27 || Warna Baru

2.1K 101 2
                                    

"Kita adalah orang yang sama-sama terluka. Tapi dengan bersama, tidak peduli dengan belati yang siap menikam jantung kita kapanpun itu, kita pasti bisa melewatinya."

IMPERFECTION

2U - David Guetta feat Justin Bieber🎵

***


Leo menatap sinis Alex beserta anggotanya, Black Gun. Ia berseru lantang kepada anggota Belati. "UDAH, KITA BALIK SEKARANG. JANGAN BUANG-BUANG WAKTU BUAT NGURUSIN PECUNDANG KAYAK MEREKA!"

Fariz menginjak perut Johny yang sudah terkapar untuk yang terakhir kali. Ia dendam pada Johny karena sudah membuat jambul katulistiwa kesayangannya rusak.

Setelahnya, mereka pergi berlalu dari sana. Keadaan Leo dan para anggota Belati bisa dibilang cukup mengenaskan. Celana abu-abunya sudah sobek di bagian lutut. Bahkan beberapa bagian wajahnya tampak lebam. Tapi keadaan mereka tidak seberapa dibandingkan dengan keadaan Alex dan para anggotanya, Black Gun. Keadaan mereka jauh mangenaskan. Sudah babak belur akibat saksi bengisnya anggota Belati saat menyerang mereka tadi.

Beberapa dari anggota Belati memilih pulang. Ada juga yang memilih kembali ke markas. Dan Leo beserta Ahwal dan Reza memilih untuk ke rumah Fariz.

Sedangkan Rio memilih untuk datang ke Warung Bu Geulis terlebih dulu untuk menemui Putu dan juga Ariesta. Baru setelahnya akan menyusul teman-temannya ke rumah Fariz.

Ketika sampai di tempat tujuan, Rio langsung melesak masuk ke Warung Bu Geulis. Ia melihat Ariesta yang hanya diam saja. Sepertinya masih shock walau jauh lebih mendingan dibanding tadi.

Rio melipat tangan di dada dengan posisi berdiri menyender di tembok. "Kenapa lo sampai bisa ada di sana?"

"Ta-tadi pas gue ma-mau pulang, gue dicegat sama kawanan mereka." Ariesta berkata gugup. Ia merunduk. Tidak berani menatap wajah dingin Rio.

Putu yang duduk di sebelah Ariesta menyerocos. "Kasian bos, nih anak diam aja dari tadi. Udah kayak nggak ada semangat hidup. Ditawarin makan nggak mau, diajak ngobrol malah diam. Ngelamun mulu."

Masih dengan posisinya, Rio mengangkat sebelah alisnya. Katanya, "Ayok gue antar lo pulang."

Setelah Ariesta mengangguk, Rio berjalan mendekat. Ia menarik lengan Ariesta ketika Ariesta sudah berdiri dari tempat. "PUTU, GUE PINJEM HELM LO, YA," teriaknya dari luar sana seraya mengambil helm milik Putu yang disangkutkan di spion motor lelaki itu.

Putu mengacungkan kedua jempolnya. Ia mengangguk, balas teriak. "SIIP BOS, PAKE AJA."

Rio langsung memberi helm itu pada Ariesta. "Pakai tuh helm, biar ngindarin bahaya sama polusi."

Ariesta menerima helm pemberian Rio lalu memakainya. Setelahnya, ia ikut naik ke atas motor Rio saat lelaki itu sudah memasang helm di kepalanya dan naik ke atas motornya.

Motor Rio mulai melaju pergi dari sana dengan keterdiaman sepanjang jalan. Ariesta yang biasanya akan banyak bicara, kini tidak. Ia masih cukup shock hari ini karena sudah digeret paksa oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

***

Keadaan rumah Fariz sudah seperti kapal pecah sekarang. Padahal tadi sebelum Fariz beserta Ahwal, Reza dan Leo pulang keadaan rumahnya tidak seperti ini. Bukan Fariz yang membuat rumahnya menjadi berantakan begini. Melainkan karena ulah para makhluk kurang ajar yang bedebah dan songong ini.

Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]Where stories live. Discover now