DH. 1

1.3K 89 2
                                    

"Kok cuman dilihatin sih Yer, samperin dong! Beliin minum kek, atau ngasih anduk kek" ucap sebuah suara membuat Yeri yang tengah menatap ke arah lapangan basket tersentak kaget.

"Dih kak Joy nih suka banget deh ngagetin orang" keluh Yeri yang kini justru memainkan sedotan di gelas minumannya sambil sesekali menyesapnya dan mengalihkan pandangannya.

Wendy yang datang bersama Joy pun tertawa pelan melihat reaksi Yeri yang menurutnya sangat imut itu.
"Gaa usah salting juga kali Yer, kita kan cuman bercanda" ucap Wendy mengacak pelan rambut Yeri.

"Ish Kak Wendy mulai deh usilnya" balas Yeri sambil menjauhkan kepalanya dari jangkauan tangan milik Wendy.

"Eh eh mereka jalan ke sini" ucap Joy heboh yang langsung kembali stay cool saat kumpulan cogan dari kelas 11 Ipa 2 hendak melewati koridor tempat ketiganya berada.

"Eeh ada kakel ganteng lewat, Bara, Galen disapa dong ini degemnya biar makin famous" celetuk Wendy begitu saja yang sukses membuat Yeri membulatkan mata dan langsung menunduk sambil menutupi mukanya dengan sebelah tangan.
Sedangkan Galen yang disapa Wendy hanya diam sambil tetap meneruskan langkah kakinya, berbeda dengan Bara yang menunjukkan ibu jarinya namun dengan arah yang terbalik 👎.

"Gitu ya Bar, awas aja kalo lo pinjem pr matematika ke gue, gaa gue pinjemin" ancam Wendy yang sukses membuat Bara membalikkan badan dan menyatukan kedua telapak tangannya didepan wajah, tak lupa dengan seringai khas nya.
Sedangkan Yeri justru tertawa terhibur melihat tingkah Wendy yang memang satu kelas dengan dua cogan itu.

"Emang ya, Kak Wendy itu yang paling usil" ucap Yeri menggelengkan kepala lemah.

" eh ntar pulang sekolah jangan lupa latihan ya Yer" pinta Joy mengingatkan yang dibalas anggukan oleh Yeri.

"Tenang aja, dia juga ada jadwal latihan kok nanti, kan lumayan bisa ngobatin rindu" sambung Wendy menaik turunkan alisnya menggoda Yeri.

"Ish, Kak Wendy mah gitu" kesal Yeri yang terus saja menjadi bahan godaan untuk kedua kakak kelasnya itu.

###

"Yaudah kamu sekalian bawa buku-buku ini ke kelas ya Yer" pinta Bu Rika, guru bahasa indonesia di kelas Yeri. Sejenak Yeri membulatkan mata karena dia yang seorang diri harus membawa satu tumpuk buku tugas milik teman sekelasnya.

"Lah buk, em ini saya bawa sendirian?" tanya Yeri ragu.

"Oh iya, kamu kan perempuan ya, pasti berat kalo bawa sendirian" gumam Bu Rika yang langsung diangguki oleh Yeri.

"Ah Galen, sini! " ucap Bu Rika melambaikan tangan begitu melihat sosok Galen yang berada di ruang guru dan hendak keluar.
Galen yang mendengar namanya dipanggil pun segera menghampiri meja Bu Rika.

"Bu Rika manggil saya" tanya Galen begitu tiba di depan meja Bu Rika, sementara Yeri kini kembali harus membulatkan mata karena kini Galen berdiri tepat disampingnya. 

"Iya, ibu mau minta tolong kamu buat bantu Yeri bawain ini ke kelasnya, kamu bisa kan? " tanya Bu Rika menunjukkan setumpuk buku di meja nya.
Sejenak Galen menatap ke arah tumpukan buku dan beralih menatap Yeri yang langsung menahan nafasnya tanpa sadar.

"Bisa Bu" jawab Galen disambut senyuman lega oleh Bu Rika.

"Yaudah Yer, kamu bawa buku-buku ini bareng sama Galen ya" ucap Bu Rika menatap ke arah Yeri.

"Eh, i-iya Bu" jawab Yeri gugup langsung mengambil setengah dari tumpukan buku yang harus dibawa. Galen pun segera mengikuti Yeri mengambil sisa buku yang harus dibawa.
"Yaudah bu, saya kembali ke kelas, selamat siang" pamit Yeri di angguki oleh Bu Rika.

Dear Heart -end-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang