dua

1.6K 75 8
                                    

When you stop hurting me?

Pov Tio

Drrrt...Drrrt...

Handphone seorang laki-laki itu berbunyi. Dengan malasnya laki-laki itu mengangkat telfonya.

'halo?'

....

'sekarang dimna!?'

....

'oke,saya ke sana'

Setelah mematikan telpon tersebut dengan cepat laki-laki itu memasukan bukunya ke dalam tas,lalu berlarian tanpa memperhatikan sekitar. Tanpa ia sadari saat berlarian di tangga,laki-laki itu menabrak gadis yang berada di depanya.

"awww!aneh amat tu cowok,bukanya minta maaf!" ringis Tasya sambil menggerutu.

Laki-laki itu tidak mengubrisnya sampai akhirnya ia sampai di parkiran. Laki-laki itu menaiki motornya,lalu mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Tanpa peduli nyawanya ia telah menerobos lampu lalu lintas. Dan sampai lah ia di rumah sakit. Laki-laki itu beranjak dari motornya dan berlari dengan tergesa-gesa.


Sampai akhirnya ia menemukan ruang yang sudah di beri tahu oleh seseorang yang menelfonya tadi di sekolah,dan ia juga sudah menemukan dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"dok,bagaimana keadaan mama saya?" ucap Tio dengan muka cemas

"ibu anda tidak apa-apa,hanya kepalanya sedikit terbentur akibat kecelakaan tadi" ucap dokter sembari tersenyum.

"oh,makasih ya dok" ucap Tio sambil memberikan senyum tipis.

Dokter membalas dengan anggukan lalu meninggalkan Tio. Tio langsung memasuki ruang dimana tempat mamanya di rawat.

Ia langsung menghampiri wanita paruh baya yang terbaring lemas di ranjang. Disana tidak hanya ada wanita paruh baya,tetapi juga ada seorang laki-laki tua yang sedang menemaninya.

"pa,kenapa bisa kayak gini?" ucap Tio dengan tatapan sendunya

"ini kecerobohan papa nak,papa tidak bisa jaga ibumu dengan baik" ucap Albert dengan wajah bersalah.

Tio melihat tatapan itu penuh iba. Karena ia juga tidak bisa menjaganya dengan baik. Karena papanya terlalu sibuk papanya meminta izin kepada Tio untuk menemani mamanya. akhirnya Tio memutuskan untuk menemani mamanya Dan papanya harus kembali lagi ke kantor.

~~~

Tasya pov

Baru saja ia ingin merebahkan badanya ke kasur. Terdengar suara yg menggelegar dari bawah.

"Tasyaa!!" teriak mama dari bawah. Tasya beranjak dari kasurnya dan langsung menghampiri mamanya di bawah.

"kenapa?" tanya Tasya dengan wajah datar kepada mamanya. "mama mau arisan dulu di rumah bu santi,kamu jagain rumah ya" ucap Sherlin ke Tasya dengan wajah menyebalkan lalu tanpa pamit meninggalkan Tasya sendirian di rumah.

TASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang