Itu sontak membuat putri mematung.

"Ayah nyuruh putri keluar? "Tanya putri, air matanya sudah tidak bisa dibendung lagi, lagi lagi putri menangis.

"Keluar kamu, saya ga mau punya anak murahan kayak kamu, keluar! "Bentak ayah putri.

Putri terdiam, dia menangis dalam diam. Sebegitu murahanya kah putri.

"Saya bilang keluar kamu dari sini, saya ga sudih punya anak kayak kamu"kata ayah putri.

"Terus kenapa anda ingin ngerawat saya dari kecil, kenapa anda ga bunuh saya dari kecil"kata putri dingin.

"Keluar kamu! "Bentak ayah putri.

"Ok. Saya akan keluar dari rumah anda, dan saya ga akan kembali kerumah ini. Dan oh ya"putri mengambil sesuatu dari dalam dompetnya.

"Ini, ambil saya tidak butuh! "Kata putri dingin lalu melenggang pergi dari rumahnya.

"Salah putri apa yah, bun sampai kalian benci sama putri? "Gumam putri.

Jangan lupa vote yah dan coment

my storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang