prolog

305 5 0
                                    



"siapa yang menyuruh kakak untuk menikahiku? Kalo gak suka harusnya bilang dari dulu"ketusku kepada kak satria, "ya kamunya kenapa pas aku lamar kenapa mau?"tanyanya dengan wajah menyebalkan,aku terdiam sambil berfikir tiba-tiba kak satria menarik tanganku "ayo kita pergi"katanya "kemana?"tanyaku refleks,membiarkan ia menarik tanganku."kamu kepo, kalo masih ngomong aku plester mulutmu"ancamnya,aku pun terdiam dengan segala dumelan di pikiranku,kami pun bergegas memasuki,setelah merasa keadaan mobil sudah stabil ia pun langsung tancap gas .

Di mobil tak ada percakapan sama sekali antara kami,kak satria pun fokus pada jalanan. Jujur aku sangat benci keadaan seperti ini,ingin sekali aku memulai percakapan dengan nya namun apa daya ingin batuk saja sudah seperti gantung diri rasanya.

Jalanan yang kami lalui ini sangatlah kukenal,jalan menuju taman komplek,sesampainya kami disana ia masih juga menarik tanganku dengan kasar, tiba-tiba ia berhenti di tengah-tengah taman dekat dengan air mancur,"kamu tunggu aku disini, jangan kemana-mana dan inget jangan sape nyariin kamu!"katanya sambil melepas genggaman nya, lalu ia pergi begitu saja tanpa mengatakan kmana ia ingin pergi", "oke! aku tunggu kakak tapi inget jangan sampe aku mati kehausan!" kataku setengah berteriak tak peduli ia mendengar atau tidak,  tubuhnya pin hilang di sebuah belokan.

setelah ituaku pun memperhatikan sekitar, ada banyak pasangan yang pergi kesini ada yang sedang asik berfoto ada yang mengobrol bahkan ada yang membawa setangkai mawar dan kue mungkin ulang tahun, aku berfikir pasti bahagia menjadi mereka dimana mereka diperlakukan dengan spesial mungkin seperti satu-satunya ratu yang ada di dunia ini,aku pun akhirnya duduk di pinggir kolam sambil mengamati ika-ikan yang berkumpul di tengah-tengah kolam terlihat sangat indah semua yang ada di taman ini.

tiba-tiba lamunanku dipecahkan oleh kedatanagn seorang anak kecil yang membawa balon di tangan kiri nya dan sebuah kertas di tangan kanan nya "kakak ini ada surat dar kakak itu"katanya sambil menunjuk ke arah kak satria berjalan. "makasih ya kamu cantik deh" katu sambil mencubit pipi anak itu, "oh iya kakak, kata kakak yang itu kakak hari ini cantik" katanya polos sambil menggoyang-goyangkan tanganku. "iyaa makasih" jawabku sambil tersenyum kepada gadis tersebut.

aku pun membuka surat yang diberika oleh gadis kecil tersebut yang kemungkinan surat itu datangnya dari kak satria saat kubuka, sederhana hanya bertuliskan "SORRY" tapi cukup untuk membuatku terlonjak bahagia, aku pun berfikir untuk mencarinya tak peduli ia akan mencariku ketika aku membalik badan aku pun hampir menabrak kak satria yang entah dari kapan ia berdri dibelakangku dengan setumpuk bunga mawar biru

aku pun membuka surat yang diberika oleh gadis kecil tersebut yang kemungkinan surat itu datangnya dari kak satria saat kubuka, sederhana hanya bertuliskan "SORRY" tapi cukup untuk membuatku terlonjak bahagia, aku pun berfikir untuk mencarinya tak...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku pun masih termangu. Menatap wajah kak satria menatap senyum itu,wajah itu.bagai jam pasir yang membuat hatiku berdesir,bagai malaikat yang membuat mulutku tercekat.

Tersadar dari lamunanku aku pun menepuk pundak kak satria "ih kakak, aku kaget tau tiba-tiba kamu udah ada disini"kataku yang masih menatap lekat wajah kak satria dengan senyumnya yang masih terus menempel di wajahnya, "aku minta maaf ya kalo selama ini aku selalu marah-marah ke kamu aku gak pernah lembut sama kamu, aku takut jadi suami yang durhaka gak pernah bikin kamu seneng"kata kak satria sambil berlutut di hadapanku dan masih menggenggam erat tumpukan mawar biru tersebut lalu menyodorkanya ke arahku "kakak, dengerin aku kakak gapernah sekalipun jadi suami yang durhaka buat aku udah milikin kakak aja udah jadi kesenangan aku yang paling besar bisa milikin kakak itu udah jadi nikmat terbesar yang udah Allah kasih ke aku"kataku sambil memegang pundaknya sambil membantunya bediri.

"tapi aku selalu marahin kamu bikin kamu sedih gak pernah lembut memperlakukan kamu sebagai seorang istri"kata kak satria sambil menggelengkan kepalanya. "gak,kakak itu udah cukup buat aku bahagia dengan kaka ngucapin ijab kabul dua bulan lalu itu udah lebih dari cukup untuk bahagiain aku"kataku sambil menatap kaksatria dan memegang wajahnya dan mendekakannya kepada wajahku.

Sepuluh senti.

Lima seni.

Hingga kami bisa merasakan nafas kami satu sama lain,"cricit,cricit"tiba-tiba kami di kagetkan dengan alat penyiram rumput otomatis."ah gakseru nih"kata kak satria membuang tatapannya dari mataku. Aku pun hanya bisa tersenyum melihat reaksinya merasa kecewa.hening beberapa saat."kakak aku haus" kataku sambil memperlihatkan wajah manja."ohh aus, bilang dong dari tadi,yaudah kita pergi yuk sekalian aku juga laper nih"kata kak satria sambil menarik tanganku, lalu kami pun pergi meninggalkan taman untuk makan dan minum,tak sadar bahwa sejak dari tadi ada yang memperhatikan kami.

Sesampainya di sebuah restoran aku pun memesan minum dan kak satria memesan makanan serta minuman, "kamu gamau makan?,kok cuman pesen minum doang"tanya kak satria ketika pesanan kami datang. "aku udah kenyang kok kak tadi pagi udah sarapan"kataku dengan senyum terpaksa "tapi sekarang udah sore sayang, pasti kamu laper sini deh aku suapin kamu," tawar kak satria sambil menyodorkan sendok kearahku, "kakak aku udah kenyang beneran deh"kataku dengan wajah statis "yaudah satu sendok aja ya?"kata kak satria dengan senyum yang sangat ramah dan tetap menyodorkan sendok tersebut ke arahku, yasudah dari pada urusannya panjang lebih baik aku menurut.makan.

Ketika kami sudah selesai makan kami pun pulang ke rumah,di perjalanan sambil menatap kak satria aku, dan mengingatkanku saat pertama kali bertemu dengan kak satria.kenangan itu kembali lagi membut aku tersenyum-senyum sendiri.

penjaga cinta AllahWhere stories live. Discover now