22- Menghindar

4.5K 175 0
                                    


Vote&coment!

Don’t trust what you see before you know what happen in your life

Tok... Tok...

"za, bangun dulu."teriak ka neira dari luar.

Ugh

"iya ka."jawab raza dengan suara parau.

Ceklek

Raza keluar dengan wajah yang benar-benar pucat.

"ya Ampun muka kamu pucet banget, badan kamu juga panas za."ujar ka neira yang memegang kening raza.

"raza gak papa ka."ujarnya.

"kamu makan dulu ya terus minum obat."ujar ka neira.

"iya ka."jawab raza, dan menuju ke ruang makan.

"ka fazri belum pulang?"tanya raza saat ia sudah selesai makan.

"iya, katanya ada klien mendadak."jawab ka neira.

"oh yaudah, ka raza mau ke kamar aja."ujar raza.

"yaudah,kamu istirahat ya."ujar ka neira dan diangguki oleh raza.

Raza pun berjalan menuju kamarnya, ia pun menghempaskan tubuhnya di kasur, sungguh kepala nya sangat pusing, ia menatap langit-langit mencoba mencari jalan keluar untuk masalah nya, hingga ia tertidur.

_Damaraza_

"za lo gak mau ke kantin?"tanya kaila yang melihat raza masih setia membaca novel.

"enggak, kamu aja."jawab raza tak semangat.

"tapi muka lo pucet banget za."ujar kaila.

"aku gak papa kai, aku mau ke perpus aja."ujar raza sedangkan kaila hanya menghela nafas pasrah.

Raza berjalan di koridor dengan tatapan kosong tanpa tau ada seseorang yang berjalan di depannya.

Bugh

"maaf."ujar raza tanpa melihat siapa itu orang nya dan berlalu tapi tangannya di tahan oleh seseorang.

"lepas!"sentak raza saat tau siapa orang tersebut.

"please za kasih aku kesempatan buat ngejelasin semuanya."ujar damar, ya laki-laki itu damar.

"maaf saya buru-buru."ujar raza dingin.

"aku mohon za, aku gak suka kamu yang dingin kayak gini za."

"beri saya waktu."ujarnya dan berlalu.

"udah bro mungkin raza butuh waktu buat nenangin diri."ujar fasbih.

"ya bener tuh."celetuk fikri dan di angguki fathan.

Damar hanya menghela nafas gusar dan meninggalkan tripel F itu.

Damaraza✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang