#1 KONFLIK

5 2 0
                                    

BRAAAKKKK. . . .

Suara gebrakan meja membuat suasana kelas yang tadinya gaduh seketika menjadi sunyi. semua pandangan mata mengarah kepada gangga yang berdiri di depan meja biru.

Biru yang terkejut dengan perbuatan gangga hanya bisa diam membisu melihat kearah wajah gangga, wajah yang penuh dengan amarah dan kebencian.

"kenapa bro?" tanya david menepuk bahu gangga dan mencoba menenangkannya karena gangga terlihat sangat emosi.

"ini masalah ku sama gue, dan gue peringatin kalian semua , JANGAN ADA YANG BERANI IKUT CAMPUR!!!!!!" tegas gangga dengan mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan kelas itu, dan hal itu sanggup membuat semua teman temannya merinding ngeri.

Tanpa basa basi gangga langsung menarik tangan biru kasar dan menyeretnya ke luar kelas , gangga menggenggam kuat pergelangan tangan biru yang sangup membuat biru meringis kesakitan.

Biru merasa takut dengan perlakuan gangga kepadanya , karna biru tau gangga bukanlah orang yang mudah emosi dan menjadi kasar seperti ini.

" kamu kenapa nga?, lepasin tanganku sakit." Rengek biru , beusaha meminta ampun kepada gangga, namun sayang gangga masih saja membisu dan malah mempererat genggamannya yang jusru membuat biru mendesah kesakitan.

Sesampainya di gudang belakang, tempat yang tidak mungkin ada siswa atau guru yang melihat keberadaan mereka. Gangga melempar biru ke tembok yang sudah berdebu hal itu lah yang membuat biru terjatuh serta mendesah dan meringis kesakitan yang kedua kali. sambil memegang bahunya yang terbentur tembok. Biru berusaha untuk berdiri mensejajari gangga.

Dengan nafas tidak beraturan ,gangga menekan pelipisnya kasar dan beberapa kali terdengar gangga mengeluarkan nafas berat.

"apa salahku sampai gangga semarah ini?, apa yang sudah aku perbuat ?sampai gangga seperti ingin membunuhku" pertnyaan demi pertanyaan berkumpul dan melayang layang di pikiran biru, membuat biru semaikin cepas.

Setelah merasa tenang gangga mengambil sebuah foto yang berada di saku celananya dan memperlihatkan kepada biru " dia siapa lo ?" tanya gangga dengan sedikit merendahkan suaranya.

Mata biru terbebalalak tak percaya ketika melihat foto yang ditunjukan gangga.

"dia siapa lo?!!!, JAWAB!!!" tanya gangga kedua kali dengan kata kata yang lebih ditekan.

Biru meremas rok osis yang ia pakai dengan kuat kuat, biru memindahkan tatapannya dari foto kewajah gangga "kamu dapet foto itu dari mana?" tanya biru ingin tau.

"lo gak perlu tau , lo Cuma jawab DIA ITU SIAPA !!?"

"dia ibuku" jawab biru dengan gelisah.

"AAHHHHHH, B*NGS*T" seketika datang rasa sakit didada dan jantung yang mengebu gebu ketika ia tau kenyataan itu , mata dan tubuh gangga yang tidak berhenti bergerah memperkuat kesan kegelisahannya.

"kamu kenapa nga?" tanya biru berusaha menggenggam tangan gangga.

"JANGAN SENTUH GUE!!" sentak gangga sembari melepaskan genggaman itu." lo tau Buah jatuh tak jauh dari pohonya., dan gue gak akan terbodohi untuk kedua kalinya! dengan wanita menjijikan kaya elo!" Ucap gangga dengan tatapan yang merubah menjadi tatapan jijik.

Biru benar benar tidak mengerti dengan maksud gangga , tapi dengan mendengar bahwa gangga menyebutnya wanita menjijikan cukup membuat biru meremas dadanya yang sakit.

"aku butuh penjelasan nga , kenapa kamu sebut aku wanita menjijikan ?" tanya biru tegar dengan mata yang berkaca kaca.

" lo itu pura pura bodoh atau memang bodoh!." Jawab gangga dengan wajah sinis dan suara yang dingin.

"aku bener bener gak tau maksud kamu." biru meraih dan menggengam kedua tangan gangga. "sekarang tatap mata aku dan jelasin maksud kamu itu apa."

Gangga melepas genggaman biru kasar. "lo anak dari wanita ini kan" gangga meremas foto yang ada ditangannya kemudian melemparnya ke wajah biru.

"anak dari wanita yang udah ngerusak keluarga gue!! , gara gara di gue dan adek gue sekarang hidup sendiri tanpa kasih sayang orang tua!! , gue harus cari duit buat biayai hidup gue dan ade gue. Dan itu gak semudah wanita itu ngerayu bokap gue!!!!." Tegas gangga dengan emosi yang mulai membeludak.

Biru meneteskan air mata yang sudah ia bending dari tadi dan mulai terisak"itu gak mungkin ngaa" ucap biru meyakinkan gangga dengan menagkup kedua pipinya, namun usahanya itu gagal , gangga selalu saja menepis berbagai jenis sentuhan dari biru.

"lo tau, 5 tahun yang lalu, ketika wanita itu merebut segalanya dariku , gue harus bertahan hidup gue harus bekerja menjadi kuli bangunan,ngamen ,jual koran , bayangkan saja anak kelas 1 SMP harus menanggung beban hidup 3 orang."

"dan karena dia ibu gue , ibuku yang aku sayangi sekarang menjadi gila, GILAAA , GILAAA, lalu apa ? apa yang gue harapkan dari orang gilaa, karna apa sudah ibuku bangun dari nol direbut begitu saja" Kini air mata gangga menetes. Butir demi butir air mata mulai membasahi pipi gangga. Suara dan tangisan gangga yang menyayat hati , semakin membuat biru terisak.

Biru hanya diam , tidak tau harus berbuat apa , karna saat ini , apa yang iru perbuat pasti akan salah dimat gangga, biru hanya bisa menyesal atas perbuatan ibunya.

"LO SAMA WANITA JAL*NG ITU SENENGKAN , BISA MAKAN MINUM DAN HIDUP MEWAH DENGAN UANG YANG SEHARUSNYA MILIK KELUARGA GUE!!!!!".

BRENGSEKKK. . . BROKKK. . .

Gangga memukul tembok yang berada tepat di samping wajah biru, dinding yang terlihat hancur , membuktikan seberapa keras pukulan gangga ,darah mulai keluar dari tangan gangga, namun gangga tidak mempedulikannya.

Biru melihat hal itu hanya bisa menagis tersedu sedu.

"kenapa lo nangis? Seharusnya lo senang karna lo udah bisa ambil kebahagian gue. Cinta dan kasih sayang yang gue kira tulus dari lo tenyata semua palsu. Sebuah kebodohan besar gue jatuh cinta sama lo."

"kalau lo emang mengincar harta gue, nih gue beri , maaf gue gak bisa ngasih semua harta gue ke lo , karna lo udah ketahuan sama gue." Gangga menggambil dompet yang ada di sakunya dan melempar uang setarus ribuan tepat di muka biru.

"a-ku gak ngincar uang kamu, aku Cuma ingin kamu dengerin penjelasanku."

"gue gak mau tau mulai saat ini dan seterusnya gue gak bakal sudi lihat muka lo, muka yang MENJIJKAN dan terkesan MURAHAN!, dan gue gak mau denger apapun dari mulut lo dan tersentuk kulit lo , karna bagi gue itu semua menjijikan" setelah mengucapkan kata kata itu gangga pun segera pergi dari tempat itu, karna berlama lama dengan biru akan membuat hatinya semakin sakit.

Biru hanya bisa menangis sekeras kerasnya ketika , gangga meningalkannya.

happy reading :)

jika kamu suka bisa bantu dengan buat vote , terimakasih 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 24, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Never GoWhere stories live. Discover now