Janji

4K 221 13
                                    

Agak kelamaan nyandat ide nih

Oiya, Daday lagi liburan ke Balikpapan loh! duh kangen banget, terakhir pas lebaran kesini

Selamat membaca wahai para readers, jangan lupa vote n commentnya ya :V

***

"Pergilah Na."

"Gak ava! Aku gak akan meninggalkan Starla."

"Biarkan Starla bersamaku."

Naura memandangi wajah Alvaro, meneliti setiap lekuk wajah laki-laki yang pernah memporak-porandakan hidupnya. Tak ada tanda-tanda kearoganan, ia hanya mendapati ketulusan disana.

"Kamu tetap harus kerja demi Starla kan? Kita bagi tugas, aku akan disini setiap pulang kerja untuk menjaga Starla. Tenang saja, bersamaku Starla aman."

"Tapi bagaimana kalau Starla bangun nanti? Dia pasti mencariku."

"Jika Starla bangun dan mencarimu aku akan menelpon segera, aku janji."

Naura mengangguk pelan, segera dikemasnya barang-barangnya, dengan berat hati ia harus pergi bekerja. Langkah Naura terhenti sejenak di ambang pintu, ia menoleh lagi memandangi Starla kecilnya yang terbaring tak berdaya, hati nuraninya sebagai seorang ibu tercabik-cabik, ibu mana yang tega meninggalkan anaknya dalam keadaan sakit.

"Na, percaya lah padaku. Nanti kalau Starla bangun aku janji - "

"Ava, aku titip Starla," potong Naura. "Dan jangan pernah berjanji. Kau tahu, jika kita berjanji maka iblis akan mengejar kita untuk membuat kita ingkar dengan janji kita sendiri." Naura menatap sendu sesaat sebelum ia berpaling dan melangkah pergi.

Pintu kembali tertutup, sedikit angin yang tercipta dari ayunan daun pintu menggerakkan tirai jendela di sampingnya. Alvaro memandang kepergian wanita yang dulu pernah dicintainya -masih tetap dicintainya-.

"Bell, gue janji bakal memberitahu bokap gue tentang Nana."

"Trus lo mau apa?"

"Gue tau hanya lo yang tau dimana Nana sekarang Bell."

Bella memandangi Alvaro dengan penuh kecurigaan, sedari awal bad boy macam Alvaro ini tak pernah sudi ia kenal.

"Pliis Bell, pertemukan gue dengan Nana. Gue janji bakal tanggungjawab, bakal nikahin dia, bakal jadi bokap yang baik buat anak kami."

"Bagus kalo lo nyadar mau tanggungjawab. Ntar sore gue bawa Nana, lo bawa bokap lo, kita ketemu di terminal depan. Lo harus bersimpuh di kaki bokap-nyokap Nana, minta maap karna udah ngancurin masa depan putri kesayangan mereka."

"Makasih Bell, gue janji gak bakal menyia-nyiakan Nana."

Janji hanyalah tinggal janji, Alvaro remaja terlalu mudah berjanji, tanpa ia tahu hidup tak semulus paha Victoria's Secret Angels. Bukannya restu yang ia dapat dari sang ayah, melainkan pertengkaran hebat yang berujung pengurungan dirinya oleh sang ayah.

Nana benar, waktu itu pun aku berjanji dan papa membuat aku ingkar, Alvaro tersenyum ketir mengingat janjinya 6 tahun silam.

Sore itu, bukan dirinya yang menemui Naura, melainkan ayahnya beserta para ajudannya. Alvaro remaja hanya tahu, jika ayahnya memberikan cek kepada Naura dalam jumlah besar untuk menggugurkan kandungan dan pergi dari hidupnya. Naura menerimanya.

***

Malam itu Naura menyanyikan lagunya dengan setengah hati, berkali-kali ia melirik jam, berharap jam akan berputar 2 kali lebih cepat agar ia bisa segera menemui putrinya.

Pelangi Sehabis HujanWhere stories live. Discover now