Jam sekolah pun akhirnya selesai, Azya dan Ali langsung pulang. Ditengah perjalanan Ali mentraktir Azya untuk minum kopi
"Zy?" panggil Ali yang berada didepan pintu cafe. "Mau rasa apa?"
"Vanilla Latte," jawab Azya.
"Panas dingin?"
"Panas dingin." seketika Ali memakai wajah datarnya,
"Zy serius."
"Iya, panas dingin."
"Ya udah gak aku beliin."
"Ih beliin!!!""Ya udah mau panas apa dingin?! Kalau masih jawab panas dingin aku gak beliin, kamu kira kopi bisa meriang?" gerutu Ali.
"Panas." Ali mengangguk, "eh dingin deh."
"Eh ! Panas deh." Ali menghiraukan Azya yang terus membuatnya emosi. Ali pun masuk kedalam cafe itu, Azya tetap menunggu dimotor matic, anehnya saat ia lihat di gantungan motor nya ada plastik berwarna putih dan didalamnya ada sesuatu yang di bungkus dengan kertas kado
"Perasaan aku ultah udah deh... Kok udah ada yang ngirim kadonya sekarang ya? Baik banget deh," batin ku bergumam
"Hey! Ngelamun apa?" tanya Ali sambil menepuk pundak ku, saking kaget nya helm yang Azya peluk sampai terjatuh
"Astagfirullahal'adzim! Ngagetin aja!" gerutu Azya kesal, sedangkan Ali hanya menampilkan giginya dengan wajah tanpa dosanya itu.
"Ini, vanilla latte nya," ucap Ali sambil memberikan kopi yang tadi ia pesan.
"Aku pesannya Vanilla latte dingin, gak papa kan?" Azya hanya mengangguk karena malas untuk mengangkat suara
"Dah selesai?" tanya Ali, Azya mengangguk
"Itu gunanya mulut buat apaan? Kalau kamu cuma ngangguk, ngegeleng, ngangguk, ngegeleng?" Azya hanya tersenyum simpul ketika Ali berkata seperti itu
"Ayo pulang!" ajak Azya sambil memakai helm full face itu, Ali hanya mengangguk lalu mengikuti nya
"Azya, kamu beli apaan?" tanya Ali saat menyalakan motornya
"Aku enggak beli apa-apa kok."
"Itu apaan?" tanya nya lagi sambil menunjuk kearah kantong plastik warna putih yang tergantung di motor Azya. Azya hanya mengangkat bahu nya yang mengatakan bahwa dia tidak tahu apa itu
***
-Rumah-Azya sudah duduk di ayunan belakang rumah, Ali baru saja selesai mandi langsung duduk disebelah Azya dengan wajah penasaran siapa yang memberikan Azya kantong plastik putih
"Jadi siapa yang memberi mu kantong itu?" tanya Ali sambil membuka kantong plastik itu.
"Entah lah... Aku juga heran dari siapa" jawab Azya
"Buka Zy kertas kadonya...." Seru Ali sambil melempar benda yang disampul dengan kertas kado berwarna abu-abu
Azya membuka kertas kado yang membungkus benda itu dengan perlahan, Ali yang kesal langsung merobek begitu saja. Azya hanya mendesah kasar, keduanya terkejut saat melihat isi yang terbungkus kado itu
"Azya kamu mesen?" tanya Ali sambil melihat isi kado itu, Azya menggeleng cepat sembari menatap Ali. Sebuah gamis berwarna abu-abu 1 set dengan kerudung dan cadar didalam nya.
"Bagus sih Coba pake," ucap Ali sambil membuka plastik transparan itu
"Ali, Azya disini kalian ternyata, loh... Baru beli tuh? Ummi suka deh gamis sama Burdah nya. Beli dimana?" Sari yang datang melihat Azya memberi gamis itu ikut duduk di sebelah Azya

YOU ARE READING
Pangeran & Khumairah [Completed]
Teen Fictionwahai Pangeran Surgaku... aku memang bukan orang yang sempurna aku masih butuh bimbingan dari mu aku tidak se-sholehah para wanita-wanita yang ada diluar sana aku berterima kasih kepadamu karena kau tengah berusaha menemukan ku diantara semua wanita...