..

306 39 3
                                    

I need space. You meet a case.

....

Hana pikir jika dirinya berpergian kedesa, merenung jauh dari keramaian, dia akan segera tenang. Melihat aliran air yang jernih, ladang yang luas serta langit biru yang bersih, mampu menghapuskan luka yang tidak terlihat di dalam hati. Tapi semua tidak berguna, kalau kau sudah luka, rasa sakit terus akan ada sampai kau menemukan obatnya.

Baru hendak kembali mencoba merenungkan kemalangan, Hana diusik oleh gerombolan orang desa yang berlarian dari ujung jalan di sebrang sungai sambil berteriak melengking keras.

Mungkin ada kambing atau sapi yang kabur?

Hana kembali menoleh, sedikit kagum betapa cepatnya mereka lewat.

Hana menghela nafas, mencoba mengumpulkan kembali kekuatan alam untuk penyembuhan hatinya.

Baru beberapa detik merasa tenang, kali ini terdengar bunyi ranting kering yang terinjak. Hana mencoba mengabaikan. Dibelakannya memanglah banyak pohon beserta ranting dan daun kering bertebaran, tidak mengherankan jika bunyi berisik terdengar ketika manusia menginjaknya.

Kretek.

Hana mengernyit, jelas-jelas ada manusia lain selain dirinya.

Hana epat menoleh, mendapati seorang laki-laki yang terlihat sangat terkejut melihatnya.

"Ahhhhhhhhh!"

Hana mengerjab pelan, sementara laki-laki itu berteriak panik sambil menyembunyikan diri dipohon yang bahkan tidak menutupi setengah badannya. Seolah takut Hana melihat dan mengganggunya.

Hana mendelik sebal. Bukankah seharusnya Hana yang berteriak?

....



*Aku tak ingin melihat Hana menderita karena ditinggal nikah Namjoon~

Date! | SH'L (2) [✔️]Where stories live. Discover now