Bubur Pagi Hari

122 0 0
                                    


Keesokan harinya aku dibangunkan dengan suara alarm yang sengaja kusetel dengan suara azan subuh agar aku ingat bahwa aku harus melaksanakan shalat subuh,setelah aku merasa cukup waktu untuk mengumpulkan nyawaku aku pun segera beranjak dari kasur dan menuju ke kama mandi untuk berwudhu lalu shala subuh, pukul 05:15 aku pun memutuskan untuk berolahraga karna sudah lama aku tidak melemaskan urat-uratku yang susudah kaku karna lama tidak berolahraga.

karna semua persiapan sudah tersedia untuk berolahraga aku pun pergi meninggalkan rumah untung saja satpam di rumahku belum selesai bertugas sehingga aku bisa membuka gerbang yang belum di gembok karna jika satpam tersebut sudah meninggalkan posnya maka tugas nya sudah selesai dan gerbang akan di gembok samapi pembantuku datang pukul delapan pagi,aku pun segera memulai olahragaku dengan berlari statis.tiba-tiba ponselku menerima sau notifikasi dari line.dari kak satria hei bagaimana ia mengetauhi lineku,ini pasti ulah kak firman.

satria:"kamu dimana?cepet pulang aku di depan rumah!"

citra:"ngapain?aku lagi olahraga"

satria:"udah jangan banyak tanya cepetan!"

citra"iya iya"

Aku pun memutuskan untuk kembali lagi kerumah karna perintah dari kak satria,sesampainya aku di depan rumah aku melihat seseorang yang menggunakan kaos setengah lengan dan jeans hitam dan sedang duduk di atas motornya, sepertinya dia tidak menyadari akan kehadiranku "kenapa sih kak ada apaan?"tanyaku sengaja menaikan intonasi agar kak satria terkejut,aku pun melihat reaksinya yang terkejut karna kerasnya suaraku.

"kamu bikin kaget aja"jawab kak satria sambil mengelus dadanya."ini saya mau masuk tapi pagernya digembok saya udah telfon abang kamu tapi gak diangkat mungkin kecapean"sambungnya setelah degupan jantungnya tenang, "terus?"tanyaku polos kepada kak satria."yaa kamu punya kuncinya kan?, bisa tolongin saya buat bukain pagernya?"tanya kak satria sambil menunjuk pagar tersebut.

"oh kunci,bilang kek daritadi,aku gak punya kak , gimana dong?"jawabku singkat padat dan jelas."lah saya kira kamu punya"kata kak satria denagn wajah terkejut "nih ya kak ini pager itu bukanya jam delapan nanti masih satu setengah jam lagi sih"jawabku santai "terus gimana?"balas kak satria menggaruk tengkuknya yang tidak gatal


"nih kak akukasih tau ya, pager rumah itu bukanya jam delapan,dan sekarang masih satu setengah jam lagi,kalo aku sih bisa lanjut olahraga,nah kalo kakak masa mau nungguin selama itu disini?"kataku sambil memutarkan badan ke sembarang arah,kami pun hening beberapa saat.

Aku hanya menatap kosong jalanan di depan rumah yang masih sepi dan aku merasa seperti mata kak satria mengarah kepadaku,aku pun langsung menoleh kearah kak satria yang tertangkap basah sedang meatapku dan dia pun langsung melempar pandangan ke sembarang arah,tiba-tiba terdengar suara gemuruh perut yang bersumber dari sebelahku yaitu perut kak satria, aku beranibertaruh pasti sekarang ia sedang menahan malunya itu.

"bisa temenin saya?"katanya memecah keheningan,"kemana?"jawabku sambil menatap."saya laper, disini kalo pagi biasanya ada apa?"tanya kak satria sambil celingak-celinguk melihat keadaan jalanan,"biasanya sih bubur"tanyaku sambil mengamati gerak-gerik kak satria yang terlihat aneh,"yaudah temenin saya yuk saya mau makan bubur"ajak kak satria sembari menoleh ke arahku.

Aku pun hanya mengangguk. Saat itu juga ia berdiri dari duduknya diatas motor lalu ia segera menaiki motornya dan menyalakannya,aku pun langsung bersiap untuk duduk di belakang kak satria,"eh,kamu mau ngapain?"kata kak satria dengan wajah terkejut,"lah tadi katanya suruh temenin ke tukang bubur sekarang malah nanya mau ngapain ,gimana sih kak?"kataku dengan wajah kesal dan kebingungan.

"gabagus kalo saya sama kamu boncengan"kata kak satria,"lah terus gimana?"kataku dengan jengkel "gini aja,saya naik motor terus kamu jalan kaki"kata kak satria dengan wajah mendadak serius,"kakak gilak apa nyuruh aku jalan kaki sedangkan kakak naik motor,aku kan cewek gamau ogah"jawabku sambil melipat kedua tanganku bersilang dan melempar muka kesembarang arah.

"jauh gak tukang buburnya"tanya kak satria,"gak juga sih, disana noh"kataku sambil menunjuk kesuatu jalan,"gini aja kak, gimana kalo aku yang naik motor kakak yang jalan kaki"kataku dengan wajah sama seriusnya seperti kak satria mengatakan bahwa aku harus jalan kaki sedangkan ia naik motor,"yaudah deh daripada lam-lama nanti saya malah laper"katra kak satria pasrah,di dalam lubuk hatiku sebenarnya kasihan jika aku yang harus aku naik motor dan kak satria, tapi aku gak mau jika aku harus lari-lari gak jelas.

Sesampainya kami di tenda bubur yang kumaksud aku pun langsung memberhentikan motor kak satria "kak udah sampe"kataku sambil menoleh ke belakang dan terlihat wajah kak satria yang kelelahan dan berkeringat,apalagi ia sedang mengunakan seragam polisinya,aku yakin pasti tadi di perjalanan orang-orang mengira bahwa aku adalah penegendara yang tidak terbit karna tidak menggunakan helm lalu ingin ditilang oleh seorang polisi yaitu kak satria.,padahal ini hanyalh komplek perumahan yang sangat tidak mungkin seorang polisi berjaga di sebuah komplek.

"kata kamu gak jauh tukang buburnya,tapi ini jauh tau"kata kak satria sembari memsuki tenda tukang ubur dengan keringat yang bercucuran,"maaf ya kak soalnya biasa aku naik motor jadi aku ngerasa ini deket deh,maaf ya kak maaf banget."kataku sambil menyunggingkan senyum selebar mungkin,dengan cekatan aku pun memberikan bangku pada kak satria agar bisa duduk sekaligus sebagai permintaan maaf karna sudah membuat kak satria lelah.


Author pov

satria pun masih sedikit mengibas-ngibaskan tangannya tanda bahwa ia kepanasan,namun jujur dari pandangan seorang citra satria bisa dibilang sangat cool walau sebenarnya hawa yang sedang ia rasakan adalah panas,ia pun terus memandang kak satria tanpa melepas pandangannya,kak satria yang merasa diperhatikan pun langsung menatap kedua bola mata citra.pandangan mereka bertemu.

"kakak"panggil citra yang masih menatap mata kak satria,"hhmm"deham satria sebagai jawaban,"aku haus ngeliat muka kaka yang ganteng"sambung citra yang masih dibawah alam sadarnya,"ha?kamu ngomong apaan?"koreksi satria yang meras salah dengar,"ah, enggak ini aku pengen kecap itu kakak bisa tolong ambilin gak?"selak citra yang segera kembali kesadaranya,aduh dia sangat malu sekali bisa-bisanya ia mengatakat hal yang sangat diluar nalar-nya itu,kak satria pun hanya tersenyum ke-geeran.

"kakak kenpa kok senyum-senyum mulu daritadi?kan gak ada yang lucu kok ketawa sih?"tanya citra pura-pura polos,padahal ia tahu kalau kak satria tersenyum karna tingkahnya yang sangat memalukan tersebut,"oh gak papa kok lagi pengen senyum aja,oh ya sekarang jam berapa saya pengen cepet-cepet ke rumah kamu, soalnya ada barang yang saya mau taro di kamar kamu"tutur satri mengalihkan topik pembicaraan.citra pun hanya ber-oh ria,"sekarang udah jam delapan kok kak lewat dikit".

Setelah mereka berdua selesai makan,mereka pun langsung keluar dari tenda tukang bubur tersebut, yang menjadi masalahanya sekarang adalah siapa yang akan naik motor dan akan jalan kaki atau tepatnya lari,setelah mereka berdua bernegosiasi agak lama akhirnya  satria pun memutuskan untuk memesankan citra ojol,dengan bujukan bahwa satria janji akan membayarkan ongkosnya.

Sesampainya mereka berdua di depan rumah suasana rumah sudah berbeda dari sebelum mereka meninggalkan rumah tadi pagi,pagar sudah terbuka dan ada satpam lain yang menjaga shift pagi dan siang, satria dan citra pun masuk ke rumah,"citra bisa tolong bangunin kakak kamu gak,soalnya gaenak kalo saya yang main masuk aja ke kamarnya"kata satria kepada citra yang baru ingin menghempaskan badannya ke sofa hitam kulitnya tersebut.

Citra pun berjalan gontai ke kamar yang sedang di tempati firman yang tak lain adalah kamarnya,"kakak bangun itu ada kak satria di depan nungguin katanya mau naro barang disini biar pindahanya gak ribet"katku sambil menggoyang-goyangkan bahu kak firman.

penjaga cinta AllahWhere stories live. Discover now