STOP MENGHUJAT!

65 5 2
                                    

   MENGHUJAT...
Sebuah kata yang tak lepas dari diri manusia.
Tajamnya lidah, hingga merenggangkan hubungan diantara sesama. Bahkan nyawapun bisa menjadi korbannya.

Tak ada sedikitpun kemaslahatan dari tindakan tersebut. Yang ada malah merugikan diri pribadi dan orang lain.

Setiap manusia membutuhkan motivasi untuk membangun diri, bukannya hujatan yang malah menjatuhkan diri.

Bedakan menghujat sama mengkritik. Jangan salah kaprah memaknai keduanya. Jangan sampai orang mengkritik kita anggap sebagai menghujat.

Mengkritik, memberi tanggapan terhadap baik-buruknya sesuatu hal.
Hal ini sama dengan memperbaiki kesalahan yang sudah dilakukan.

Sedangkan menghujat memiliki pengertian; mencela, menjatuhkan, ataupun mencemarkan nama baik seseorang.
Dalam hal ini, menghujat tidak memiliki sisi positif sama sekali. Beda dengan yang mengkritik tadi.

Menghujat sama saja menonjolkan keburukan Anda. Anda akan terlihat jelek dimata orang lain.
Coba, fikir dalam-dalam  menggunakan otak yang jernih.
Ketika lidah berbisa Anda mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan, bagaimana perasaan Anda? Apakah anda merasa nyaman dan sangat hebat? Ataukah Anda merasa sangat bersalah terhadap orang yg Anda tindas?

Jika Anda merasa nyaman, berarti Anda tidak berperikemanusiaan. Otak Anda sedang bermasalah, butuh penanganan khusus untuk mengatasinya.

Pergilah ke psikolog untuk berkonsultasi tentang penyakit Anda ini, ataupun Anda bisa berkumpul dengan orang-orang bijak, orang yang memiliki pemikiran kritis, dan orang yang dapat memberi solusi kepada Anda.

Jangan remehkan hal ini!

Maukah Anda berlama-lama menyakiti hati orang lain? Maukah Anda memiliki seribu musuh? Maukah Anda mengalami pertumpahan darah, gara-gara hal ini?

Saya rasa Anda tidak menginginkan itu semua terjadi!

Membahas segala hal tentang ini, kadang hati sendiri merasa sangat miris!

Coba buka otak Anda!

Seorang yang sering mendapat hujatan, akan berakibat sangat fatal terhadap kondisi psikologisnya.
Ia akan merasa sangat tertekan, depresi yang berlebihan, trauma yang mendalam, gila, menurunnya minat dalam beraktivitas, fungsi otak yang semakin menurun, bahkan mereka rela mengakhiri hidupnya sendiri.

Masih maukah Anda menghujat?
Masih maukah Anda menyakiti orang lain?
Masih maukah Anda menghancurkan masa depannya?

Jika hati Anda tidak berubah sedikitpun, saya rasa tidak pantas  untuk dianggap sebagai manusia.

Bayangkan jika Anda sendiri berada diposisi mereka. Bagaimana rasanya? Sakit atau bahagia?
Saya rasa itu tidak perlu dijawab. Semua pasti sudah tahu jawabannya.

Memang hidup dipenuhi dengan hujatan. Tapi, jika Anda mau berfikir logis dan memikirkan dampaknya, pasti Anda tidak mau melakukannya.

Cuci otak Anda sebersih-bersihnya. Jangan sampai terdapat noda membandel yang menempel diotak.
Kasihanilah orang yang terus Anda hujat. Dia butuh kasih sayang, masa depannya masih panjang, jangan hancurkan begitu saja.

Coba, kita ambil contoh  yang sederhana.

Taukah Anda anak Indigo? Seorang yang mempunyai kelebihan bisa melihat hal ghoib.
Kehadiran mereka seakan tidak dihargai di dunia.
Kenapa saya berbicara seperti itu? Karena saya sering melihat anak Indigo yang sering dihujat oleh orang lain.
Mereka menganggap anak indigo itu 'Aneh'
Ketika anak indigo melihat makhluk tak kasat mata, mereka dianggap sebagai orang gila.

Apakah mau Anda yang sebenarnya?

Jadi anak indigo itu sangat tidak enak. Mereka bisa melihat berbagai makhluk yang menyeramkan. Hidupnya terganggu dari ketenangan, bahkan bisa juga anak indigo mengalami kesurupan.
Energi mereka terkuras hanya karena makhluk itu. Bahkan kalau  tidak kuat, bisa-bisa mengalami kegilaan.

Jangan heran kalau melihat anak indigo anti sosial, sering menyendiri, pendiam, dll.
Karena apa? Karena lingkungan tidak menerima kehadirannya.

Percayalah, jadi anak indigo itu 'sakit'.
Jadi, jangan menambah beban sakitnya lagi.

Seorang yang 'cacat' dia juga sering mengalami hal yang sama.
Sisi apakah yang patut untuk dihujat dari dia?
Kecacatan fisiknya?

Saya disini mau mengasih pilihan kepada Anda.
Anda lebih senang menjadi orang normal atau cacat?
Jika Anda memilih 'Normal'  berhentilah untuk menghujat orang cacat!
Ingat! Tuhan itu adil.
Bisa jadi suatu saat nanti Anda akan menjadi seperti dia. Anda akan merasakan apa yang si cacat rasakan. Bukan hanya karena kecacatannya, tapi juga karena hujatan yang ditujukan kepadanya.

Anda akan merasakannya sendiri jika mengalaminya.
Coba bayangkan jika mereka itu adalah Anda. Rasakan bagaimana mereka menahan deritanya, menahan rasa malu, menahan tangis air mata, menahan hujatan-hujatan dari mulut keji.

Jika Anda membayangkan sambil berfikir, pasti Anda tidak akan menghujatnya. Anda akan merasa takut, jikalau hal itu terjadi pada diri anda sendiri.

Punyalah rasa belaskasihan kepada sesama hidup. Belajar menjadi manusia yang bisa menghargai dan menerima kekurangan orang lain.
Yakinlah, esok Anda akan diberlakukan sama oleh orang lain. Bahkan bisa lebih dari itu.

Anda percaya karma?
Apa definisi karma menurut Anda?
Jika Anda beranggapan karma itu sebuah makanan lezat yang harus dinikmati, pantas saja Anda memperlakukan orang lain seperti itu.

Yuk, benahi diri. Jadikan toleransi sebagai prioritas dalam hidup yang harus dijunjung tinggi.



ANDA WARAS? TINGGALKAN ITU!~

------------------------------------------------
Aku hanyalah manusia lemah. Hadirku disini bukan untuk dicaci, tapi aku butuh dihargai.


MENDOBRAK JIWA TUK BERPIKIR DEWASAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant