06. Saling Menyakiti

269 43 3
                                    

            

Hari liburan setelah pensi dan festival lampion terasa berat. Chanyeol tak ingin berada di rumah, api ia juga enggak untuk pergi keuar rumah. ia butuh tempat untuk menyediri, tapi ia juga tak mau sendirian.

Maka di sinilah Chanyeol berakhi, di kamar Mingyu dengan lelaki itu yang masih asik tertidur di kasurnya.

Chanyeol tak datang dengan keributan seperti biasa. ia hanya jalan ke kamar Mingyu, menggeser badan bongsor Mingyu agar menempati sisi kasur, lalu ia tertidur di sisi lainnya. Chanyeol tak bisa memikirkan tempat lain selain rumah Mingyu.

Mingyu yang merasa seseorang mengusik tidurnya mulai mengangkat wajahnya dari bantal. Dengan wajah lusuh sisa-sisa mimpi, Mingyu memperhatikan Chanyeol dari pinggir. Wajah Chanyeol berubah sangat diam, berbeda dengan Chanyeol yang biasanya akan tertawa heboh lalu menjajah seluruh komik Mingyu di sisi kamar. Tapi lelaki itu kini datang dengan hening, duduk di pinggirnya sambil bersandar pada kepala kasur seperti habis dirasuki setan.

Sepertinya lingkaran yang mereka buat sudah putus. Membuat mereka saling menyakiti sekrang.

Mingyu tau ini ketika Chanyeol memilih lagu unutk pentas seni kemarin. Chanyeol memilih lagu mereka untu jadi lagunya sendiri yang ia kirimkan untuk Wendy. Mingyu tau, Chanyeol pasti menyanyikan lagu itu untuk Wendy. Dari dulu, Chanyeol yang paling tidak pandai untuk mengutarakan hatinya, makannya, kemarin Chanyeol menyanyikan lagu itu pasti dengan segenap perasaannya.

Mingyu tak mau ambil pusing. Ia tenggelamkan lagi kepalanya dan kembali tidur. Ia membiarkan Chanyeol berbicara dengan dirinya sendiri dulu saat ini.

Saat Mingyu bangun beberapa jam kemudian. Chanyeol yang justru tertidur di kasurnya. Saat ini siang, sinar matahari tengah panas-panasnya. Tapi lelaki itu malah tidur dengan wajah gelisah setengah mati. Apa yang Chanyeol rasakan sebenarnya?

Mingyu menghembuksan napasnya lelah. Kenyataan jika persahabatan mereka tengah berada pada kasus saling menyakiti membuatnya turut andil juga. Semalam, Wendy habis menyatakan peraaannya pada Mingyu, Mingyu tau, hari-hari ini pasti akan datang. hari di mana Wendy yang super kuat itu akan menjadi sangat rapuh karena perasaannya sendiri. Hari di mana Chanyeol akhirnya menatap Wendy sebagai perempuanpun akhirnya datang, tapi ketika Chanyeol justru jatuh cinta dengan Wendy, itu di luar ekspektasi Mingyu.

Kenyataan jika Chanyeol mencintai Wendy dan Wendy mencintainya sedangkan ia menyukai orang lain membuat semuanya runyam. Mingyu tidak bisa menyakiti Wendy dengan mengatakan perasaannya secara gamblang. Dan sifat Chanyeol yang tidak suka melihat Wendy dan Mingyu sakit membuat Chanyeol justru dilema.

Hanya tersisa Mingyu yang dapat menyusun dirinya sendiri dengan baik kembali. Mingyu memilik untuk tidak menyakiti Wendy dengan perasaan sukanya pada Mingyu. Semalam ia telah mengakhiri semuanya.

Mingyu boleh jadi yang paling dewasa di antara mereka ketika pubertas menyapanya. Tapi ketika ini semua menyangkut sahabat-sahabatnya, Mingyu harus mengambil keputusan secara hati-hati.

Finalnya, Mingyu tidak membangunkan Chanyeol. ia membiarkan Chanyeol tidur dengan damai dan pergi ke lantai bawah rumahnya.

Merasakan pintu kamar berbunyi. Chanyeol bangun. Tapi ia hanya mmebuka matanya saja. kembali menatap langit-langit kamar Mingyu. Menikmati kesendiriannya.


***


"Chanyeol brengsek!" Mingyu berteriak kesal. Chanyeol terlonjak kecil. ia masih duduk di atas kasur Mingyu, bersandar pada kepala ranjang, belum berniat pergi atau berpindah meskipun saat ini sudah malam. Ini kali pertama Chanyeol mendengar Mingyu yang penuh amarah.

No Longer FriendHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin