•strong girl• 19

4.9K 128 4
                                    

"hiks..apa aku kurang cantik? Kenapa kak farrel nolak aku? Hiks..aku benci ka dira" terlihat seorang gadis cantik yang tengah terisak "kak farrel milik aku hiks..aku bakal rebut ka farrel dari ka dira hiks.." sambungnya.

Tok Tok

"siapa?" teriak gadis itu "ini kakak dek, kakak masuk ya?" ujarnya "iya kak masuk aja" gadis itu langsung menyeka air matanya.

Pria yang diduga kakak gadis itu kini duduk di ujung ranjang adiknya, sedangkan sang adik kini menunduk menyembunyikan air matanya. Pria itu meraih dagu sang adik agar dapat menatap matanya "kenapa hm?" tanyanya sambil mengusap air mata sang adik yang terus membasahi pipi mulusnya dan gadis itu segera memeluk tubuh kakaknya dan menangis sejadi-jadinya di rengkuhan sang kakak.

Pria itu mengelus surai lembut adiknya bermaksud untuk menenangkannya "kamu kenapa dek? Cerita sama kakak, kakak bingung kenapa kamu nangis kaya gini" ujarnya, lalu sang adik kini melepaskan pelukannya dan menatap kakak nya dengan mata yang masih berlinang air mata.

"hiks..kak al apa key kurang cantik ya? Kenapa kak farrel ga suka sama key..key sayang sama kak farrel tapi kak farrel lebih milih kak dira daripada key, kak farrel jahat hiks..key benci" gadis itu masih terisak "kamu cantik dek, jangan kaya gini! Kakak gasuka kamu nangis gara-gara cowo" ujarnya "hiks..kakak ga ngerti sama perasaan key, mending kakak pergi! Semua orang sama aja, gak ada yang sayang sama key hiks..key benci" ujar gadis itu yang masih terisak, sang kakak segera mendekap adiknya "kamu ngomong apa sih dek, kakak sayang sama kamu, ok biar kamu seneng kakak harus ngelakuin apa hm?" pria itu mengusap punggung sang adik "hiks..kak farrel harus jadi milik key, kak farrel gaboleh dekat-dekat sama kak dira, kak farrel harus jadi pacar key" ujarnya dan pria itu hanya mengangguk.

Ia tidak bisa melihat sang adik menangis, key satu-satunya keluarga yang ia punya. Apapun akan dia lakukan untuk membuat sang adik bahagia, key kelemahannya, ia tak segan-segan membunuh orang yang telah menyakiti adiknya. Dan untuk kedua kalinya sang adik merasakan jatuh cinta, ia tak ingin adiknya kecewa untuk kedua kalinya.

"kakak mau nurutin kemauan key?" tanyanya "iya, kakak akan buat farrel jadi milik key, jangan nangis lagi ya?" ujarnya dan dibalas anggukan oleh sang adik "seganteng apa sih farrel sampe buat adik kakak ini nangis hm?" tanyannya lalu sang adik meraih ponselnya dan menunjukan foto lelaki yang ia idam-idamkan tersebut.

Pria itu terkejut melihat foto yang terpampang jelas didepannya "ini kak farrel, dia ganteng, pintar, dingin, kapten basket disekolah, ketua geng motor juga, key suka senyumnya, tapi dia cuman nunjukin senyumnya di depan kak dira,key iri sama kak dira" ujar gadis itu sambil memandang foto tersebut.

"dia f-farrel dinatha?" ujar pria itu "kakak kenal kak farrel?" tanya gadis berambut hitam tersebut "ah nggak, kakak gak kenal" jawabnya "kakak bener kan mau bantuin key?" tanya gadis cantik itu "iya dek" pria itu tersenyum.

Pria itu tidak habis pikir, bagaimana adiknya itu bisa menyukai lelaki yang akan ia hancurkan, disisi lain ia harus membantu teman barunya untuk menghancurkan hidup lelaki yang kini disukai adiknya, tapi dia masih memikirkan adiknya, adiknya pasti akan sedih jika tau ia akan menghancurkan kehidupan lelaki yang di sayangnya. Ah sial seharusnya ia tidak usah membantu aldi, seharusnya ia tak menelpon aldi waktu itu, seharusnya ia tak usah mendengarkan omongan vano temannya, bodoh-! Ia harus memikirkan cara agar dapat menghancurkan farrel tanpa melukai perasaan adiknya. Iya alvin akan memikirkan caranya..

***

Matahari pun mulai menunjukan wujudnya, terlihat seorang gadis cantik yang masih tenggelam dalam mimpi indahnya. Sebelum sang kakak menggeser gorden sampai cahaya matahari menembus masuk, lalu menyinari wajah wajah sang adik yang masih terlelap. Gadis itu menyipitkan matanya dan menggeliat kecil, "dek bangun! Kamu sekolah kan hari ini?" ujar sang kakak sambil menyibak selimut ang adik. "Hmm... iya sebentar lagi" jawabnya "gada sebentar-sebentar, cepet mandi terus sarapan" ujar sang kakak sambil berdecak pinggang "Astagfirullah...iya bang iya" jawab gadis itu dan segera beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang