Part 27

1K 34 0
                                    

Penyesalan itu datangnya di akhir kalau di awal namanya pendaftaran.

¤¤¤¤


    Ken tersenyum sinis melihat kedua penghianat ada di hadapannya. "cih buat apa gue ngotorin tangan gue buat nimbukin penghianat kayak lo"

"Dan lo Salsa gue udah maafin lo karena lo udah pergi ke luar negri karena mau sekolah buat gapai cita-cita lo gue maklumin itu walaupun lo gak kasih tau ke gue dulu. Dan gue udah lupain masa lalu kita dan udah nganggep lo sebagai temen gue. Tapi ternyata lo ngehianatin gue. Lo tau, lo sama aja kayak Jalang!" bentak Ken di kata-kata terakhirnya.

Test...
Test...

Sebuah cairan bening jatuh dari kelopak mata Salsa. Ia menangis mendengar ucapan yang menyakitkan dari Ken mantan yang masih ia sayangi.

"Ken maaf aku tau aku salah di saat itu aku menyesal telah ninggalin kamu. Dua minggu aku di london aku merasa kesepian karena gak ada kamu di sisi aku hari-hari ku sepi ken.."

"ck lo jadikan gue cuma buat ngisi hari-hari lo doang kan bukan hati lo"

Salsa hanya diam menundukkan kepalanya, menangis sesenggukan amat merasa bersalah karena apa yang telah ia perbuat dulu terhadap Ken.

Ken menatap tajam wajah Rendi dan Salsa bergantian dengan rasa penuh kebencian lalu pergi melangkah kan kakinya menjauhi kawasan yang menjijikkan menurut dirinya tanpa mengatakan sepatah kata apa pun.

"gue harap lo gak seutuhnya membenci Salsa dan membuat lo menyesal di kemudian hari." Ken berhenti mendengar ucapan Rendi tanpa berniat untuk membalikkan badannya ataupun membalas ucapannya. Ken hanya melirik dari ekor matanya sebentar memberikan smirknya lalu melanjutkan jalannya kembali.

***
 

     Ken mengendarai motornya dengan kecepatan penuh. Tidak menghiraukan jeritan sampai makian yang orang-orang lontarkan ketika Ken hampir saja nyaris menabrak setiap orang pejalan kaki yang ingin menyebrang dan kendaraan yang lewat lainnya. Kini pikirannya entah kemana mana hatinya sedang bercampur aduk menjadi satu. Ia kini menambah kecepatannya kembali sampai full. karena pikirannya yang tidak fokus ini, ia hampir bertabrakan dengan truk besar. Untung saja truk itu membanting stirnya ke kanan, dan Ken spontan juga membelokkan motornya ke kiri. jadi tidak terjadi kecelakaan extrim. Ken terhempas dari motornya dan terjatuh ke jurang. Sedangkan truk tersebut menabrak pohon besar. Untung saja pengemudi truk itu selamat hanya luka-luka sedang saja.

Warga yang melihat kecelakaan tersebut langsung membantu menyelamatkan mereka. Sebagian warga telah membawa pengemudi truk tersebut ke rumah sakit dan sebagiannya lagi masih mencari Ken yang jatuh ke Jurang.


     Salsa dan Rendi pulang bersama. Setelah kejadian tadi Salsa tak henti-hentinya menangis, ia sangat-sangat merasa bersalah terhadap apa yang telah ia lakukan terhadap Ken dahulu.  Andai saja waktu bisa di putar kembali ia mungkin tidak akan melakukan hal yang membuat Ken sakit hati sampai membencinya seperti ini.

Rendi juga diam merasa bersalah juga karena telah menghianati persahabatannya terhadap Ken yang sudah menjadi sahabatnya di saat mereka masih kecil dulu.

Rendi melihat di sebrang jalan begitu ramai. Mungkin ada kecelakaan disana. Fikir Rendi. Tapi di saat mereka semangkin dekat dengan lokasi yang rame orang itu gak sengaja Rendi melihat motor ninja merah. Rendi sangat yakin motor tersebut adalah motor milik Ken. Karena di gedung tua tadi Rendi melihat Ken membawa motor ninja merah dan itu sama persis sama motor yang tergeletak di pinggir jalan sana.

Rendi menyenggol dan memanggil Salsa pelan agar ia tersadar dari  lamunannya itu.

"Salsa"

"Hmm" jawab Salsa malas

"itu motor Ken kan?" tanya Rendi sambil menunjuk ke arah sebrang jalan yang di dapati motor ninja merah di sana.

Salsa langsung spontan terduduk tegak mengusap air matanya. "iya Ren itu motor Ken" dan ia langsung keluar dari mobil menuju ke arah di mana motor Ken terjatuh.

Melihat Salsa yang keluar dan berlari dari dalam mobil, Rendi juga ikutan menyusul Salsa ke sana.

"Pak apa yang terjadi?" tanya Salsa setelah sampai di sana, kepada bapak-bapak paruh baya yang sedang mendirikan motor Ken di bantu oleh warga yang lain.

"Ada kecelakaan neng, antara pengendara sepeda motor  dengan truk. Pengendara truknya sudah di bawa ke rumah sakit tapi pengendara sepeda motor ini jatuh ke jurang. Dan ini lagi di cari sama polisi dan warga sekitar yang lain." jelas bapak-bapak tersebut.

Mendengar penjelasan dari bapak tersebut, Salsa langsung merasa lemas. ia terjatuh bersimpuh, kini air matanya jatuh kembali dengan derasnya. Salsa menangis sejadi-jadinya. Rendi yang ada di belakang Salsa yang juga mendengar perkataan bapak tadi juga merasa syok. Ia memeluk Salsa dengan erat mencoba untuk menenangkannya.

"pak orangnya sudah di temukan, dan sedang di angkat naik. Alhamdulillah dia masih bernafas walaupun sangat lemah" ucap seorang warga yang ikut membantu mencari Ken di jurang.

Salsa yang mendengar pembicaraan antara warga tersebut dengan seorang polisi kini langsung bangkit untuk menanyakan lebih jelas lagi.

"pak apakah korbannya sudah di temukan?"

"udah mbak, nah itu dia korbannya" ucap seorang warga sambil menunjuk seorang yang sedang di bopong oleh warga.

Dengan cepat Salsa beralih untuk melihat wajah korbannya di ikuti oleh Rendi. jantung Salsa memompa lebih cepat, kini dadanya sangat sesak sampai ia tidak bisa bernafas dengan normal. Melihat orang yang berlumuran darah di sekujur tubuhnya kini yaitu adalah Ken.

***
Tbc

DI NEXT GAK?? BIAR TAU KELANJUTANNYA GIMANA.

KALAU MAU DI NEXT KOMEN AJA😉

HAPPY READING GENGS🤗🎉

Kevan [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora