Pentingnya Iman Dalam kehidupan sehari-hari

780 0 0
                                    

Al-hadits merupakan pedoman kedua setelah al-Quran. Rasulullah saw. telah berwasiat bahwa beliau telah meninggalkan dua hal, yang apabila keduanya dijadikan pedoman hidup, maka manusia tidak akan tersesat. Dua hal itu adalah al-Quran dan al-Hadits.

Hadits Rasulullah saw. itu ada yang berupa perkataan, perbuatan dan ketetapan. Al-Quran dan al-hadits merupakan dua hal penitng dalam kehidupan manusia sebagai pedoman dan tuntunan hidup manusia di dunia, guna mencapai keselamatan dan akhirat.

Keimanan seseorang bisa kita lihat dalam realisasi kehidupan sehari-harinya. Itu bisa kita lihat dari bagaimana dia mencintai sesamanya (muslim), baik dalam bagaimana cara dia bertutur kata, dan dalam menghadapi tamunya. Allah sangat membenci orang yang tidak melakukan hal-hal tersebut, karena orang itu tidak menyadari bahwa Allah menciptakan semua makhluk itu sebagai makhluk sosial (makhluk yang membutuhkan orang lain). Dan sebaliknya, Allah akan mencitai orang yang bisa melakukan hal-hal yang telah diperintahkan oleh-Nya, berarti keimanan terhadap Allah bisa ia realisasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Cinta Sesama Muslim Sebagian dari Iman

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رَجُلاً زَارَ أَخًا لَهُ فِى قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللهُ لَهُ عَلَى هَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ: أَيْنَ تُرِيْدُ؟ قَالَ أُرِيْدُ أَخًا لِيْ فِى هـذِهِ الْقَرْيَةِ. قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تُرْتِبُهَا؟ قَالَ: لاَ، غَيْرِ أَنِّيْ أَحْبَبْتُهُ فِى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ. قَالَ فَإِنِّيْ رَسُوْلُ اللهِ إِلَيْكَ، بِأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيْهِ

Artinya:

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Nabi saw. bersabda, "Ada seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk menemui orang itu. Ketika orang tersebut sampa di desa yang dituju, malaikat bertanya, 'Mau ke mana kamu?' Orang itu menjawab, 'Aku mau menjenguk saudaraku di desa ini.' Tanya malaikat selanjutnya, 'Apakah dengan mengunjunginya kau memperoleh banyak keuntungan?' Orang itu menjawab, 'Tidak, aku hanya mencintainya karean Allah 'Azza wa Jalla.' Malaikat itu mengatakan, 'Sesungguhnya aku adalah utusan Allah untuk memberitahukan kami bahwa Allah menyenangimu sebagaimana kamu menyenangi saudaramu karena Allah."

Hadits di atas menjelaskan bahwa betapa pentingnya sebagai seorang muslim haruslah saling tolong-menolong, saling mencintai sebagai sesama muslim atas dasar iman kepada Allah, tanpa harus ada perintah dari orang lain. Allah swt. menciptakan makhluk di dunia ini tidak hanya sebagai makhluk individu, tapi makhluk di dunia hidup bersosial. Sebagai seorang mukmin kita bagaikan sebuah bangunan antara satu dengan yang lain, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا. (أخرجه البخارى {481})

Artinya:

"Diriwayatkan dari Abi Musa ra. di berkata, "Rasulullah saw. pernah bersabda, 'Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan." (HR. Bukhari [481])

Selain diumpamakan terhadap sebuah bangunan, sesama orang mukmin itu juga bagaikan salah satu tubuh dalam hal saling mengasihi dan menyayangi, sebagaimana hadits yang telah diriwayatkan oleh al-Bukhari yang berada pada nomor hadits 6011.

Agama IslamWhere stories live. Discover now