Karna ini pertama, jangan lupa klik bintang untuk vote oke, dan jangan lupa komen juga, kiss online😘
Btw gw males baca ulangnya jadi kalau ada typo maafkan ya
✨✨✨✨"hentikan sayang kau tidak boleh pergi!"
Pria itu menahan lengan wanita yang sedari tadi memasukan barang barangnya kedalam koper besar."Cukup, aku sudah lelah, aku juga manusia mempunyai batas kesabaran! Dan perbuatanmu sudah melewati batas itu aku sudah tidak tahan, kita berhenti sampai sini, lepaskan aku!"
Lisa menghentakkan lengan Sehun yang sedari tadi menahannya.
"Sayang dengarkan aku, aku bisa menjelaskannya, tolong dengarkan"
"Tidak ada yang perlu di jelaskan lagi " jawab Lisa dingin
Sehun tersentak kaget, dia Tidak pernah melihat Lisa sedingin ini padanya semarah apapun istrinya ini.
"Sayang ingat kau sedang mengandung, kau mau anak kita lahir tanpa keluarga yang sempurna?, Lisa tolong pikirkan terlebih dahulu"
Lisa tau itu, dia harus menerima resiko ini jika ingin meninggalkan Sehun, apakah dia akan menjadi calon ibu yang jahat untuk anaknya, tapi Lisa sudah tidak tahan lagi dengan perbuatan Sehun di belakangnya.
Sehun segera mengunci pintu kamar agar Lisa tidak bisa keluar.
"Apa yang kau lakukan Sehun!, Hubungan kita sudah selesai mulai detik ini" muka Lisa memerah antara kesal dan sedih perasaannya sungguh campur aduk sekarang.
Sehun kaget Lisa menyebut namanya 'Sehun' tanpa beban, dan lebih parahnya dengan penuh amarah
"Lisa kau sudah salah paham aku bisa menjelaskan semuanya, tolong dengarkan penjelasan ku dulu" Sehun berusaha menenangkan Lisa dengan mendekatinya dan memegang lengannya.
"Lepas! Penjelasan apa lagi semuanya sudah terbukti, aku melihatnya dengan mata kepala sendiri oh Sehun!" Ucap Lisa dengan penuh emosi.
Lisa segera mengambil alih kunci pintu di tangan Sehun saat Sehun sedang lengah.
Lisa membuka pintu kamar dengan tergesa-gesa lalu membanting pintu ketika sudah berhasil keluar membawa kopernya.
"Tidakkah Lisa.. ya.. dengarkan aku ck"
Sehun segera berlari mengejar Lisa.
.
_____________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
7 tahun kemudian
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tukk.. tukk.. tuk
"Masuk"
Seorang pria berbadan tinggi masuk dengan membawa setumpuk kertas kertas di tangannya.
"Kau tidak lelah mengerjakan ini sendirian?"
Pria itu meletakan tumpukan kertas tersebut di atas meja seorang yang sedari tadi sedang berkutat pada laptop di hadapannya."Terima kasih, Aku bisa menanganinya" jawab si pria yang entah sedang mengetik apa di laptopnya, apa lagi kalau bukan urusan kantor dan bisnisnya.
"Sehun-ah, kau selalu datang pagi pulang larut malam sekali, bahkan kau sering lembur di kantor, lama lama kau bisa sakit, ayolah oh sehun pikirkan kesehatan mu juga"
Orang yang di panggil Sehun itu menghentikan kegiatannya mengetik lalu membuka kacamata beningnya.
"Kai, jika sudah tidak ada urusan lagi di ruangan ku silahkan keluar" ucap sehun, dan sedetik kemudian dia menatap kai di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peaceful Again? -{Sehunlisa}
Random-"sayang dengarkan aku, ini hanya sebuah kesalah pahaman " -"aku pergi, jangan pernah mencoba mencariku" -"oh Sehun kau butuh sekertaris sekarang!" -"mommy aku bertemu paman tampan tadi, aku ingin mempunyai Daddy sepertinya"