BAB 03 - Bertemu Lan Xichen

13.1K 1.1K 161
                                    

"Kenapa belum enyah? Kau tidak mau? Biarkan aku saja yang pergi." Wei Wuxian lihat Lan Wangji hanya menatapnya dalam keheningan, sebagian besar tindakkannya hanya diam memperhatikannya dengan seksama.

Agaknya dia malu diperhatikan seperti itu, lantas dia memilih pergi menjauhinya. Meski Lan Wangji akan selalu menemukannya tetapi bukan berarti dia ingin di sini dan ditatap oleh orang Lan ini.

"Jangan lagi," kata Lan Wangji menyangking kerah pakainnya. Jangan lagi Wei Wuxian meninggalkannya seperti yang terjadi pada masa lalu.

"Maksudnya?!" Kedua tangan Wei Wuxian berpangkuan depan dada, melihat tangan Lan Wangji yang masih memegang kerah pakaian belakangnya, "Lepaskan! Lalu enyahlah dariku HanGuang Jun."

Lan Wangji hanya menatap, melihat bibirnya yang mencerca dan matanya yang menyimpan nada kekesalan, sekalipun tidak berniat membantah atau membalas.

"Kau .... Ah!" Wei Wuxian mendesah keras, tubuhnya ditarik tiba-tiba ke dalam keramaian umum, banyak para penjual yang menjual dagangan mereka sana-sini

Ketika tatapannya beralih, segunung buah ciri khas gusu terlihat di ujung pandangan. Dia membatin, "Sekarang di daerah Yunmeng sudah banyak buah loquat, apa aku segitu tuanya hingga tidak sadar akan perubahan zaman?"

Mengikuti tatapannya, Lan Wangji menghampiri penjual buah, membelinya sekeranjang dan menyerahkan pada Wei Wuxian.

"Buat aku?" Tanya Wei Wuxian bingung.

"Hm. Makanlah."

"Oh." Wei Wuxian tertegun, dilihatnya Lan Wangji menantikan tanggannya tentang buah ini, "Kabarnya buah ini hanya berada di daerah Gusu, aku hanya tidak menyangka akan melihatnya di sini."

Dia tersenyum kecil, "Kalau begitu terimakasih, HanGuang Jun."

"Hm." Sudah lama sekali Lan Wangji tidak melihat senyuman itu, yang sanggup meluluhkan perasaannya. Dia sudah berjanji melindungi senyuman itu tanpa keluhan, rela membisu tanpa keberatan.

"Ngomong-ngomong, kau memintaku ke sekte Gusumu, untuk apa?" Selagi makan Wei Wuxian menanyakannya.

Lan Wangji mengerutkan kening, "Dilarang berbicara ketika makan."

"Uhuk!" Wei Wuxian menepuk-nepuk dadanya, buah loquat yang baru saja masuk ke dalam mulut langsung tertelan. Perkataan Lan Wangji tidak pernah berubah dari semenjak awal mereka berkenalan, selalu disiplin.

Lan Wangji mengusap-usap punggungnya, "Pelan-pelan."

Wei Wuxian mengupas buah loquat lainnya dengan kesal, "Ini salah siapa yang berkata sopan seperti itu?!"

"Maaf." Lan Wangji menyesal mengatakannya, tetapi makan sambil berbicara namanya tidak sopan. Dia tidak tahan melihat orang seperti itu.

Lirikannya segera jatuh pada selipan pakaian Wei Wuxian, setangkai bunga teratai tersampir di sana dengan sangat baik. Dia masih ingat mimpinya beberapa hari yang lalu ketika Wuxian memberinya setangkai bunga teratai dengan syarat memintanya untuk melupakan orang Wei ini.

Itu tidak mungkin!

Melupakannya sama saja membiarkan nyawanya keluar dari dalam raga, Wei Wuxian adalah nyawanya.

"Umm?!" Wei Wuxian menatap ke ujung pandangan Lan Wangji, di pakaiannya pada bunga teratai adalah obyek perhatian Lan Wangji.

"HanGuang Jun, kau mau?" Bunga teratai itu sudah berpindah ke tangannya dan memberikannya pada Lan Wangji, "Ambilah."

Lan Wangji berpaling dengan malu.

"Ambilah." Wei Wuxian memajukan bunganya di depan wajah Lan Wangji, "Aku ingin memberikanmu sesuatu yang lebih berharga, tetapi kau tampak lebih suka dengan bunga ini maka ambillah."

[END] Teratai Untuk Lan ZhanWhere stories live. Discover now