2: November Bagian Dua

13.8K 1.2K 52
                                    

2: November Bagian Dua

...

Aku sedang menunggu dimeja dokter ketika ponselku bordering, panggilan dari ibu. Aku segera mengusap icon berwarna hijau keatas. "Halo, bu. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam. Key lagi anter Rangga? Makin parah ya flu nya?"

"Iya bu. Tadi sempet demam tinggi jadi Key anter ke dokter aja daripada makin parah."

"Oalah, yaudah nggak papa."

"Ibu sama ayah udah sampai rumah?"

"Sudah, makanya langsung telfon kamu waktu mbak bilang kalian lagi ke rumah sakit. Terus udah dapet antrian?"

"Udah kok, bu. Tuh lagi diperiksa, Key lagi nunggu."

"Yaudah, nanti pulangnya hati - hati. Pelan - pelan aja bawa mobilnya, asal sampai."

"Iya bu." Kataku sebelum sambungan telepon benar - benar mati. Bersamaan dengan itu, sosok dokter Trian yang memeriksa mas Rangga keluar dari bilik periksa diikuti mas Rangga yang berjalan sambil mengancingkan baju, wajahnya masih pucat.

"Gimana dok? Kecapekan kan?" tebak aku.

"Bisa periksa istri dokter Rangga juga nggak, dok?" aku terperangah begitu juga mas Rangga, kami saling tatap satu sama lain sebelum mas Rangga memutus terlebih dulu lalu menatap balik dokter Trian dengan alis menyatu.

"Kok jadi istri saya?"

"Iya dok, kok jadi saya yang diperiksa?" timpalku heran. Dokter Trian hanya tersenyum lembut pada kami.

"Nggak ada salahnya kan diperiksa? Sedia payung sebelum hujan." Katanya sebelum terkekeh pelan.

Aku melirik mas Rangga yang mulai menatap tak suka pada dokter di sebrang sana. Aku segera menarik suamiku untuk duduk di kursinya.

"Yasudah dok, nggak lama kan?"

"Nggak kok, cuma sebentar."

Aku mengangguk dan menyusul dokter Trian sementara mas Rangga malah menahan tanganku.

"Kok jadi kamu? Aku nggak suka." Ungkapnya jengkel.

"Nggak papa, periksa doang kok. Pencegahan juga siapa tahu besok aku ikut - ikut flu kaya kamu."

"Tapi, Key..." aku memotong segera, "Udah nggak papa. Diem, tunggu sini aja. cuma sebentar." Terangku memberikan pengertian padanya lalu menyusul dokter Trian untuk diperiksa.

" Terangku memberikan pengertian padanya lalu menyusul dokter Trian untuk diperiksa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

....

"Gimana? Pasti karena kecapean ya?" tebak ibu setelah menjawab salam kami. Aku diam - diam melirik mas Rangga lalu menggeleng pelan tapi ragu. Bisa kulihat kening ibu mengerut heran.

EUDAIMONIA - Keyra & Rangga SeriesWhere stories live. Discover now