十八 | Kissing In The Lift

9.4K 1.4K 73
                                    

Untuk beberapa alasan, waktunya aku percepat egen

Untuk beberapa alasan, waktunya aku percepat egen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan mengguyur di Seongpa-gu, wilayah yang menjadi distrik tempat sekolah gue berada.

Gue menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan berkali-kali. Gue jenuh.

Sekolah udah bubar sekitar 1 jam yang lalu. Teman-teman sekelas udah pada bubar. Apalagi Seonho yang hari ini ga masuk sekolah. Ada syuting katanya. Mereka enak udah pulang duluan karena membawa payung. Sementara gue harus ngentang di sekolah dengan hp lowbat dan uang 20000 won untuk pulang.

Sebenarnya gue bisa aja pulang dan langsung ke tempat kerja— soalnya ga terlalu jauh, bisa ditempuh dengan jalan kaki pula, tapi hujan yang super lebat ini ga mengizinkan gue bergerak keluar gerbang barang sedetik.

Huh, lalu gue pulang gimana coba?

Akhirnya gue menunggu


Menunggu




Dan menunggu lagi


Tepat jam 6 petang, hujan baru reda. Gue keluar dari sekolah barengan sama anak-anak club yang emang pulangnya sore karena jam tambahan. Gue berjalan sampai ke halte sesekali bersenandung lagu yang akhir-akhir ini sering gue dengerin.

If I got locked away

And we lost it all today

Tell me honestly, would you still love me the same?

If I showed you my flaws

If I couldn't be strong

Tell me honestly, would you still love me the same?


Baru saja gue sampai di halte, bus menuju ke arah rumah gue pun tiba. Entah gue beruntung atau emang busnya tepat datengnya. Gue duduk di belakang setelah menempelkan kartu bus di alat khusus. Gue aja baru tau kalo sistem pembayaran tarif bus pake kartu dari Jeno. Dia yang kasih itu kartu ke gue. Dan dia pula yang ngisi saldonya.

Memantul

Gue duduk di kursi belakang sambil ngeliatin jalanan yang ramai dari balik jendela. Seketika kepingan-kepingan memori gue di Beijing terputar indah layaknya kaset lagu. Dulu gue sering naik bus bareng Qing Dai, Hao Ren, dan Tian Ming—temen-temen satu club seni bareng gue.

Gue menampakkan senyum kecil yang bercampur dengan sedikit kegetiran di dalamnya. Tadi pagi sebelum mandi gue sempet muntah. Gue juga nyaris pingsan kalo ga ditahan Seungmin. Ah, ngomomg-ngomong soal Seungmin dia sudah sembuh setelah dua hari demam.

Dan balik lagi ke Seungmin yang jahat.




Gue jadi kepikiran soal perkataan Hyunjin dua hari yang lalu. Yang bilang kalo Seungmin emang manja pas sakit doang. Dia jadi kucing kalo pas sakit. Jadi diharapkan bagi gue untuk ngga baper karena Seungmin soft tiba-tiba.

Behind The Lenses ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang