satu

1.2K 64 45
                                    

Warning : BxB, typo, bahasa non baku

Seoul, 2007

"Woohyuun!!" teriakan seseorang mengalihkan seluruh pandangan siswa yang berada dikantin, tapi selang beberapa saat setelah mengetahui siapa yang membuat keributan tersebut para siswa tampak acuh dan melanjutkan kegiatan mereka. Sudah biasa, pikir mereka.

Tampak seorang siswa yang berlari menuju salah satu meja yang terdapat dua orang siswa yang tampak sedang makan siang.

"Woohyun aku menyukaimu jadilah pacarku!" seorang siswa yang ternyata adalah kim sunggyu dengan lantang menembak siswa yang bernama woohyun tersebut tanpa Malu sedikitpun

Sementara seorang siswa lain yang dari tadi duduk bersama woohyun sudah tertawa terbahak-bahak.

Sementara woohyun sendiri hanya menatap datar sunggyu yang berada di hadapannya dengan tatapan penuh harap

"Maaf sunggyu aku udah bilang berkali-kali kalau aku gak bisa jadi pacarmu!"

Mendengar penolakan woohyun yang entah sudah keberapa ratus kalinya itu membuat sunggyu menundukkan kepalanya.

"Hahahaha wah woohyun kau menghancurkan hati pangeranmu lagi tahu! Jahat sekali kau" tawa dongwoo yang sedari tadi menyaksikan sahabatnya dan sunggyu itu

"Aku udah bilang gak bisa dan kuharap kau berhenti mempermalukan dirimu sendiri sunggyu" jelas woohyun dengan lembut berharap sunggyu mengerti

Tiba-tiba sunggyu mengangkat kepalanya dan memperlihatkan wajah yang bahagia tak lupa dengan senyum manisnya

"Ah gak papa kok woohyun aku gak akan menyerah sampai kau menerimaku, jangan khawatir! Aku akan coba lagi besok dan besoknya lagi dan besoknya lagi" ujar sunggyu dengan semangat

Woohyun hanya bisa menghela nafas melihat sunggyu yang sepertinya tak kenal kata menyerah. Entah apa yang membuat namja itu begitu tergila-gila padanya, seingatnya ia tak pernah meladeni si sunggyu itu.

"Kalau gitu sampai jumpa nanti pulang sekolah ya woohyun, jangan ninggalin aku lho.. Pokoknya kita harus pulang bareng titik!" sunggyu kemudian meninggalkan kantin tak lupa dengan flying kiss untuk sang pujaan hati.

"Menurutku sunggyu gak jelek-jelek amat, kenapa kau selalu menolaknya?" tanya dongwoo yang penasaran pada sahabatnya yang selalu menolak Cinta sunggyu itu

"Aku hanya gak menyukai sunggyu dan semua caranya itu, dia seperti maniak yang selalu mengikutiku kemana-mana" jelas woohyun, tapi sebenarnya dia ragu juga kenapa dia sangat anti kepada sunggyu, padahal yang menyukai dirinya sangat banyak hanya saja dia paling tidak menyukai sunggyu diantara semua fansnya

"Terserah kau saja hyun pokoknya jangan menyesal nanti lho" goda dongwoo

"Ck dasar cerewet kau, ayo kekelas"

.
.
.

Seoul, 2008

"Woohyun kita kan sebentar lagi mau lulus, cita-cita kamu pengen jadi apa nantinya?" tanya seorang siswa bermata sipit yang menatap siswa yang sedang duduk sembari menatap langit yang tampak mendung dari jendela perpustakaan

"Kau tahu percuma aku punya mimpi, toh gak bakalan jadi kenyataan" jawab woohyun datar tanpa mengalihkan pandangannya

"Ih kok kamu gitu, Gak ada yang ngelarang kita buat punya mimpi tinggi tau!"

"Dari awal masa depanku udah ditentuin, gak ada gunanya buat punya mimpi" entah kenapa suara woohyun tampak sedih ditelinga sunggyu

"Woohyun maafin aku" sunggyu merasa bersalah sekarang, sunggyu tau woohyun pasti udah dipersiapkan buat jadi penenerus perusahaan papanya

Nan Gidarimnida (WooGyu) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang