CHAPTER 2

623 72 0
                                    

Seorang dengan wajah yang tampak lebih segar itu keluar dari sebuah ruangan yang diketahui sebagai kamar mandi. Kedua mata besarnya menelusuri ruangan yang masih sepi menandakan selain dirinya semua yang tinggal ditempat itu masih berada di dunia mimpi mereka. Namja berparas manis itupun beranjak menuju dapur untuk sekedar minum karena jujur saja dari semalam ia belum sempat meminum air. Setelahnya diapun terdiam di konter dapur tanpa menyadari bahwa ada sosok lain yang berjalan menghampirinya dan mengambil gelas berisikan air miliknya yang tinggal setengahnya itu. Sosok itu memandangi namja yang terlihat sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri itu dengan seksama sebelum membuka suara.

"Mwohae?," tanyanya dengan lirih tidak mau mengejutkan namja didepannya itu tapi tetap saja namja didepannya itu terkejut terbukti dari dirinya yang sedikit terperanjat dan langsung berbalik sambil memegang dadanya lengkap dengan kedua bola mata besarnya yang melotot membuatnya gemas sampai ingin mencubit pipinya yang lembut itu.

"Hyung! Bisa tidak sih tidak membuatku kaget! Seperti hantu saja! Sejak kapan juga hyung berdiri disitu?," protes namja dihadapannya itu.

"Kau saja yang asyik melamun sampai tidak sadar kalau aku ada disini Dotokki. Wae? Ada masalah apa sampai kau melamun seperti itu?," tanya namja yang lebih tua itu pada namja kelinci dihadapannya.

"Tidak ada apa-apa, hyung. Lagian hyung juga seperti hantu saja. Datang tanpa suara. Tiba-tiba sudah ada didepanku," jawaban namja yang lebih muda itu membuatnya menghela nafas.

"Baiklah aku minta maaf karena sudah mengejutkanmu. Tapi aku serius bertanya padamu Kim Doyoung. Kau benar-benar baik-baik saja? Wajahmu agak pucat, Dons," tanyanya merasa benar-benar khawatir dengan keadaan namja manis dihadapannya itu.

"Itu karena aku tidak memakai riasan apa-apa Taeyong hyung. Sudahlah aku mau membuat sarapan. Hyung mau aku buatkan sarapan apa hyung?," sergah Doyoung berusaha untuk menghindari investigasi dari hyungnya itu. Taeyong akhirnya mengalah dan mencoba menekan rasa khawatirnya itu.

"Mmmm,,,bagaimana kalau nasi goreng kimchi saja. Semalam kulihat kimchi kiriman dari eommanya Haechan masih tersisa sedikit. Bagaimana kalau kau buat itu saja?," Taeyong mengungkapkan usulnya. Doyoungpun menganggukkan kepalanya setuju.

"Lalu,,kenapa juga hyung masih disini? Sudah sana bersihkan dirimu. Baumu benar-benar mengganggu, hyung," ucap Doyoung main-main sambil tangannya menggeser tubuh Taeyong yang sedang berdiri didepan lemari pendingin.

"Mworago? Coba katakan sekali lagi," Taeyong sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Doyoung, dia menyingkir sedikit membiarkan Doyoung untuk mengambil kimchi yang disimpan dalam lemari pendingin itu.

"Aku bilang baumu sangat mengganggu, hyung," ulang Doyoung sambil tersenyum jahil.

"Eiii,,,kau saja yang berpikiran seperti itu. NCTzen diluar sana bahkan bersedia mengantri untuk menghirup bauku yang semerbak mewangi ini," Taeyong berkata dengan penuh percaya diri membuat Doyoung mual seketika mendengarnya.

"Itu berarti mereka harus segera memeriksakan diri mereka ke dokter. Aku yakin ada yang salah dengan indra penciuman mereka," tukas Doyoung.

"Yak! Bauku tidak separah itu. Sini kau! Biar kau rasakan seberapa wanginya tubuhku," Taeyoung langsung memerangkap tubuh Doyoung dalam pelukannya dan membuat Doyoung berusaha untuk melepaskan diri dari jerat tangan Taeyong yang tentu saja tenaganya tidak sebanding dengan Doyoung. Jangan lupakan bahwa Doyoung merupakan salah satu member terlemah diantara member NCT.

"Hyung! Lepas, hyung! Aku bisa pingsan kalau begini," Doyoung masih berusaha untuk membebaskan diri dari jeratan tangan Taeyong yang tentu saja sama sekali tidak berpengaruh sedikitpun pada Taeyoung. 

CAN I CALL YOU MINE ONCE AGAINWhere stories live. Discover now