- 21 -

1.2K 97 5
                                    

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Sinb baru saja menyelesaikan tugas laporannya. Sebelum tidur, ia memutuskan untuk menelepon Seungkwan. Pasti anak itu masih belum menyelesaikan laporannya.

"Seungkwan~ Boo Seungkwan~"

Sinb bergumam sambil menunggu panggilan videonya diangkat oleh Seungkwan.

"Bobi~ Bos Sinbi! Ada apa nih? Pasti mau nanya laporan ke gue kan? Dasar pemalas."

Sinb hanya bisa menghela napasnya. Kebiasaan sahabatnya ini memang menyebalkan. Tapi meskipun menyebalkan, ocehannya ini terkadang membuat Sinb rindu.

"Sorry nih, laporan gue sih udah kelar. Gue mau pamer aja soalnya abis ini gue mau tidur."

"Sahabat macam apa lo ngerjain tugas duluan gak ngasih tau."

"Percuma ngasih tau lo. Nanti pasti ngerjainnya mendekati deadline."

Seungkwan terkekeh, mengiyakan pernyataan Sinb barusan.

"Ngaca dong. Lo juga suka gitu kan?"

"Iya sih... Tapi seenggaknya kali ini gue nyelesaiin lebih dulu daripada lo."

"Kalo lo mau pamer doang dan gak bantuin gue ngerjain laporan, mending matiin aja lah."

"Gue mau kasih semangat tau."

"Yaudah buruan."

Sambil menunggu Sinb menyemangatinya, Seungkwan mengambil segelas americanonya. Melihat americano itu, raut wajah Sinb berubah.

"Americano lagi?"

Seungkwan tersenyum lalu mengangguk.

"Kenapa emangnya?"

"Gak bagus buat kesehatan tau minum kopi setiap hari! Apalagi lo minumnya melebihi orang normal."

Meskipun Sinb mengomelinya seperti ini, Seungkwan tetap mendengarkan bahkan memperhatikan wajah Sinb dengan fokus.

Meskipun Sinb mengomelinya seperti ini, Seungkwan tetap mendengarkan bahkan memperhatikan wajah Sinb dengan fokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
palette • svt x gfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang