A PROMISE

3.3K 440 90
                                    

*Happy Reading*

***
**
*

Seungmin mendudukan dirinya di sebelah kursi yang Felix duduki. Bahkan saat Seungmin sudah duduk disampingnya pun, Felix masih saja asik melamun didepan buku ensiklopedi yang terbuka dengan posisi terbalik. Menggemaskan sih.

Tapi juga membuat Seungmin tak tega. Karena wajah Felix kentara sekali terlihat sedang menahan kesedihan yang entah Seungmin tak tau apa.

"Kau tidak ke kantin?" Ucap Seungmin dengan sepelan mungkin agar Felis tak terkejut.

Tapi tetap saja Felix terjingkat kaget walau selembut apa ucapan Seungmin. Felix mengerjabkan matanya beberapa kali menatap Seungmin sebelum kepalanya berputar melihat perpustakaan yang tadinya dipenuhi teman-teman satu kelasnya kini telah kosong. Bahkan ia tak tau kapan Daehwi pergi meninggalkannya dan sejak kapan Seungmin duduk disebelahnya.

"Kau sering melamun ya akhir-akhir ini?" Bisik Seungmin namun masih sangat jelas didengar Felix.

Felix tersenyum kecil dengan jari telunjuknya yang menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia bingung sendiri alasan apa yang akan ia pakai lagi untuk membohongi Seungmin.

"Ada masalah?" Tanya Seungmin diiringi senyum lembutnya.

Felix menatap lekat wajah tampan Seungmin dengan senyum lembut pria yang terang-terangan mendekatinya. Ia bingung.

Kemarin ia masih merasa pipinya memanas atau jantungnya yang berdetak dua kali lipat atau bahkan perutnya yang tergelitik setiap ditatap Seungmin dengan tatapan selembut itu. Tapi kini ia tak merasakan tiga hal itu sedikitpun.

"Felix? Kau melamun lagi?" Seungmin menggenggam tangan mungil Felix untuk menyadarkan lelaki itu.

"Eh? Ah, itu, a.. aku hanya mengantuk" Felix merutuki dirinya sendiri karena membuat alasan sekonyol itu.

"Jadi kau belum mau bercerita dengan ku, ya?" Ucap Seungmin yang kentara sekali terdengar kecewa meski bibirmya tetap menyunggingkan senyum manisnya.

"Bu.. bukan begitu. A.. aku bicara jujur kok" bela Felix.

"Ya sudah, iya. Mau ke kelas bersama ku atau langsung menyusul Jeongin dan Hyunjin ke kantin?" Tanya Seungmin yang kini sibuk memberesi barang-baramgnya sendiri.

"Aku kantin saja. Sampai nanti Seungmin" ucap Felix ternuru setelah itu berlari meninggalkan Seungmin semdiri diperpustakaan.

Seungmin menghela nafas panjang begitu punggung Felix sudah tak terlihat lagi. Ia penasaran apa yang terjadi pada Felix. Jujur ia khawatir. Tapi ia juga tak punya hak apapun untuk memaksa Felix bercerita. Ia hanya bisa menunggu sampai Felix mau menceritakan masalahnya pada Seungmin. Ia harap.

***
**
*

"Hyung, makan yang benar!" Ucap Jeongin dengan lembut.

"Jeongin, aku sudah kenyang" rengek Felix dengan bibir mengerucutnya.

"Ck, habiskan, Felix! Kau baru makan tiga sendok! Kau masih ingat kan apa kata Eomma?" Hyunjin memperingatkan.

Felix mengangguk. Eomma mereka paling tidak suka jika anaknyw menyia-nyiapan makanan. Wanita kesayangan mereka itu pasti akan langsung mengomel saat anaknya tak menghabiskan makanan di mangkuk mereka.

"Huhh, Felix kangen eomma" gumam Felix dengan wajah yang semakin terlipat.

"Sebentar lagi kan pertandingan ku ke Aussie, jadi tak lama lagi kita akan bertemu eomma dan appa. Sabar sebentar lagi, ya" Hyunjin mengusak lembut rambut karamel adik kembarnya.

BROTHER {END🍬}Where stories live. Discover now