Episode 7

176 24 2
                                    

"Akh"

Jungkook menutup mata tak sanggup melihat apa yang terjadi. Dan beberapa saat kemudian Jungkook mengeluarkan sedikit isakan. Dia tak sanggup melihat apa yang terjadi pada Jieun.

"Kenapa kau menangis Jungkook-ah?" tanya Seungchol. Mendengar seseorang berbicara padanya, Jungkook melihat siapa yang sedang mengajaknya bicara, dan setelah mengetahuinya dia menundukkan kepalanya kembali. "Jieun telah mati Seungchol-ah". Untuk sejenak Jungkook berfikir dan akhirnya mengangkat kepalanya.

"Sejak kapan kau ada disini?" tanya Jungkook. Seungchol tersenyum "Aku dari tadi disini menunggumu yang menyadari kehadiranku, tapi pada akhirnya aku yang memanggilmu" jawab Seungchol. Jungkook kemudian melihat tempat dimana Jieun tadi berada, tapi nihil orangnya tidak ada. Tapi Jungkook melihat seorang wanita yang terbaring didepannya dengan beberapa detektif yang ada disekitarnya.

"Bukankah itu Halla? Mengapa dia tidur disitu? Dimana Jieun? Apakah Halla mati? Atau Jieun yang mati? Mengapa kau tidak memberitahuku? Mengapa kau diam aja? Jawab pertanyaanku sekarang Seungchol-ah" tanya Jungkook beruntun. Seungchol ingin menjawab pertanyaan Jungkook tapi karena Jungkook belum berhenti berbiacara dia hanya membantu membawa Jungkook pergi dari ruangan tersebut.

Setelah menyelesaikan pidatonya. Jungkook melihat seseorang dengan senyum manisnya sedang duduk di sebuah bangku kecil yang saat ini melihatnya dengan penuh kasih sayang.

Jungkook sedikit tidak mempercayai apa yang dilihatnya sekarang. Dengan penuh keraguan Jungkook mulai mendekat untuk menyakinkan bahwa yang dipikirkan sekarang adalah kenyataan. Dan untuk kesekian kalinya, Jungkook menangis di pelukannya.

"Mian, seharusnya aku tak pergi. Seharusnya aku tak meninggalkanmu saat itu. Aku salah. Aku benar benar minta maaf Jieun-ah". (mian=maaf)

"Tak apa asalkan kau tak mengulanginya" ucap Jieun lembut kepada suaminya tersebut.

"Gumawo". (gumawo=terima kasih)

🐰

Pagi hari telah datang. Sinar matahari mulai memasuki sebuah kamar yang bernuansa mewah itu. Erangan bangun tidur memenuhi ruangan sunyi itu. Mencoba untuk mengumpulkan kesadaran dengan membuka mata selebar-lebarnya. Sebuah panggilan membuatnya terbangun.

"Yeobeo, bangunlah, sarapannya sudah siap. Cepatlah turun sebelum makanannya dingin" teriak Jieun dari lantai bawah. Jungkook membuka matanya dengan cepat dan bergegas ke lantai bawah. Dengan gesitnya Jungkook menuruni tangga dan berjalan dengan cepat tanpa menimbulkan suara. Jieun yang membalikkan badannya, terkejut bahwa Jungkook sudah ada didepannya dengan senyum yang lebar. (yeobeo=sayang(untuk pasangan yang sudah menikah))

"Tadi kau mengatakan apa?" ucap Jungkook sambil mengekori Jieun kemana pun dia pergi. "Memangnya aku bilang apa? Dan ada apa denganmu hari ini? Sikapmu sedikit aneh dari biasanya" ucap Jieun sambil menyiapkan sarapan.

"Tadi, yang tadi saat kau memanggilku dengan keras dari bawah" ucap Jungkook greget. "Apa? Ah aku ingat bangunlah sarapan sudah siap. Itu kan" ucap Jieun kepada Jungkook. "Aishh, sudahlah lupakan saja" ucap Jungkook ngambek. Selama sarapan, Jungkook belum berbicara sama sekali dengan Jieun sejak kejadian tadi. Jieun yang mengingatnya kembali sedikit tersenyum melihat kelakuan kekanakan suaminya yang jarang ditunjukkannya.

"Wae? Beritahu aku hmm. Kumohon" ucap Jieun sambil bergelayut manja ditangan Jungkook yang hendak pergi menuju kantornya. "Apa kau benar-benar lupa tadi kau bilang apa?" tanya Jungkook sekali lagi untuk memastikan. (wae=mengapa/kenapa)

"Banyak kata yang sudah aku ucapkan tadi. Terlalu sulit untuk mengingat kata yang ingin kau dengar itu. Jadi beritahu aku saja". Jieun dengan terpaksa mengeluarkan aegyonya untuk membujuk Jungkook. "Yeobeo" setelah mengatakannya dengan cekat Jungkook melarikan diri dari tempat itu. Jieun yang melihatnya sdikit menarik ujung bibirnya dengan tipis. (aegyo=bertingkah imut)

Saat hendak ingin pergi kelantai atas. Jieun lupa memberi bekal makan siang Jungkook yang masih gagah berdiri diatas meja makan. Alhasil Jieun sendiri yang akan mengantarkannya.

🐰

"Selamat datang kembali sajangnim" ucap salah satu karyawan yang melewati Jungkook. Sudah beberapa bulan Jungkook tidak datang ke perusahaan ini karena mengurusi perusahaannya yang ada di Busan dan Incheon. Sedikit melelahkan tapi itu lah yang harus dia lakukan sebagai seorang suami. (sajangnim=CEO/presdir)

"Annyeonghaseo sajangnim, seseorang ingin bertemu dengan anda dan sekarang dia berada didalam kantor anda." Mendengarnya Jungkook segera masuk kedalam kantornya dan menemukan seorang wanita yang sangat dikenalinya. "Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau kusuruh tetap disana?" tanya Jungkook dengan nada yang mencekam. (annyeonghaseo=selamat pagi)

"Arra. Geundae aku tak bisa menunggu jawabanmu lebih lama lagi. Aku harus tau apa jawabanmu kali ini. Kau belum menjawabnya waktu itu setelah meninggalkanku dan membuat ku menunggu sendiri disana." (arra=aku tau)(geundae=tapi)

"Maaf soal itu. Dan ini, aku akan bahas ketika aku kesana. Jadi sebaiknya kau pergi dan meunggu disana" suruh Jungkook. "Jika aku tak mau, apa yang akan kau lakukan?" tanya Yuju dengan menyilangkan tangannya menghadap Jungkook yang ada didepannya.

"Kau akan menyesal tidak mengikuti perintahku. Jadi sebaiknya pergi sekarang juga"

Saat Jungkook hendak berbalik, sebuah tangan melingkar di perut Jungkook. Yuju memeluknya dari belakang. Jungkook dengan lembut melepaskan tangannya yang mengikatnya. "Hanya sebentar dan aku akan pergi". Jungkook membiarkan Yuju memeluknya setelah mendengarnya.

Pintu terbuka dan menunjukkan seorang wanita berdiri disana.

TBC

Maaf lambat update. Inspirasinya ilang karena gak liat muka suamiku (JK). Hehehehhemakasih kepada semua pembaca yang masih membaca FF ku. Dan yang masih menyimpannya di perpustakaan sambil berharap cepet update makasih yaaaaaaa.

Dan juga aku mau nanya lebih bagus FF nya full bahasa Indo atau sedikit ada bahasa Koreanya yang kayak diatas? dijawabnya

Jangan lupa VOTE AND COMMENTNYA yaaaa

-Lara 🐰-

LOVE AND HATE 2 [JJKxIU✔]Where stories live. Discover now