7. Gentayangan

6.8K 1.1K 299
                                    

Jisung berdiri di depan pintu salah satu kamar asrama yang bertempat di gedung B. Beberapa jam yang lalu Seungmin meminta Jisung agar datang ke asramanya. Pemuda Kim itu berkata bahwa ia ingin memberi sesuatu pada Jisung.

Dan disinilah Jisung berdiri sekarang, mulai mengetuk pintu kamar asrama yang ditempati Seungmin. Semakin keras ia mengetuknya namun masih tetap tak ada jawaban. Jisung yakin Seungmin ada di dalam, karena terdengar suara dari kamar itu meskipun lirih dan tidak jelas.

"BANGSAT"

Jisung terpaku saat setelah membuka pintu kamar Seungmin. Ia paham sekarang, suara yang ia dengar tadi memang suara Seungmin, dan ... Bangchan.

Pemuda Han itu masih terus menatap kedua orang yang sedang duduk di atas sofa yang terletak di sebelah barat kamar Seungmin. Ia melihat bagaimana Bangchan terus melumat bibir Seungmin dengan tidak sabaran.

Jisung harus menghentikan mereka sekarang. Ah tidak, tolong sadarkan Jisung terlebih dahulu.

'plakk'

Seketika ada cicak terjatuh di atas punggung kaki Jisung. Kemudian hewan itu bergegas pergi keluar dari kamar Seungmin, menyelinap melewati celah bawah pintu setelah Jisung menggerakkan kakinya brutal.

"Sejak kapan lu disitu, Jis?" tanya Seungmin dengan ekspresi terkejutnya.

Jisung menghela napas. Kemudian merotasikan bola matanya.

"Dari tadi, pas kalian lagi asik cipokan" jawab Jisung sambil meletakkan tasnya di lantai.

Bangchan tertawa pelan sedangkan Seungmin mengeluarkan semburat merah di pipinya.

Jisung mengambil botol minumnya dalam tas, kemudian mengisinya dengan air hangat dari dispenser milik temannya itu. Bangchan beranjak dari duduknya dan menghilang di balik pintu kamar mandi.

"Lu udah sejauh apa sama kak Chan?" tanya Jisung sambil menutup botol minumnya.

Seungmin hanya menggeleng.

"Dia pernah tidur disini?"

"Ya... pernah sih" cicit Seungmin pelan.

Keduanya terdiam dalam pikiran masing-masing. Bangchan keluar dari kamar mandi dan mengecup pipi Seungmin. Hal tersebut membuat Jisung bergidik. Namun otak Jisung memikirkan hal lain. Dan pemuda Han itu menepuk keras kepalanya saat yang ia pikirkan sekarang adalah Minho.

"Aku pulang ya," ucap Bangchan pada Seungmin.

Yang diajak bicara hanya mengangguk singkat. Kini hanya ada Jisung dan sahabat Kim nya itu. Jisung mendudukkan dirinya di sofa yang sama dengan Seungmin dan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kak Chan udah pernah bilang ke elu kan soal kak Minho?"

Jisung menoleh ke arah Seungmin.

"Soal apa? Ngelarang gue deket kak Minho?" ucap Jisung balik bertanya.

"Iya. Dan gue rasa perkataannya kak Chan itu bener. Serius gue takut lu kenapa napa, Jis."

"Otak lu udah dipenuhin sama doktrinnya kak Chan ya? Dikasih apa sama dia?"

Entah kenapa Jisung merasa tak nyaman jika semua obrolan berpusat pada larangan untuk dirinya dekat dengan kakak tingkatnya itu. Walau terkadang rasa takut itu muncul, tapi ia yakin dirinya akan baik-baik saja dengan keadaan yang sekarang.

Seungmin tak menanggapi perkataan Jisung. Dan kini Jisung merasa bersalah dengan ucapannya. Terkesan ia mengatai Seungmin sebagai budak cinta untuk Bangchan.

+

Jisung berjalan menuju parkiran di depan gedung B. Lalu mengendarai sepeda motornya ke salah satu warung makan di pinggiran jalan dekat kampusnya.

LIMERENCE [Minsung]Where stories live. Discover now