Chapter 11 - Gerbang Sekolah

873 99 12
                                    

"Terkadang kita tidak tahu mengapa seseorang berubah, tetapi seseorang berubah pasti memiliki alasannya sendiri."
—————————————————————————

Seorang gadis remaja melangkahkan kakinya ke sebuah gedung tempat ia menuntut ilmunya. Seulas senyum menghiasi wajah cantiknya.

Tiba-tiba langkahnya terhenti mendapati seorang pria bertubuh tinggi dengan headset yang menempel ditelinganya.

"Vino?" Aletta bertanya-tanya dengan suara kecilnya. Seketika Aletta teringat akan semua perlakuan Vino padanya. Aletta memberanikan diri untuk menghampiri Vino dan menyapanya.

"Haii Vin," sapa Aletta.

Vino hanya menoleh kemudian membelakangi Aletta.

"Vino?" Panggilnya lagi.

Vino tetap tidak menjawab. Vino melangkahkan kakinya meninggalkan tempat Aletta berdiri. Aletta pun mulai merasa kesal. Apa sih mau cowo ini? Batin Aletta.

Aletta mengikuti Vino dengan perasaan kesal padanya. Aletta terus mengikuti langkah kaki Vino. Sesekali Vino menoleh ke arahnya namun Aletta seperti orang yang sedang tidak memperhatikan Vino.

Vino menyadari tingkah Aletta. Vino mundur ke arah Aletta kemudian menarik kerah baju Aletta bagian belakangnya.

"Aduhh Vino! Lu tuh apa-apan sih?!" Cetus Aletta.

"Lu? Oh, sekarang udah bisa ngomong 'lu' ternyata," ledek Vino sambil membuang muka dari hadapan Aletta.

"Iya! Mulai sekarang gua harus bisa keras sama lu!" Emosi Aletta mulai memuncak.

"Aletta?"

"Apa?!"

"Jangan galak."

"Maksud lu apan sih?!"

"Kalo galak makin imut."

Seketika Aletta melamun menatap mata Vino. Vino kembali tersenyum dan tanpa disadari Vino mulai tertawa.

"Hah?" Aletta bingung.

"Baper kan. Gua becanda kali."

Emosi Aletta semakin memuncak. Awas ya Vino! Batin Aletta sebelum akhirnya Vino meninggalkan Aletta.

***

"Apa-apan sih tuh cowo! Makin lama seenaknya deh. Ntar lembut, ntar kasar." Gumam Aletta sambil terus melangkahkan kakinya menuju kelas.

"ALETTAA!" Suara itu mengagetkan Aletta. Ya, benar sekali suara itu bersumber dari suara temannya, Cestey.

"Ya ampun Cestey, lu kagetin gua aja deh."

"What?! Gua? Gua ga salah denger?" Cestey tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang tidak seperti biasanya menggunakan kata asing itu.

"Apa sih? Ga lu, ga Vino! Sama aja, serah dah." Aletta meninggalkan sahabatnya.

"Wait wait.. tunggu dulu. Lu tuh kenapa sih?"

"Kenapa gimana Teyy?"

"Hmm.. ya ga biasa aja lu gini."

"Emang gua salah ya, mau coba ngomong dengan kata-kata itu?"

"Ya nggaa sih Taa, ta—" kata-kata Cestey terpotong oleh suara seorang pria yang cukup membuat mereka menoleh.

Aletta [On-going]Where stories live. Discover now