W ; 8

219 44 6
                                    

Aku memberikan alamat kondominium itu kepada Jungkook, karena dialah yang menyetir.

Sementara aku dan Dahyun duduk di belakang, Jungkook sudah biasa menjadi supir sejati Dahyun ; begitu kata si pendek manja ini.

Belum benar-benar sampai, Dahyun sudah mulai bertanya kepadaku.

“Kamu tinggal di kompleks sini?!” Begitu sangat antusias.

Aku mengangguk tanpa bersuara. Kompleks ini memang hanya berisikan gedung-gedung kondominium kelas atas, aku pun tahu dari internet.

Dan begitu memasuki arena gedung kondominium yang salah satu nya ku tinggali, Dahyun kembali memekik terkejut.

“Di sini?!”

Aku kembali mengangguk meng-iya-kan.

“Yang mana? Kanan atau kiri??”

Aku menunjuk kebagian gedung sebelah kiri, kalau yang kanan itu milik Park Jimin.

Seseorang yang tengah ku rindukan sekarang ini.

Dahyun menunjukkan deretan gigi putih nya, sangat gembira. Dengan ekspresi wajah yang menggambarkan ketidak-sangkaan.

Aku tidak tahu mengapa, nanti ku tanyakan.

Memasuki Lobby, hal aneh terjadi. Setidaknya semua karyawan di sini membungkuk hormat, dengan Dahyun dan Jungkook yang membalas bungkukan itu.

Mau tidak mau aku pun ikut membungkuk.

“Lantai berapa?” Tanya Jungkook.

“Lima belas,” Jawab ku. Dahyun memekik, “Wow!” setelahnya.

Di dalam lift, kami semua terdiam. Mungkin hanya Dahyun saja yang tidak, karena sedari tadi ia memberikan gestur tubuh yang lain.

Menandakan ada sejuta pertanyaan yang akan di layangkan.

“Kamu tahu nggak,” Suara Dahyun, membuatku menaikkan sebelah alis mata ; bertanya.

“Kami sering kemari.”

Apa?!

Tbc

Winter for goodbye ✔️Where stories live. Discover now