Permintaan Hati

43 12 1
                                    

Detak jarum jam bertepuk
Menusuk jantung yang berdetak tanpa irama
Mereda nafas yang berhembus tanpa nada
Mengoyak hati yang mengepis tanpa melodi

Ketika terik mentari menyayat kepingan hati
Ketika deras hujan mengalir menghapus mimpi
Ketika badai mendera, menghempas mengusik sanubari
Dikala itulah tangan-tangan jahat merampas kuasa
Menebar duri di atas angan dan kilauan asa

Lihatlah !!!
Rinai gerimis jatuh gemericik
Membasahi bola hitam di tengah dinding putih
Bibir mungilnya yang membisu
tak ada lagi nada-nada tawa
tak ada lagi untaian-untaian kata

Tidakkah kau dengar???
Hanya isak tangis menjadi saksi, sebuah jeritan hati
Jiwa-jiwa suci menunduk merintih
Menahan luka yang penuh goresan perih
Di sana mereka merangkai cita ...
Di sana ... di dunia yang Jauh dari kemilau istana
Tubuh dekilnya tergeletak lemah
Uluran tangannya menengadah

Tidakkah kau dengar permintaan hatinya???
Mereka tak berharap puing-puing istana
Mereka tak minta sebongkah emas permata
Hanya setitik kasih yang tulus dari jiwa
Atau uluran tangan dari sang saudara

-Deliana

Percikan KataWhere stories live. Discover now