satu

2.8K 180 29
                                    


Oeek..... Oeek... Oeek
Oeek..... Oeek... Oeek





Jinyoung terbangun dari tidurnya. Menyandarkan tubuh pada bagian papan kayu yang di jadikan sebagai penyangga tempat tidur. Kepala jinyoung masih sangat pusing akibat efek alkohol yang di tenggak semalam saat ia dan daniel menghadiri pesta kencan buta yang di lakukan oleh teman kelasnya dengan beberapa wanita kenalan mereka di kampus. Sebenarnya jinyoung enggan untuk pergi hanya saja daniel terus memaksanya ikut lalu berakhir mabuk seperti kejadian semalam, dan sekarang ia benar-benar merutuki ide gila daniel tersebut.

Samar-samar suara tangisan bayi menyapu pendengaran jinyoung. Awalnya hanya sekali dua kali tetapi sekarang tangisan bayi itu semakin nyaring saja menusuk masuk ke dalam gendang telinganya. Jinyoung benar-benar merutuki apartment yang tidak di pasangkan anti peredam suara sehingga bunyi dari luar tidak mengganggu tidurnya itu.
Jinyoung yakin tangisan bayi tersebut berasal dari tetangga sebelah apartemen yang baru pindah sebab ia sempat berpapasan dengan tetangganya saat ia baru pulang dari kampus kemarin. Tetangganya itu memiliki delapan orang anak yang masih kecil-kecil, jinyoung perkirakan anak sulung kira-kira berumur sebelas tahun dan anak bungsunya berumur enam bulan lebih.

"Benar-benar kelebihan hormon", rutuk jinyoung

Jinyoung kembali menyamankan tidurnya. Membungkus seluruh tubuh dengan selimut dan bantal di jadikan sebagai penutup kepala sekaligus telinga karna bagaimanapun suara anak bayi di luar sana sangat mengganggu ketenangan. Beberapa saat lamanya sang anak bayi belum berhenti juga menangis membuat jinyoung sudah tidak tahan, terpaksa jinyoung bangkit lalu beranjak turun dari ranjang. Jinyoung berinisiatif untuk menegur tetangganya itu agar anaknya berhenti menangis.

"Benar-benar menyebalkan aishh"

Tiba saat daun pintu apartment terbuka, mata jinyoung sedikit membola sebab kaget dengan apa yang di lihatnya barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba saat daun pintu apartment terbuka, mata jinyoung sedikit membola sebab kaget dengan apa yang di lihatnya barusan. Bagaimana tidak, seorang bayi perempuan di temukannya tergeletak di atas stroller berwarna merah yang berada di depan pintu apartment miliknya sendiri. Padahal tadinya jinyoung sempat mengira suara tangisan bayi berasal dari apartment sebelah kamar tapi nyatanya jinyoung salah.


Jinyoung melirik kanan kiri mencari siapa sosok pelaku yang tega meninggalkan bayi semungil ini di depan pintu apartmentnya, terlebih lagi cuaca pagi sangat dingin menembus tulang. "Bayi ini pasti kedinginan pantas saja sedari tadi dia menangis terus", pikir jinyoung.


Jinyoung mendekat, bisa ia lihat si bayi perempuan menggeliat dari balik selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Pelan-pelan sekali jinyoung mengangkat tubuh si bayi lalu di bawa masuk ke dalam pelukannya itu, hangat.
Saat hendak menarik kereta dorong si bayi, mata jinyoung menangkap sebuah surat yang di ikat menggunakan pita berwarna ungu. Jinyoung menarik ikatan pita, kemudian membaca isi Surat tersebut.

"Oppa tolong rawat anak kita dengan baik. Aku sudah membelikan keperluan untuk bayi kita, ada beberapa kaleng susu di dalam tas besar itu beserta keperluan lainnya. Tolong jaga dia, aku akan menemuimu kembali nanti- daehwi"

Jinyoung melirik tas besar yang tergeletak di lantai. Di raihnya tas tersebut lalu di bawanya masuk ke dalam apartment miliknya beserta dengan kereta dorong milik si bayi.

Sudah satu minggu jinyoung merawat bayi kecil yang di beri nama bae hwiseo itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah satu minggu jinyoung merawat bayi kecil yang di beri nama bae hwiseo itu.. Hwiseo benar-benar membuat jinyoung kewalahan sebab ia tidak berhenti menangis jika tak di beri susu. Stok susu yang di beli daehwi sebelum menitip hwiseo padanya sudah hampir habis, bagaimana tidak hwiseo sangat kuat sekali menyusu hampir sepuluh botol ia habiskan dalam sehari.

"Oeekk... Oeekk.. Oeekk...", hwiseo kembali menangis. Susu yang beberapa menit lalu di buatkan jinyoung sekarang sudah habis ia minum, tidak tersisa barang sedikit pun. Botol susunya benar-benar kosong. Jinyoung bisa saja membuatkannya lagi agar anaknya itu berhenti menangis hanya saja ia tak ingin anak semata wayangnya ini ketergantungan lalu berakhir sakit perut seperti kejadian tempo hari, hwiseo terpaksa di larikan ke rumah sakit sebab seharian penuh ia buang air besar membuat jinyoung kalang kabut karna khawatir terlebih bau kotoran hwiseo sangat menyengat, jinyoung tidak suka.

"Oeekk... Oekkk.. Oeekk...", suara tangisan hwiseo semakin kencang. Jinyoung bingung harus berbuat apa, rasanya ia ingin menangis saja saat ini juga.

"Ini tidak bisa di biarkan, aku harus menemui daniel sekarang juga"

Jinyoung meraih kunci mobil yang ia letakkan di atas meja lalu menghampiri hwiseo putrinya.

"Hwiseo-ya berhentilah menangis sayang eohh appa akan membawamu jalan-jalan, kajaaaaa", ujar jinyoung dengan sedikit berteriak..

Keduanya pun pergi menuju Ke apartment milih Daniel, sahabat jinyoung..





TBC.............
Vote and comment!!
Mohon dukungannya🙏

YOUNG PAPA ➖ JINHWI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang