Untukmu

34 4 1
                                    

Teruntuk diriku, kepadamu aku mengucapkan beribu maaf dan terimakasih atas kerja kerasnya selama ini. Tak henti-henti menyadarkan aku yang sering kala tenggelam di ruang renung tuk menciba sekali lagi ;

Kepadamu, orang yang selalu kutemui saat ku menatap pada arah kaca. Aku yang sering merobek harap dan impian,mengijinkan orang lain bercampur tangan pada urusan kita ;

Rasa sakit itu memenuhi satu persatu organmu, menimbulkan luka,perih dan berdarah yang mengakar kemana mana. Rasanya kurang aku memperlakukanmu dengan baik, sering mengkorbankanmu menjadi penawar untuk hati yang salah atau menjadi tempat tinggal untuk jiwa yang mengaku-ngaku sedang tersesat ;

Seringnya membiarkan kata-kata jahat merasuk,menyerbu, memaksa tanpa ampun sehingga sempat menghentikan langkah baik yang telah kau persiapkan sedari dulu ;

Hai,iya kamu, pantulan dalam cermin,aku menunjukmu, kamu hebat,dikit demi sedikit kau dapat menkontrol rasa takut agar tak menggerogoti jiwa. Aku bisa bilang perjuanganmu bukanlah hal yang sesepele itu,walau kau memang tetap aneh dimata mereka ;

Ya tak apa, kamu unik, itu bagus ;

Akhir ini kamu dapat bertahan sampai saat nanti waktunya berpulang ;

Rayakan semua duri-duri yang menancap, karena kini akhirnya, kau mendapatkan bunga yang kau mau.

-Aulia

Percikan KataWhere stories live. Discover now