31. Sakit

5K 794 104
                                    

Huwaaaa ada yang kangen ff ini gak? .g

Maaf banget sebelumnya aku ngerasa bersalah udah membuat kalian nunggu lama );

Salah aku udah semua salah aku ); gara2 main erpeh lagi nih, udah gitu aku sempet tumbang kemaren karna ga enak badan 😖

Oh iya doain aku ya gaes, semoga hasil akhir kampus yg kemaren aku daftar bisa diterima disana yyy 🙏

Dan kayaknya buat ff INTRICATE bakal aku hapus (': ga tau kenapa gak feel. Mungkin bakal bikin work barunya nantian deh, mau fokus LIMERENCE dulu uyeeeee

Makasih buat kalian yang masih setia nunggu kelanjutan work ini, makasih yang udah support, kasih vote, atau komen di setiap chapternya 🙌
Semoga kita selalu diberi kebahagiaan dan kelancaran .yhaaa

Okede langsung aja

.

.

.

Sudah tiga hari semenjak kedatangan Minho ke rumah keluarga Han.

Kini Jisung masih duduk di ruang tunggu kantor kepolisian saat Minho sedang mengurus perihal rumah lamanya yang disita. Penyitaan terhadap rumah milik keluarga Lee itu sudah berakhir dan sudah bisa ditempati lagi kini. Oleh karena itu, Jisung yang sedang libur kuliah diminta oleh Minho untuk menemaninya.

Jisung merasa agak bosan sekarang. Kini tempat duduk di ruang tunggu itu sudah ia tinggalkan. Kakinya melangkah ke luar bangunan itu.

Masih banyak orang-orang dengan seragam dinasnya berkeliaran dan berjaga di tempat itu. Ia kemudian berjalan ke arah tempat yang sedikit lebih sepi.

"Permisi"

Jisung menoleh saat seseorang tiba-tiba menghampirinya. Salah satu pria berseragam namun berbeda dari anggota lainnya itu kini berdiri di hadapan Jisung.

"Selain yang berkepentingan dilarang masuk ke area ini. Jadi, ada keperluan apa ya?"

"Ah itu- Hmmph!"

Belum sempat Jisung menjawab namun mulutnya sudah ditutup rapat dengan sapu tangan. Matanya pun ditutup dengan sebuah kain berwarna hitam.

Jisung takut sekarang. Napasnya hampir habis. Namun untuk melepaskan diri pun sepertinya sudah tak bisa lagi. Pendengarannya bisa mengetahui bahwa ada orang lain yang juga membantu orang tadi.

Tubuhnya yang sedikit memberontak malah membuat orang-orang tersebut semakin kuat menariknya.

Blam

Jisung tahu ia tengah berada di dalam mobil sekarang. Ia dapat merasakan ada beberapa orang yang juga berada di dalam mobil itu. Namun anehnya tak ada satu pun yang membuka suara mereka.

Badannya sedikit tergoncang saat mobil itu melalui medan jalan yang tak mulus. Jisung benar-benar tak bisa berbicara lagi, mulutnya ditutupi oleh lakban hitam. Tangannya masih di cengkram kuat di sisi kanan kirinya.

Minho melangkah keluar mencari keberadaan Jisung yang tiba-tiba menghilang saat ia mencarinya di ruang tunggu. Satu persatu ia bertanya pada orang disana, namun tak ada juga yang mengetahui keberadaan pemuda Han itu.

Firasatnya buruk sekarang. Ia yakin Jisung tak ada lagi di sekitar tempat ini.

Dengan segera Minho menuju mobilnya yang masih terparkir. Menyalakan mesinnya sambil membuka ponselnya untuk melacak keberadaan Jisung lewat ponsel milik pemuda itu.

Tringg

Ponselnya berbunyi ketika aplikasi pelacak sudah berhasil menemukan lokasi terkini dari ponsel Jisung

LIMERENCE [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang