Date! | SH'L (2) [✔️]

.......

He did lost. But, he did fine.

...

"Ya!" Hana berhasil melepaskan diri. Hoseok menoleh kebelakang, tidak ada tanda-tanda orang yang mengejar, dia meghela nafas lega.

"Kamu kenapa, sih?"

Hoseok membulatkan mata. "Kamu tidak lihat." Mentap Hana serius. "Kakakku sangat menyeramkan, tadi..." Lelaki itu kemudian bergidik ngeri.

"Hubungannya denganku apa?" Hana menghela nafas. "Untung saja, aku sempat mengambil tasku."

"Benar juga, aku ketakutan tadi." Tanpa rasa bersalah Hoseok tertawa.

Hana mengelengkan kepala. Kemudian matanya memperhatikan sekitar. Sial. Dia tidak tahu ini dimana. Satu-satunya jalan yang dia ingat adalah jalan yang menhubungkan rumah Neneknya dan tempat tongkrongan tadi. Hana menggigit bibir pelan.

"Oi, ini dimana?" Hana menatap Hoseok yang seakan baru sadar meraka berada jauh dari tempat aliran sungai tadi.

Melihat gelagat bingung Hoseok, Hana menghela nafas, mencoba sabar. "Jangan bilang, kamu tengah tersesat.

Hoseok tertawa. "Kamu mungkin jarang datang ke desa ini berbeda denganku yang setiap tahun pasti datang ke desa ini."

Hana menyipit.

"Tentu saja aku tahu daerah sini.." Hoseok melirik sekitar, tidak mengurangi senyumannya. "...sepertinya." Gumamnya kecil.

"Hah?" Hana tidak ingin mempercayai pendengarannya.

"Kearah sana!" Semangat Hoseok, lagi dengan percaya diri menggandeng Hana yang pasrah mengikuti.

"Kamu yakin, kan."

Hoseok lagi, tersenyum. Entah apa yang laki-laki itu makan, padahal mereka bisa saja berteriak seperti orang gila, namun dengan entenggnya dia tersenyum seakan tidak ada masalah apapun.

"Kamu sendiri, aku juga tersesat sendirian.." Sok misterius lelaki itu menoleh senang. "Jadi bagaimana kalu kita kencan."

"Hah?" Hana kaget bukan karena ajakan kencan tapi kata tersesat dalam kalimat Hoseok tadi. jadi lelaki itu tidak tahu jalan keluar?

"Tenang saja, meski mati tersesatpun kita berdua." Ujarnya manis.

Hana yakin, ada sesuatu yang salah dengan laki-laki didepannya.

....