5. Tears

3.9K 323 10
                                    

Haerin POV

"Haerin-ah,"

"Hmm?" aku pun membalas tatapan Jungkook.

"Sepertinya aku jatuh cinta padamu."

Seketika aku pun membeku. Kini, yang bisa kulakukan hanyalah menatap Jungkook tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Salah satu dari kami, ada yang jatuh cinta. Itu lah yang aku dan Jungkook hindari selama ini. Tapi kenapa hal yang kami hindari ini bisa terjadi, Ya Tuhan. Aku tidak pernah mengharapkan ini.

"Hahaha. Jangan bercanda, astaga..." ujarku sambil tertawa canggung, kini aku sudah mengalihkan pandanganku ke arah lain.

Aku tak sanggup menatap matanya lagi.

"Haerin-ah... Lihat aku," ucap Jungkook. Aku pun berhenti tertawa dan kembali menatap matanya.

"Lihat mataku, apakah aku sedang bercanda?" tanya Jungkook. Aku pun menatap lekat matanya.

Jantungku berdetak lebih cepat.

Berapa detik kemudian, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain. Lalu aku menundukkan kepalaku.

Aku benar-benar tidak tahu lagi harus mengatakan apa.

"Haerin-ah, aku--..."

"Jungkook-ah, aku pulang sekarang ya," selaku sambil berdiri. Kulihat Jungkook pun bangkit dari posisinya.

Saat aku hendak melangkahkan kakiku, Jungkook menggenggam pergelangan tanganku. "Aku akan mengantarmu pulang."

Aku menatap matanya. Berapa detik kemudian, aku mengangguk. "Baiklah." ucapku.

Kami pun keluar dari ruang latihan tanpa berbicara.

Kini, keadaannya sudah berbeda.

***

Kini mobil Jungkook sudah terparkir di depan rumahku.

"Terima kasih sudah mengantarku pulang." ujarku sambil membuka pintu mobil.

"Tunggu, Haerin-ah," ujar Jungkook. Aku pun menoleh ke arah Jungkook.

"Apa?"

"Apakah aku salah, jika aku jatuh cinta padamu? Apakah aku salah, jika aku mencintaimu?" tanya Jungkook.

Aku terdiam sambil menatap lurus ke depan.

"Jawab aku, Haerin-ah,"

"Aku tidak tahu..." ujarku sambil hendak keluar. Namun lagi-lagi Jungkook menahanku lagi.

"Apa lagi?" tanyaku.

"Jangan menghindariku." ucap Jungkook.

"Jungkook-ah, aku harus pulang. Permisi." ujarku sambil melepaskan tanganku dari genggamannya. Lalu aku pun keluar dari mobil.

"Haerin-ah... Haerin-ah..." Jungkook memanggil namaku, tapi aku mengabaikannya.

"Jung Haerin!" kini Jungkook mulai berteriak. Tapi aku tetap mengabaikannya.

Maafkan aku, tapi aku benci hal seperti ini. Aku tidak pernah mengharapkan Jungkook jatuh cinta padaku.

Karena aku juga belum siap jika harus jatuh cinta. Aku tidak ingin jatuh cinta pada Jungkook.

Aku trauma.

Trauma masa lalu.

***

Author POV

Eccedentesiast ; BTS Jungkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang