pendahuluan : lisa pov

12.5K 742 24
                                    

Perkenalkan, namaku pranpriya manoban namun beberapa tahun yang lalu nama asliku di ganti dengan lalisa manoban. Lalisa artinya orang terpuji, perawal memberiku nama itu setelah aku tak sengaja meminta ia meramal nasibku dimasa depan. Ia bilang jika aku menyandang nama lalisa atau lisa hidupku akan makmur dan bersinar. Awalnya aku tak percaya hingga akhirnya sedikit demi sedikit bukti ucapannya telihat setelah aku mengganti nama dengan nama yang ia berikan.

Dari kecil yang kutahu, hidupku cuma menari dan menari. Tak ada yang lebih baik dan nikmat selain menari diatas panggung dan dilihat ratusan bahkan ribuan orang, sambil dielu-elukan dan di sauti namaku oleh orang banyak. Rasanya aku berada di surga ketika orang memperlakukan demikian, ada ketenangan dan rasa bangga.

Dari umur 7 tahun aku sudah mulai berlatih menari, bahkan mendaftarkan diri ke suatu komunitas kru dance bernama "wee zaa cool" satu dance kru dengan bambam. Kami sering bersaing dalam festival bersama dan beberapa kali memenangkan kompetisi, bahkan keluarga kami sangat dekat. hingga 2011, YG entertaiment salah satu entertiament besar di korea selatan membuat sebuah audisi besar di negaraku, Thailand. Dan ditahun yang sama aku lolos sebagai trainee di YG. Dan disini lah aku sekarang di sebuah ruangan menari dengan interior luar biasa indah.

Aku baru datang dari thailand kemaren, dan hari ini aku ingin dengan segera berlatih dimana idolaku berlatih saat trainee. Kuputar musik beat, dan badanku dengan luwes dan energik menari begitu saja seirima lagu yang aku putar.

Aku menari seperti tak ada hari esok, bagiku menari adalah segala-galanya. No dance no life, and i cant life without dance.

Dan seperti biasa aku menari seperti kesetaan, bahkan waktu begitu saja berlalu, 4 jam menari tak terasa. Hingga suara pintu yang terbuka membuatku menatap pintu tersebut.

Beberapa orang datang setelahnya dengan tas berada di punggung serta bahu mereka, tatapan bertanya tercetak jelas di wajah masing-masing. Aku tersenyum dan berjalan mematikan tape yang menutar lagu yang tadi aku gunakan untuk menari.

Setelahnya aku berniat menghampiri mereka, namun tiba-tiba suara langkah kaki agak berat terdengar. Dua orang penting YG datang, Yang hyun suk dan teddy kim masuk ke ruangan, kami menghormat patuh.

"Lisa kemari lah" aku yang sedang menunduk akhirnya mendongak dan berjalan ragu ke arah ceo gedung ini.

"Perkenalkan ini lalisa manoban, trainee baru kita dari thailand, mungkin kalian sudah mendengar kabar tentangnya akhir-akhir ini dan tiba lah hari dimana ia datang secara langsung menemui kalian untuk berlatih bersama" aku tak tahu apa yang bos besar ini katakan, karena aku belum terlalu fasih berbahasa korea. yang aku tahu beliau memperkenalkan aku sebagai trainee saja. Selebihnya aku tak paham

"Lisa" aku kembali menatap manik mata tajamnya "ne sajangnim?"

"Introdunce your self" pintanya

"Hy everyone, my name lalisa manoban, you guys can call me lisa. Im from bangkok, thailand. Thank you" perkenalkan di tutup dengan bungkukan hormat

"Baiklah, hanya itu saja yang ingin aku ucapkan. Tolong bantu lisa dalam menari dan latihan lainnya, ia juga belum bisa berbahasa korea jadi mohon bantuannya" ucap sajangnim. aku hanya angguk-angguk kepala.

Ia melangkah ke luar, namun tiba-tiba berhenti. Aku melihat seseorang wanita dengan mata kucing berdiri sambil menatapku dengan tatapan yang sulit aku mengerti.

"Kebetulan kau disini jennie-ah. Ini lalisa trainee baru dari thailand"

Aku menilik seluruh wajah dinginnya, ia tidak membuka mulutnya sama sekali. Tidak ingin membalas ucapan bos besar ini. Apa dia gila? Berlaku seperti itu.

"Karena kau besar di new zealand dan kau fasih 3 bahasa, inggris, korea dan jepang. Aku harap kau membantu lisa untuk belajar bahasa korea sampai ia fasih"

Kembali aku menatap wajahnya, ingin mengerti bagaimana ekspresi air mukanya. Namun datar, tanpa ekpresi. Hanya poker face yang ia berikan padaku dan anehnya ia sama sekali tak menggubris atau membalas ucapan YG sajangnim. Gila! Gadis gila tapi sungguh demi Neptunus gadis dingin ini seperti putri dongeng, wajah dinginnya sangat ayu. Mata kucing tajamnya membuatku terpaku dan terbuang dalam lubang kedalaman jurang korneanya. Siapa gadis ini? Jennie? Seperti nama jin kerang di sinetron masa kecil yang pernah aku tonton dulu.

"Kuharap dengan diam-mu itu adalah sebuah perkataan iya jennie" sajangnim melangkah keluar dan jennie membungkuk setelahnya.

Aku mengamati sampai punggung sajangnim tak terlihat lagi, dan gadis pemiliki mata kucing itu mengadah seposisi dengan tatapan matanya yang menghujam mataku, tidak bukan hanya mataku saja. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang hilang dari tubuhku. Sesuatu yang sangat penting untuk masa depanku hilang saat mata kami bertemu, aku meletakan tanganku di dadaku. benar dugaanku, hatiku hilang di curi wanita asing bermata tajam, setajam tatapan kucing yang entah sejak kapan ia ambil.

Siapa kau gadis asing! Kenapa kau membuatku seperti ini, membuat rasa yang asing dihatiku? Rasa yang baru kali pertama keluar dari permukaan, serasa ada sesuatu yang menggelitikku. Seperti ada yang ingin keluar dari dalam tubuh, Dan kenapa kau tega mencuri hatiku begitu saja bahkan hanya lewat tatapan mata tajam dan mematikanmu itu, siapa kau sebenarnya? Wahai gadis pemilik mata penghanyut rasa, kim jennie?

Tbc

Sumber : docdojamelon.com

the real story of jenlisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang