ketemu mantan

9.7K 473 5
                                    

Hari ini tepat 1 minggu setelah pak fahmi lamar gue ke orang tua gue...
"Hay"

"Iya pak"

"Hari ini sibuk nggak? ???"

"Nggak sih pak, perintah??? "

"Mau ngajakin kamu belanja buat lamaran"

"Siap pak, saya siap siap dulu ya"

Dan 30 menit kemudian pak fahmi sudah ada di depan rumah tepat gue selesai dandan,
"Siang bu" sapa pak fahmi ke ibu gue,
"Eh fahmi, ada apa???" Tanya ibu gue,
"Mau ngajak devy beli seserahan ibu buat lamaran minggu depan" jawab pak fahmi,
Dan gue pun keluar tepat saat pak fahmi habis jawab pertanyaan dari ibu gue,
"Bu, devy pergi dulu ya" pamit gue ke ibu gue,
"Iya, hati hati ya" pesan ibu gue,
"Saya permisi bu" pamit pak fahmi,
"Iya, hati hati di jalan, jangan ngebut" wejangan ibu ke pak fahmi,
Gue pun naik mobil setelah pak fahmi bukain pintu buat gue dan langsung tancap gas setelah pak fahmi pasang sabuk pengaman,
"Ada yang mau saya tanyain nih mas, boleh nggak???" Tanya gue,
"Apa???" Jawab pak fahmi sambil fokus nyetir,
"Mantan istri bapak kemana???" Tanya gue pelan pelan takut pak fahmi tersinggung,
"Dia ninggalin saya sama anak anak" jawab pak fahmi,
"Ninggalin kemana???" Tanya gue yang menuntut kejujuran pak fahmi,
"Surga" jawab pak fahmi dengan enteng,
"Meninggal???" Tanya gue yang mulai lemot,
"Iya lah, menurut kamu ke surga ngapain?" Jawab pak fahmi agak sewot yang kesel karena lemot gue mulai kambuh,
"Kan aku cuma mastiin aja" jawab gue ngambek sambil mandang keluar jendela,
"Mantan istri saya namanya dina, dia meninggal 1 tahun yang lalu gara gara kanker rahim yang baru diketahui saat hanan usia 2 tahun, saat itu saya sama anak anak kayak kehilangan semangat hidup, tapi setelah saya lihat kamu pertama kali waktu kamu nemuin linda dikantor waktu itu, saya kayak nemuin semangat saya lagi dan saya yakin kalau anak anak pasti cocok sama kamu dan mau nerima kamu apa adanya, saat ini niken usianya 9 tahun, fakih 8 tahun dan hanan 5 tahun, anak anak setelah mamanya meninggal lebih sering di rumah mama saya dan sekolah di kota, padahal rumah saya di kabupaten yang deket sama polres,ada lagi yang mau kamu tanyain soal saya???" jelas pak fahmi panjang lebar,
"Bapak tau masa lalu saya???" Tanya gue lagi sambil mandang mukanya,
"Enggak" jawab pak fahmi tanpa mandang gue,
"Kenapa???" Tanya gue lagi,
"Karena saya nggak mau tau" jawab pak fahmi,
"Kalau masa lalu saya buruk dan bapak baru tau setelah nikah gimana???" Tanya gue,
"Saya nggak perduli, itu kan masa lalu kamu, kita nggak bisa merubah masa lalu kamu tapi saya bisa merubah masa depan kamu biar nggak seperti masa lalu kamu" jawab pak fahmi,
"Bapak yakin???" Tanya gue meyakinkan,
"Yakin sayang, bisa nggak nama panggilan kamu ke saya itu yang konsisten dong, kadang manggil mas kadang manggil bapak" ucap pak fahmi coba mengalihkan pembicaraan,
"Kamu maunya dipanggil apa???" Tanya gue,
"Manggil sayang aja" jawab pak fahmi sambil senyum mengoda,
"Sayang??? Kalau manggil oom aja gimana???" Goda gue,
"Awas aja kalau kamu berani manggil saya oom" ucap pak fahmi sambil ngambil wajah gue dengan satu tangannya, dan nggk terasa kita udab sampek di halaman parkir sunrise mall buat belanja kebutuhan seserahan lamaran, saat masuk ke mall pak fahmi masuk ke mallnya dulu karena gue mau ke toilet dulu, dan ternyata pak fahmi ketemu sama temannya yang berdiri memunggungi gue saat gue keluar dari toilet dan saat gue sampek di tempat pak fahmi berdiri, gue kaget saat ngelihat muka temannya pak fahmi itu yang ternyata....... MANTAN GUE,
"Kenalin nih sayang, ini gestian adik asuh aku di polres dulu" ucap pak fahmi ke gue,
"Gestian" ucap si mantan sambil ngulurin tangannya,
"Devy, calon istrinya mas fahmi" jawab gue jabat tangannya kayak orang saling nggak kenal,
"Oh ya, kenalin ini siska, pacar saya, dia seorang perawat" si mas mantan ngenalin pacar barunya ke gue sama pak fahmi,
'Oh ini toh yang bikin gue gagal nikah sama gestian dulu' batin gue,
"Senang bisa kenalan sama kamu ya, kalau nanti saya sakit bisa minta tolong dirawat ya nanti" ucap gue sambil jabat tangan pacar barunya mas mantan,
"Saya nggak bisa ngobatin kalau mbak sakit karena saya bukan dokter mbak, saya hanya bisa bantu dokter rawat mbaknya nanti" jawab siska,
"Perawatnya D3 apa S1 mbak???" Tanya gue mengintrogasi si siska,
"D3 keperawatan mbak" jawab siska yang mulai sinis,
"Oalah cuma D3 toh, saya kira S1 mbak" ejek gue saat lihat mimik muka si siska berubah,
"Ya udah ya suh, saya sama pacar saya permisi dulu, silahkan kasuh lanjutkan kegiatannya tadi" pamit gestian setelah beberapa kali siska cubitin pinggangnya gara gara sebel dengan perkataan gue tadi,

Kepincut Polisi Duda KerenWhere stories live. Discover now