SEPULUH

842 57 5
                                    

***

-XII IPA 5-

Ify duduk di kursinya dengan menunduk menatap buku tulis kimia nya. Gadis itu tidak benar-benar membaca buku nya, ia memegang lehernya lalu menggeleng pelan.

"Fy, sehat?" tanya Shilla yang merasa aneh dengan sahabat sekaligus teman sebangkunya itu. Ify menatap Shilla lalu mengangguk pelan.

"Emang gue keliataan sakit?" tanya nya balik.

Shilla mengangguk, "iya, lo keliatan aneh. Senyum-senyum terus megang leher terus gelengin kepala. Itu juga muka lo jadi merah kalau sakit mending ke uks, Fy."

Ify menggelengkan kepalanya. Dia tidak sakit secara fisik. Tapi, sepertinya otaknya yang sakit. Sampai sekarang Ify masih belum bisa melupakan perlakuan Rio tadi malam dimana pemuda hitam manis itu mengusel kepalanya di leher putihnya.

'Bisa gila gue gara-gara mikirin tadi malam. Bodo amat dah, jangan di ingat Fy, jangan di ingat,'

Gab yang duduk di depan Ify membalikkan badannya. Ia tertawa pelan. "Gara-gara Rio ya, Fy?"

Ify melotot ke arah Gab. Lalu memukul kepala gadis itu keras.

"Ap- apa-apaan lo?!" gertak Ify keras. Gab meringis sakit.

"Tapi, jangan mukul kepala dong, Fy. Sakit ini."

Shilla tertawa, "entar tambah bego, Fy. Kasian."

Gab ingin memukul Shilla karena berani menertawakannya, tapi ia mengurungkan niatnya.

"Mending temenin gue yok ke 12 IPS 2. Mau balikin skateboard Rio. Berat tau nggak bawanya." ucap Gab seraya mengambil skateboard Rio yang berada di samping kursi nya.

Ify dan Shilla baru saja ingin membuka mulut untuk menolak.
"Nggak ada penolakan!"

Akhirnya mau tidak mau Ify dan Shilla mengikuti Gab menuju kelas Rio. Hari ini pun kelas lagi banyak jam kosong karena guru sedang rapat. Berkah yang haqiqi.

----

"Felix, gue kangen lo."

Cakka, Alvin, Rio, dan Felix menoleh ke sumber suara. Mereka saat ini sedang berada di kelas, hanya mereka berempat karena yang lain ada yang ke kantin, ada pula duduk di luar kelas.

Di sana, di pintu kelas berdiri gadis berambut panjang dengan warna pirang, Lisa. Dia Lisa.

Siapa Felix?

Entahlah.

Lisa menghampiri CRAF dan langsung memeluk Felix dengan erat. Felix terkekeh pelan lalu membalas pelukan Lisa.

"Gue juga kangen lo."

Cakka, Alvin, dan Rio mencibir.

"Halah bucin," ucap Rio meledek.

"Makanya punya pacar, Yo, biar lo juga bisa bucin. Sirik aja sama orang," sahut Alvin yang mendapatkan tatapan tajam dari Rio.

"Beri-"

BRAAKK

Cakka, Alvin, Rio, Felix, dan Lisa menatap pintu kelas mereka. Di sana berdiri Ify, Gab, dan Shilla.

It's Love [SLOW UP]Where stories live. Discover now