13: Drama Pagi Hari

8.8K 806 11
                                    

13: Drama Pagi Hari

...



Mas Rangga langsung mondar - mandir mirip orang bingung setelah keluar dari kamar mandi disusul suara teriakan Mami yang pagi itu berhasil memecah kedamaian, "Loh, handuknya itu loh malah dibawa keluar."

Aku tepuk jidat. Mas Rangga masuk lagi dan belum ada sedetik, dia melongokkan kepala mencari keberadaanku. "Handuknya?"

Aku langsung menunjuk ke pundaknya. Baru beberapa menit yang lalu dia menyampirkannya disana. Dia berdecak ketika mengingat lalu buru - buru masuk lagi ke kamar mandi. Ampun deh, chaos banget perkara memandikan Nada.

Nggak lama, Mami keluar menggendong Nada yang hanya dibungkus handuk. Rambutnya yang basah sukses membuatku menghembuskan napas kencang.

"Kok keramas? masih pagi..." protesku.

Mami berdecak menggerakan bibir mau menggerutu pasti.

"Anakmu Keyra yang nuangin shampo ke kepalanya sendiri. Mana buat mainan. Tumpah kemana - mana. Liat nih..." Mami memutar tubuh, menunjuk pantatnya yang basah kuyup membentuk pola lingkaran besar pada celana.

Aku menggigit bibir ingin tertawa tapi kutahan.

"Basah kan. Kepleset mami tuh tadi. Rangga juga!" Tambahnya lagi. Mas Rangga yang sedang mencari pakaian Nada dilemari itu langsung terkekeh ketika disinggung. Aku nggak paham kenapa tapi dilihat dari wajah Mami yang kesal kayaknya dia buat kesalahan tadi.

"Coba masa mami minta sabun dikasihnya shampo! Mana terlanjur udah digosok ke Nada. Gak tau lah anakmu mandi gapake sabun, tapi pake shampo." Terang mami menggebu - gebu disusul suara tawa mas Rangga yang ngakak dengan kebodohannya sendiri.

"Nggak gitu, habis shampo sama sabun botolnya sama mi. Mana mami mintanya buru - buru kan Rangga ikutan panik, yaudah deh asal ambil." kata mas Rangga mengklarifikasi dengan suara tawa yang belum surut.

Siapa coba yang tadi menawarkan diri bahkan sedikit memaksa minta memandikan Nada, Mami lah. Tahu kan anakku lagi aktif - aktifnya, baru masuk kamar mandi nggak ada semenit mami langsung teriak memanggil mas Rangga minta dibantu.

"Ya Allah baru punya cucu satu tapi mami berasa jompo banget."

"Hahahhahahaa..."

"Makanya kan tadi udah aku bilang biar Keyra aja yang mandiin soalnya Nada kalo mandi kaya belut gabisa diem."

Aku menggeret handuk Nada mendekat padaku. Dia menggosok hidungnya sendiri sebelum satu suara bersin lolos dari mulutnya. Aku mengusap wajahnya yang masih basah sambil mengucap hamdalah.

Mas Rangga memberikan botol minyak telon dan perlengkapan Nada lainnya.

"Dasar bayi, ngerjain oma kamu ya. Untung cucuku." mami maju menciumi Nada, membuat suara tawa Nada terdengar karena geli.

"Dah lah, aku mau ganti baju. Alamat nanti ikut masuk angin aku." Tambah mami sebelum keluar kamar.

"Pakai kaos aja mas masih pagi, dingin. Mana keramas lagi." kataku ketika mas Rangga memberikan terusan tanpa lengan padaku.

"Tapi nanti siangan dikit kepanasan dia, Key."

Aku berdecak, menoleh padanya. "Nurut sama istri deh. Ambilin yang kaos aja ya sayang, tolong." kataku lantas mengulum senyum diakhir kata tolong.

"Gampang nanti kalo kepanasan ganti baju." Tambahku lantas menerima kaos yang mas Rangga baru saja ambil dari lemari.

Belum kupakaikan, Nada tiba - tiba tengkurap. Dia merangkak menjauh, mencoba menjangkau mainan di depannya. Kalau mami yang baru memandikan Nada sudah merasakan kerepotan, aku beritahu itu belum apa - apa. Nada lebih merepotkan ketika pakai baju ketimbang mandi.

EUDAIMONIA - Keyra & Rangga SeriesWhere stories live. Discover now