Apa aku halusinasi?

207 8 0
                                    

Hari ini aku kembali dinas di igd namun dokter itu tidak terlihat keberadaanya

"sus.. Mana dokter yang waktu itu?"

"maksud anda dokter wil?"

"eumn mungkin"

"dia sedang keluar kota mungkin malam ini pulang"

Aku hanya mengangguknya dan pergi
"aneh sekali dokter mikha mau berbicara" ucap perawat itu kebingungan

Aku sedang berjalan menuju bangsal 10 namun ada sesuatu yang mengalihkan mataku,

"apa itu" ucapku memutar badanku
Aku melangkah masuk ke bangsal 8 namun tidak ada hal aneh yang kutemui

"loh kok.. Pedahal tadi aku melihat orang disini"

Akupun kembali berjalan, namun ada suara yang memberhentikan langkahku.

"tolong"

Aku segera mengikuti sumber suara itu, yang kudapati seoarang nenek tua yang sedang tertidur lemas di kasur

"ada yang bisa saya bantu?"

"bantu saya duduk ke kursi roda"

Akupun membantunya, namun hanphone ku berbunyi akupun segera mengangkatnya keluar

"hallo rio"

"sedang apa kamu?"

"apa kamu hanya ingin menanyakan hal itu?"

"eumm.. Km sibuk ya?"

"eumm sedikit sih"

"mikhaa.. Jaga kondisimu, jika kamu lelah istirahat minum yang banyak, jangan lupa minum vitamin, dan satu lagi jika kamu melihat hal aneh berpura-puralah kamu tidak melihtnya yaa"

Aku hanya tersenyum dan tersipu malu

Akupun kembali masuk ke bangsal itu namun yang kutemui

"loh.. Kemana nenek itu? Gak mungkin kalau dia pergi" ucapku kebingungan dan segera ke nurse station

"sus.. Kemana pasien yg dibsngsal 8?"

"bangsal 8?"

"iya pasien yang nenek-nenek itu"

"dokter ngaco ah.. Mana ada pasien disana"

Akupun penasaran dan membuka berkas status pasien dan tidak menemukan pasien di bangsal 8

"gak mungkin kalau dia.. Ini kan masih siang.. Aduhh pasti ini halusinasi ku lagi"

-------------------------------------------------------------

*pesan masuk

"mikha aku menunggumu di depan rumah sakit mari kita pulang bersama"

Akupun segera bergegas keluar untuk pulang bersama rio

"hai.. Rioo"

"ayo kita jalan"

Kamipun berjalan sambil menikmati dingin nya malan

"kamu dingin tidak mikha"

"eum.. Sedikit"

Dia menarik tanganku dan memengang tanganku dengan erat dan kamipun kembali berjalan

"rio.. Ada apa dengan orang-orang yang jalan ini, apa ada yang aneh dengan aku?"

"heuh? Tidak kok"

Kamipun kembali berjalan dan sesekali tertawa karena ulah usilnya itu, kamipun bermain ayunan dan memakan ice cream bersama tingkahnya selalu membuatku tertawa dan tersipu malu.

Namun seseorang memanggilku

"mikha"

"tante Yesi"

"kamu sedang berbicara bersama siapa?"

"ouh dia.. Tante dia teman dekatku"

"teman dekat? Sejak kapan kamu punya temen dekat"

Aku hanya tersenyum

"kamu senyum mikha? Mana orang nya"

"ini tantee.. Namanya Rio dia teman terbaiku, berkat dia aku bisa menemukan mimpiku tante"

Anehnya tante Yesi hanya terdiam kebingungan

"mikhaa.. Ayo pulang ini sudah malam"

"iyaa aku akan pulang, kalau begitu rio aku pergi dulu"

Anehnya rio hanya menatap wajah tante yesi dengan pekat begitupun tante Yesi

"mikha.. Sejak kapan kamu seperti ini?"

"maksudnya?"

"euh.. Maksud tante sejak kapan aku dekat dengan dia yang kamu bilang teman"

"eum.. Apa tante akan bilang kalau aku salah lagi dan truma masa lalu ku kambuh lagi? Aku tak memgerti dengan tante, saat aku tidak mau berinteraksi tante memaksaku untuk berinteraksi lah sekarang? Apa aku salah lagi?"

"bukan begitu mikha.. Tante hanyaa"

"hanya apa tante? Mama dan tante sama saja"

-------------------------------------------------------------

Aku sedang melakukan tindakan kepada pasien anehnya badanku sangat lemah sekali.

"kamu baik-baik saja?"

"euh.. Saya baik"

"kamu sakit" ucap dokter wil memegang keningku

"kamu sudah membaca hasilnya?"

"saya mohon dok jangan bawa hal-hal itu lagi"

Namun dokter wil mengejarku dan membawaku keruangannya dan membaringkanku untuk memeriksa diriku serta memberikan aku infus dan obat.

kesendirian (Ketika Cinta Beda Dunia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang