Chapter 6

247 32 0
                                    


"Oppaa... Aku sudah berjanji. Aku tidak mau pergi.." rengek Jennie yang sudah kembali menurunkan tangan. "Kau harus, untuk beberapa hari aku tidak ada di apartemen dan tidak ada yang menjagamu, sebaiknya kau berada di rumah Kakek saja."

"Aku bisa jaga diri."

"Dengan gelagatmu yang tadi? Aku tahu kau sedang kasmaran dan itu semakin membuatku khawatir. Mungkin saja kau membawa teman namja mu itu ke sini dan kalian melakukan hal aneh karena aku tak ada? Bagaimana?"

"Oppaa.. Kenapa kau berpikir jauh seperti itu?"

"Untuk melindungimu, cepatlah. Aku sudah selesai.." Jennie cengo saat melihat piring Taehyung yang sudah benar – benar kosong, bahkan punyanya baru terambil dua suapan. Ini gila, dia tidak fokus pada hal lain selain Park Sanha. "Kau gila!!" dengus Jennie, "Kau menyumpahiku?" Damn!

"Bukan Oppa," kekeh Jennie, "Dasar."

Other side

"Nenek!! Dimana sepatuku?"

"Nenek!! Nenek sudah berjanji untuk membawakanmu cookies buatan Nenek!!"

"Nenek!! Nenek juga berjanji padaku!"

"Dimana syal ku?"

"Koperku yang berwana pink dimana?"

"Ahjumma!! Kau dimana? Minuman susuku belum kau siapkan!"

"Coklat ku kau habiskan lagi!!"

"Tidak!"

"Kenapa kau selalu mencari masalah denganku!"

"Nenek dia mulai lagi!"

"Uncle, kau membawa power bank ku yah?"

"Imo!! Jangan bilang kau meminjam kacamataku!"

"Ada di laci Chunji-yah!"

"Eunji Chunji berhentilah berteriak!"

"Dimana Imo?"

"Di kamarku!"

"Ahjumma, siapkan koperku. Aku akan ke kamar Imo!"

"Nenek! Kakek mana? Katanya dia mau memberiku uang saku lebih!"

"Ahjumma!!! Susu strawberryku di mana??"

Kalian bisa membayangkan bagaimana bisingnya rumah itu saat ini, penuh teriakan di mana – mana dengan dua biang keladi bisa membuat seluruh anggota rumah menjadi ikut bingung dan stress secara bersamaan. Telihat Ny.Kim dan Ahjumma Goon berlalu lalang menyiapkan setiap kata yang keluar dari mulut dua bocah itu. Tak lupa para uncle dan imo mereka yang juga bingung.

"STOP!! KALIAN TIDAK PERLU BERTERIAK!!!"

Suara yang cukup menggelegar untuk membekukan tempat itu. Semua terdiam, "Ini masih pagi, jangan membuat keributan!"

"Kalian berdua memang..." Tn.Kim menggelengkan kepalanya pelan karena pasrah terhadap kelakuan dua cucunya yang sudah tak bisa dikontrol. "Saat kalian nanti ada di hutan, jangan berteriak seperti tadi. Itu sangat mengganggu, mengerti?"

"Arraseo Kakek!" ucap keduanya bersamaan. "Kakek tinggal dulu," Tn.Kim kembali ke ruang kerjanya lagi.

"Aku lupa belum memasukkan pembalut!! Omoo!"

"T-shirk kesayanganku masih ketinggalan di kamar!"

"KALIAN JANGAN RIBUT LAGI!!"

Love In Youth

Kini beberapa bus sudah tertata rapi dan siap untuk dimasuki, semua nya sudah menunggu intruksi yang akan diberikan oleh panitia. Saat panitia sudah mengkode untuk memasuki bus mereka lansung melakukannya, bahkan mereka berebut tempat umtuk sekedar menentukan siapa yang duduk di tengah dan beberapa jeritan juga terdengar saat melihat casanova kampus berada satu bus bagi mereka yang beruntung. "Oppa! Duduk denganku!"

Love In Youth Season 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang