1

0 0 0
                                    

Sabtu, hari dimana seorang gadis berumur 18 tahun mengikuti kegiatan clubnya yang juga merupakan olahraga favoritnya yaitu badminton. Namanya Indah. Indah sudah menekuni olahraga ini sejak berumur 8 tahun. Dia bahkan sudah sering mengikuti kompetisi badminton baik ditingkat sekolah maupun provinsi.

Indah bahkan menjadi salah satu atlet pelatnas tingkat provinsi dan juga merupakan mahasiswa jurusan Hukum di salah satu Universitas ternama di Bandung.

"Oke latihan cukup hari ini, kita ketemu lagi sesuai jadwal masing-masing. Oke". Kak Maya pelatih sekaligus senior Indah menyudahi latihan hari ini, karena jam sudah menunjukkan pukul 8. Dia merupakan salah satu atlet terbaik di Bandung, entah sudah berapa medali yang dia bawa pulang.

Indah terlihat lelah sebab latihan hati ini cukup berat. Dia latihan dari pukul 8 pagi sampai 8 malam. Indah latihan selama itu karena sebentar lagi dia akan mengikuti salah satu kompetisi tingkat Universitas se kota Bandung.

Indah sampai dirumah pukul 8.30. Jarak rumah Indah dari tempat latihan hanya 30 menit dengan bus kota. Indah mengambil kunci yang terletak di bawah pot bunga. Jam segini biasanya memang belum ada orang dirumah.

Mama Indah mempunyai sebuah toko pakaian, accessoris dan coffe shop di pasar. Toko mama Indah tutup pukul 10, tapi biasanya hari libur tutup lebih lama karena ramai pelanggan. Indah mempunyai seorang kakak perempuan dan kakak laki-laki. Kakak perempuan Indah sedang kuliah jurusan kedokteran di kampus yang sama dengan Indah. Sedangkan kakak laki-laki Indah sudah bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Indah tidak punya ayah karena sudah meninggal 6 tahun yang lalu.

Pukul 9 malam kakak Indah baru pulang, dari tempat temen katanya. "Kak, lo nggak bantuin mama di toko?". "Lo sendiri nggak bantuin mama? Lo abis latihan ya? Kalau mama tau lo bisa dimarahin lagi dek". Indah mengabaikan perkataan kakaknya dan masuk kekamarnya.

Mama Indah emang nggak suka Indah latihan badminton. Mamanya bilang buang-buang waktu, lebih baik belajar yang rajin biar bisa jadi orang yang ada gunanya. Padahal Indah udah jelasin kalau jadi atlet itu juga bisa nyari duit, udah banyak di tv contohnya, tapi mamanya tetap aja nggak mau ngerti.

****

Minggu siang ini Indah ada janji sama dua sahabatnya di kampus, Sakti sama Widy. Sakti itu cewek BTW. Mereka janjian disalah satu pusat perbelanjaan di Bandung.

Kalau mereka udah ngumpul berisiknya mintak ampun, sampe orang yang disekitarnya ngeliatin dan berasa nggak nyaman gitu. Yang mereka omongin juga hal nggak jelas, tapi tetep aja ketawa.

Kadang mereka juga sering ngetawain orang lain yang agak aneh. Mereka cuma ngeliat atau denger sekali aja, abis tu tatap-tatapan trus ketawa sampe pernah bapak-bapak bilang "nggak baik anak cewek ketawanya gitu, ntar susah cari pasangan".

Indah, Sakti sama Widy sampe ditempat orang jualan es krim yang katanya lagi hits, ya mereka ikutan beli juga karna penasaran.

"Oi Ndah, lo kesini juga?", itu Rizky, temen satu kampus Indah. "eh Ky, iya nih bareng idung gue, hahaha" maksudnya idung itu, Widy sama Nia kan sahabat Indah, jadi bagi Indah mereka itu udah kayak lobang idung Indah aja yang kemana-kemana bareng terus.

"Gabung aja sini", Rizky ngajakin gabung tapi Indah nggak terlalu kenal temennya yang lain, jadi Indah bilang nggak usah, pengen ketempat lain.

"Bilang aja kalau dia mau bayarin, kita gabung". Sakti, ngasih usulan. "Jangan gabung lah. Males. Widy nggak kenal mereka". "Ya udah, kita pesen abis tu pergi ya". Sambung Indah.

Jurusan Hukum itu mahasiswa nya banyak. Satu angkatan bisa 400 sampe 500 orang, jadi maklumlah kalau banyak nggak kenal satu sama lain.

"Ndah, disana ada Dani", sakti ngomong sambil nunjuk ke arah Rizky sama temen-temennya tadi duduk. "Trus kalau ada Dani?", Indah jawab, "nggak kenapa-napa sih, suka aja liat dia, rajin shalat, pinter, baik, ramah, tinggi senyumnya manis lagi. Penyejuk hati". "Oh ya? Emang Dani tu yang mana?", indah nanya dengan polosnya yang bikin widy ketawa, dan sakti kesel tiba- tiba.

SIGNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang