Breath Away - 5 -

106K 3.3K 200
                                    

Hening. Hanya ada suara jam dinding yang berdetak. Suara jantung Kiara mulai sedikit reda. Kiara pamit sebentar untuk ke kamar mandi. Sedikit menjauh dari Renn bisa kembali menormalkan detak jantung Kiara.

Oke sekarang saatnya jadi profesional.

Kiara mulai melatih mental dan jantungnya. Kiara tidak akan baper. Tidak akan baper. Tidak akan baper. Kiara keluar dari kamar mandi yang ada di kamar Renn.

"Renn, sekarang lo mandi oke. Setelah mandi, pakai baju lo yang uda gue siapin." Kiara mulai meredakan rasa gugupnya. Kiara berjalan mendekat ke arah Renn.

Dengan canggung Kiara menarik jaket berhoodie itu ke atas. Melepasnya dari tubuh Renn.

Renn hanya diam saja terus menatap Kiara dengan wajah datar.

Kiara menarik napas.

Jangan gugup Kia. Anggap aja lo lagi ngasuh anak 10 tahun. Renn itu sakit. Renn itu beda.

Kiara tersenyum lalu meraih pinggiran kaos Renn kemudian menariknya ke atas sampai terlepas.

Renn sudah bertelanjang dada. Menampilkan bentuk badannya yang bikin ngiler.

Kiara tidak akan baper. Kiara tidak akan baper.

Kiara malah melongo diam lalu jemarinya bergerak menyentuh dada bidang Renn. Disana ada tatto bergambar naga. Gambarnya membuat Kiara terpesona. Tatto berukuran sedang di dada sebelah kiri Renn.

"Lo punya tatto naga di dada. Keren." Komentar Kiara, "Naga itu melambangkan keberanian."

Jemari Kiara membuat Renn memejamkan mata. Rasanya sentuhan itu menggetarkan adrenalinnya.

Renn menahan tangan Kiara. Kemudian membuka mata dan menatap gadis itu lekat-lekat.

"Beberapa kali aku mimpiin gadis yang mirip Kiara."

"Maksudnya?"

"Kamu familliar. Aku sering bertemu gadis persis Kiara di mimpi. Apa kita benar-benar pernah ketemu sebelumnya?"

Kiara mengernyitkan dahi. Lalu mencoba mengingat wajah Renn.

"Entahlah, gue gak ingat. Gue rasa kita belum pernah ketemu."

Kiara yakin dia belum pernah bertemu Renn sebelumnya.

Okey, berlama-lama saling bertatapan seperti ini sangat tidak baik untuk jantung Kiara. Kiara buru-buru mengalihkan pandangannya.

Kiara mengambil handuk lalu mendorong Renn pelan menuju kamar mandi agar segera masuk ke kamar mandi dan mandi.

"Ayo mandi. Setelah itu gue bakalan masakin makan malam buat lo." Kiara tersenyum.

Renn balas tersenyum lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi. Dia senang pengasuh barunya adalah Kiara.

Setelah Renn masuk ke dalam kamar mandi. Kiara menghembuskan napas lega. Kiara menyeka peluh di dahinya. Mengelus dadanya lalu menjatuhkan tubuhnya diatas kasur Renn.

Cowok itu benar-benar membuatnya mati. Pantas saja pengasuh-pengasuh itu banyak mengundurkan diri. Apa jangan-jangan karena pesona Renn yang begitu kuat dan fisik yang terkesan sangat manly? Kiara terkekeh pelan.

"Kiaaaaaa!"

Kiara melompat dari tidurnya. Membuyarkan lamunannya tentang Renn. Kiara buru-buru menuju kamar mandi sedetik setelah cowok itu menjerit kuat.

"KIA!"

Kiara mengetuk pintu kamar mandi.

"Iya, Renn. Ada apa? Gue disini."

BREATH AWAY (TERBIT!)Where stories live. Discover now