Part 7

2.1K 174 23
                                    

"Kenapa ibu menatap rio seperti itu"

Ucapnya sebal karena sang ibu yang begitu intens menatap kearah rio

"Kalau mau memberi ibu cucu dengan cepat tidak harus seperti ini rio,kamu bisa saja membunuh istrimu"

Rio yang mendengar celetukan sang ibu itu hanya bisa mendengus dengan sesekali nampak terlihat dia menggerutu sendirian.

"Berikan makanan dan obat ini kalau yuki sudah bangun,ibu harus pergi rapat dikampus adikmu"

Jelasnya mengingatkan sang anak,lantas pergi meninggalkan kedua pengantin baru itu.
Melihat pergeran yuki yang mulai membuka matanya,rio mulai mendekatinya dan menyilangkan kedua tangannya keatas dada.

"Hobi sekali kau merepotkanku"

Diam
Sekalipun wanita itu enggan untuk membalas ucapan pria berstatus suami yang ada dihadapannya itu.

"Makan buburmu dan minumlah obat ini,jangan membuatku berlaku lebih kasar terhadapmu nona"

Rasanya untuk bernafaspun terlalu sakit untuk yuki,apalagi dirinya harus bertahan hidup dengan segala drama yang diciptakan oleh suaminya itu.

"Apa kabarmu disurga sana sayang,kau tahu mama sangat terluka atas sikap papamu"

Racau yuki sambil memegangi dadanya yang terasa sakit dan sesekali jemari itu mengusap pelan air mata yang luruh memenuhi permukaan wajahnya.
Sedang rio yang berada diambang pintu dan mendengar ucapan rio itupun hanya bisa menggeram dalam diam,sungguh baginya yuki adalah wanita tidak tahu malu yang pernah dia temui.

Menjijikkan sekali,aku yakin dia sangat terluka atas sikap romi sekarang,sampai-sampai pingsan semalaman dikamar mandi

Nampak rio terlihat acuh dan sesekali tersenyum karena berhasil membuat wanita itu menderita.

***

"Assalamualaikum sayang"

Sapanya sembari menaburkan kelopak mawar merah dan juga melati putih yang memberikan wangi tenang bagi siapa saja yang menghirup aromanya.
Yuki berjongkok tepat disamping pusaran bayi mungilnya yang bahkan belum sempat dilihat atau bahkan dia sentuh,rasanya wanita itu akan terus menghabiskan sisa usianya dengan mendatangi makam sang anak setiap sorenya,entah mengapa disini dia menemukan tenang yang tak berkesudahan,berbeda halnya jika berada dirumah bersama suaminya,wanita itu rasanya sering kehabisan nafas jika harus menatap aura gelap dari seorang rio.

"Mama lelah nak,tidak bisakah kamu membawa mama pergi denganmu"

Ucapnya begitu parau dengan air mata yg sudah berjatuhan,entah seberapa banyak stok air mata yang dia miliki,yuki hanya berharap semua ini akan berakhir secepat mungkin,karena sungguh wanita itu benar-benar sudah lelah.
Terdiam lama diarea pemakaman hingga rintik hujan menyadarkannya,dan dengan cepat yuki berlari kearah mobil berisikan sopir yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Pulang kerumah pak"

Lirihnya begitu enggan menginjakkan kaki ketempat terkutuk itu.

"Baik non"

Mobil melaju dengan cepat menuju kediaman Haryanto dengan yuki didalamnya yang terus melafalkan segala macam doa agar harinya tidak kembali dilukai dengan segala macam kebencian rio yang entah dari mana hadirnya,dan sungguh demi apapun yuki tidak pernah tahu apa salahnya sehingga suaminya itu seolah menanam dendam dengan kadar pupuk yang teramat menyuburkan seluruh kebenciannya terhadap yuki.ingin bertanyapun lidahnya terasa kelu setiap berhadapan dengan rio,sebab masih dirasa olehnya trauma atas pemerkosaan yang dilakukan suaminya itu sangat menyiksa batinnya sampai saat ini.

LUKA Itu KAMUWhere stories live. Discover now