Chapter 35

205 35 24
                                    

"Jadi dia yang kau ceritakan Sanha?" tanya Jinyoung jahil pada anaknya. Sanha yang ditodong langsung malu, apalagi saat orang yang dimaksud ada di sana.

"Hentikan, Appa. Aku sungguh tidak mengerti apa yang kau bicarakan," sela Sanha yang meminum es cokelat miliknya.

Kini mereka ada di kafe milik Jungkook, kebetulan tempatnya tidak terlalu jauh dari gedung boxing. Seusai Minhyuk mematikan ponsel tadi, mereka sepakat untuk menghentikan semuanya. Walaupun keadaan Eunwoo dan Hanbin tidak baik-baik saja, tetapi mereka tetap bisa menikmati makanan.

Sedangkan Minhyuk terlihat murung dengan Jungkook yang seolah menertawai pria itu. Eunji yang melihat ayahnya hanya mendengus. Jika tanpa sepengetahuan ibunya sang ayah akan terlihat begitu berbeda, bahkan orang yang tidak mengenal mereka pasti sudah menganggap hanya sebuah pertemuan antar teman, bukan ayah dan anak.

"Eonni," bisik Jennie yang kebetulan duduk di samping Eunji. Perempuan itu juga menyenggol perut Eunji dengan sikunya.

"Apa dia benar-benar ayahmu? Dia sangat tampan. Kau tahu ... di Amerika berhubungan dengan yang lebih tua bukan hal tabu." Eunji langsung memelotot, dia tersentak dengan perkataan

"Kau gila, apa-apaan itu! Aku tidak mau punya ibu tiri di bawah umurku," hardik Eunji tanpa sadar dengan keras dan berhasil membuat eksistensi mereka menjadi perhatian.

"Kau bilang apa?" tanya Jungkook. "Ibu tiri? Apa maksudnya?"

Jinyoung terbahak, dia bahkan menepuk-nepuk pahanya tidak kuasa. "Kau akan menikah lagi, Kook? Benar-benar," tawa Jinyoung. "Hahaha, kau benar-benar ingin mati di tangan Dahyun, hahaha." Jinyoung tidak bisa berhenti.

"Tidak Hyung, kau gila," tolak Jungkook lalu menatap anaknya sinis. "Apa maksudmu? Dengan siapa aku menikah?" tanya Jungkook kemudian pada Eunji yang langsung menciut. Bahkan dia mengedipkan beberapa kali kelopak matanya gugup.

"Itu ... anu...." Eunji tidak sanggup untuk melanjutkan perkataannya. Sementara Jennie hany menyengir sembari bersembunyi di bahu Eunji.

"Ish, diam! Ini salahmu!" ujar Eunji menyingkirkan Jennie dari bahunya.

"Jennie...," tegur Luhan mulai curiga.

"Hehe, aku hanya bercanda, Appa," jawab Jennie sembari menunjukkan deretan gigi rapinya. Membuat pipi gembul Jennie semakin naik dan menggemaskan. Sanha yang melihatnya tidak kuat untuk menahan senyuman.

"Oh ya, jika aku boleh bertanya, apa yang terjadi? Kenapa semuanya memiliki luka?" tanya Taehyung saat memperhatikan satu persatu temannya.

"Mereka datang ke balapan liar dan berkelahi," jawab Sanha.

"Sangat ringan sekali ya, mulutmu itu," desis Moonbin.

"Kau tidak ikut juga, Tae?" tanya Luhan.

"Tidak, bukankah Appa tahu sendiri jika aku di rumah," jawab Taehyung.

"Benar juga." Angguk Luhan yang kemudian memelotot, menyadari sesuatu. "Tunggu dulu!" Suara membuat mereka terkejut.

"Kenapa kalian berdua ada di gedung boxing tadi?" Jennie langsung tersentak mengingat tujuan awalnya. Sementara Taehyung langsung menutup wajah menggunakan tangan. "Taehyung, aku bicara padamu."

"Tanyakan saja pada putri kesayanganmu itu," desis Taehyung.

"Aku ... tidak ..., maksudnya aku lupa," jawab Jennie cepat dan gugup.

Eunji tergelak. Pipinya mulai memerah dengan mata menyipit lalu memukul lengan Jennie. "Hahaha, lucu sekali. Kau bilang ingin jadi ibu tiriku? Hahaha, mana mungkin! Kau tahu... eomma-ku seperti macan, dia bisa mengeluarkan taringnya kapan saja... hahaha...."

Love In Youth Season 2 Where stories live. Discover now