Pt. 4

57 10 0
                                    

Tokk... Tokk... Tokk...

“Wendy-ah!!!”

Tokk... Tokk... Tokk...
kali ini lebih keras.

“Wendy!!! Son Wendy!!! YAA!!!!”

“Wae?! Wae?! Wae?! Yaa!!! Tidak bisakah kau membuatku tidak kesal?! Matahari saja belum berniat membangunkanku?!”
teriak Wendy lebih keras.

“Buka pintumu!”

Ceklek.

Muncullah Wendy dengan rambut berantakan tak luput dengan mata belek dan raut wajah kesalnya.

“WAE?!”
Wendy berusaha memfokuskan pandangannya.

“Ya! Hobi-ah. Kau mau kemana?!”
Wendy terkejut saat ia mendapati Hoseok sudah rapi dengan jaket tebal dan kacamata gelap -agar terlihat elegan-. Tak lupa koper sedang di belakang badannya.

Hoseok liburan tanpa mengajak Wendy?

Tega.

“Eomma kecelakaan.”

“Mwo?! Eomma? Di mana? Bagaimana keadaannya sekarang?”

“Di Jeju. Ditabrak taksi. Kakinya terluka, harus di operasi. Aku harus berangkat mengambil penerbangan paling awal.”
Jelas Hoseok.

Mata Wendy memanas dan tak lama buliran kristal bening membasahi pipinya.

“Kenapa kau malah menangis? Eomma tidak apa-apa. Doakan saja yang terbaik. Penerbanganku satu jam lagi, jadi aku harus pergi sekarang.”
Ucap Hoseok.

“Aku mau ikut.”

“Aniyo. Tidak boleh. Kau baru saja kemarin masuk sekolah, mau ijin? Kau gila? Kau disini saja. Oke? Uljima Wendy-ah.”
Hoseok menghapus air mata Wendy.

“Aku akan mengantarmu. Kau tidak boleh menolak.”

“Ne. Cepatlah cuci muka dan ganti bajumu. Suga hyung sudah menunggu di depan.”

“Suga? Kenap-”

“Palli. Aku menunggu di depan.”
Ucap Hoseok mendorong Wendy masuk ke kamarnya.

==

“Sudah? Ayo. Waktuku tidak banyak.”
Ujar Hoseok melihat Wendy keluar dari apartment.

Yoongi menatap Wendy lekat.

“Wae?”
seketika Yoongi tersenyum tipis.

“Kenapa menatapku?”

“Mukamu buruk sekali. Jadi tambah jelek.”
Ejek Yoongi.

“Mworagu?!”

“Ya! Ayo cepat. Hyung kau yang menyetir.”
Hoseok memberi kunci mobilnya pada Yoongi.

==

“Hobi-ah, kabari selalu keadaan eomma padaku. Ne?”

“Nee. Na kanda.”
Ucap Hoseok mengelus pelan rambut Wendy.

“Safe flight, Hobi-ah.”
Wendy memeluk Hoseok singkat.

“Hyung, aku titip Wendy. Jaga dia. Jangan biarkan dia terluka sedikit pun. Kalau itu terjadi, kau berhadapan denganku.”

“Kau berlebihan Hobi-ah.”

“Kau sudah mengatakannya tadi dan jika aku harus berhadapan denganmu, yang kalah tetap kau.”
Ucap Yoongi santai.

Wendy mendecih pelan,
“Kepedean sekali.”

“Stay healthy.”
Wendy mengangguk.

“Na kanda”
ucap Hoseok kemudian berjalan menjauh.

YOU NEVER WALK ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang