BAGIAN SEMBILAN

159K 5.8K 32
                                    

HALLO SAHABAT MINGGO.

LAMA TIDAK BERJUMPA HEHE.

SEMOGA CERITA INI MEMBUAT KALIAN BAHAGIA.

YUK CEK!

YUK CEK!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


SINAR mentari menyusup dari celah-celah jendela apartemen Key. Wanita tersebut menerjapkan matanya berulang-ulang, terusik dengan kilauan yang menusuk indra pengelihatannya.

Key memijat perlahan kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing. Mungkin karena dia langsung tertidur sehabis menangis.

Key menyerngit aneh dengan selimut yang melekat di tubuh seksinya. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi tadi malam.

Key langsung mendelik terkejut saat mengingat semuanya. Di mana Andreas menyusup ke kamarnya, menciumnya, dan...

Shit!

Key menepuk-nepuk pipinya keras. Berusaha menyedarkan diri kalau semua hanya mimpi. Ya, Key berharap semua adalah mimpi.

Buru-buru Key turun dari ranjang saat melihat jam weker di sebelah ranjangnya. Dia kesiangan hari ini. Dia pun bergegas membersihkan diri sebelum berangkat ke kantor.

Key hari ini harus mengenakan pakaian tertutup. Untuk menghindari incaran paparazi yang selalu mengintainya di luar apartemen. Key berusaha agar para wartawan itu tidak mengenali dirinya.

Key membuka lemari pakaian, kemudian mengambil celana panjang, Blazer Korea yang panjangnya di bawah lutut, juga atasan kemeja berwarna merah. Key menyesuaikan warna kemeja dan Balzer. Lalu dengan cepat Key memakainya.

Key memberikan polesan make up secukupnya pada wajah cantiknya. Kemudian meluruskan rambut dan menyemprotkan parfum.

Key melilitkan syal tebal di lehernya dan memakai kacamata hitam. Agar wajahnya sedikit tertutupi dia menambahkan masker juga. Key harus melakukan semua ini karena Andreas. Andreas yang sudah membuat semuanya kacau.

Setelah dirasa sudah selesai, Key langsung memakai sepatunya dengan cepat. Dia sudah hampir terlambat.

Key pun mengambil tas dengan merk Chanel di lemari kacanya, kemudian memasukkan barang-barang yang dia perlukan. Setelah itu Key ke luar dari apartemen dan menyetop taksi.

Beruntung taksi langsung ada saat Key ke luar. Tanpa menunggu lagi Key langsung masuk sebelum ada yang menyadari dirinya di sana.

Key harus menaiki taksi karena mobilnya tertinggal di kantor. Key tidak bisa mengambilnya karena banyak wartawan yang mengincar dirinya di bawah apartemen. Juga Key tidak bisa meminta tolong Mely, karena Mely nanti akan menjadi bahan sumber mereka mencari keterangan tentang Key.

Sopir taksi yang mengemudi menatap Key dengan heran. Key berpenampilan seperti di musim dingin, padahal cuaca hangat dan pastinya akan terik.

Sopir itu sesekali curi pandang ke arah Key yang tampak duduk dengan gelisah. Seperti orang yang sedang takut dan menghindari suatu hal. Sopir tersebut menduga-duga sendiri di pikirannya.

Tak lama, taksi yang ditumpangi oleh Key sudah berhenti tepat di depan kantor Key. Key langsung memberikan uang kepada sopir dan langsung ke luar dari dalam taksi.

Sopir tersebut diam sejenak. Sepertinya dugaan dia benar sejak tadi. Ternyata yang menaiki taksinya adalah wartawan yang sedang diincar keberadaannya.

"Sial! Seharusnya aku dapatkan dia untuk menambah uang," umpat sopir itu kesal karena tidak percaya kalau itu Key.

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️


Key melangkah cepat dari halaman kantor menuju ke dalam kantor. Di depan pintu masuk, terdapat banyak wartawan yang sedang menunggu dirinya.

Key tiba-tiba merasa sangat ketakutan, karena jumlah mereka bukan sedikit. Bisa-bisa dia habis diserang oleh pertanyaan-pertanyaan menjatuhkannya.

Saat Key hendak memijakkam kaki di lantai pintu masuk kantor, seseorang tiba-tiba menariknya ke arah lain. Tepatnya ke belakang gedung kantor.

Dan beruntung wartawan belum ada yang menyadari Key. Orang tersebut membawa Key masuk dari pintu rahasia. Yang hanya dipergunakan dalam kondisi darurat.

"Terima kasih, Calvin."

Ya. Orang yang menyelamatkan hidup Key tadi adalah Calvin. Rekan kerjanya yang merupakan sahabat dia juga.

Calvin merespons dengan senyuman manis. "semua untukmu, Key."

"Bagaimana kau mengenali diriku?"

Calvin memutar bola matanya malas. Pertanyaan yang sangat mudah jawabannya. Dan seharusnya tidak perlu ditanyakan. "Kita kan sudah kenal bertahun-tahun Key. Jelas aku mengenali postur tubuhmu."

Key tertawa renyah. Yang dikatakan Calvin benar adanya, "hahaha, aku sampai lupa."

Dari kejauhan, seorang wanita menyadari keberadaan Calvin dan Key. Dia pun langsung berlari menghampiri mereka berdua.

"Kau ketahuan?" tanya Mely heboh sendiri.

Key menggeleng cepat, "Tidak! Calvin menyelamatkanku," jawab Key.

Mely menghembuskan napas lega. Akhirnya Key bisa dengan aman masuk ke dalam kantor.

"Syukurlah. Mereka sudah ada di sana sejak pukul 6 pagi kata satpam. Aku lelah selalu ditanya tentang keberadaan dirimu," ucap Mely mengeluh. Mely akan menjadi sasaran wartawan ketika tidak menemukan Key.

Key menggigit bibir bawahnya sendiri mendengar ucapan Mely, "maafkan aku Mel. Karenaku, kau jadi terbebani dengan mereka," sambung Key merasa tidak enak.

Mely langsung tersenyum mendengar Key, "tidak masalah Key. Akan kulindungi dirimu dari mereka, selama kau belum menemukan pacar yang akan melindungimu," lanjut Mely sambil meledek Key yang masih belum punya pacar.

"Kurang ajar kau!" umpat Key sambil menoyor pipi Mely.

"Kau mau membiarkan Key di sini sampai para wartawan itu mengenali Key?" tutur Calvin membuat Mely cengengesan sendiri.

"Yaudah, sekarang kita masuk!"

















#CUAP-CUAP MINGGO!

PART PENDEK✌

JANGAN LUPA VOTE!

Bastard Ceo! ✔Where stories live. Discover now