4.1

19.4K 2K 107
                                    

Setelah acara meminta restu kemarin, papa dan mama malah langsung ngomongin tanggal pernikahan.

Udah nggak sabar punya cucu katanya. Yang bener aja. Emma kan udah ada.

Dan Pak Wo—Ah iya nggak boleh panggil "Pak" lagi. Nggak. Itu bukan mauku. Itu maunya calon suamiku yang terhormat ini. Jeon Wonwoo.

Dan Wonwoo kayanya seneng banget karena papa sama mama udah ngomongin tanggal pernikahan. Jadi kemarin setelah meminta restu, langsung netapin tanggal pernikahan.

Dasar. Katanya nggak mau netapin tanggal pernikahan dulu. Pembohong.

"Yang ini?"

"Boleh, itu bagus."

"Kamu daritadi bagus-bagus terus. Lama-lama aku pake gaunnya semuanya kalo gitu!"

Dia tertawa.

Ganteng banget. Aku jadi nggak bisa marah. Hngg.

"Kamu pake apa aja bagus soalnya. Jadi bingung akunya mau kasih komentar apa."

"Jangan gombal," kataku.

Masalahnya yang baper bukan aku, aku sih udah biasa. Tapi yang punya bridalnya yang baper.

"Gaun yang itu aja bagus. Aku suka liatnya," ujar Wonwoo sambil menunjuk gaun putih yang dipajang di patung.

"Ini gaunnya baru sampai minggu lalu. Belum pernah dipakai sama pengantin lain. Mau dicoba dulu?" tanya yang punya bridal.

"Iya, coba dulu aja," ujar Wonwoo.

Aku berganti gaun lagi. Ini sudah gaun kesembilan yang aku coba dan semuanya bagus dimata Wonwoo.

Setelah dari bridal kami harus ke tempat penyewaan gedung pertemuan, lalu mencicipi makanannya. Dan ke percetakan undangan.

Gedung pertemuan yang kami sewa ini bersampingan dengan gereja, jadi setelah pemberkatan bisa langsung resepsi.

Aku tidak tau kalau mempersiapkan pernikahan akan semelelahkan ini. Untung aja ngurusinnya berdua, coba sendiri. Modyar.

"Calon suaminya ganteng yah," ujar pemilik bridal.

Tuh kan. Apa kubilang?

Pemilik bridalnya baper sama Wonwoo. Yah bagaimana pun juga, Wonwoo itu memang idaman semua kaum hawa sih. Aku maklum.

"Iya hehe," balasku.

Aku membuka tirai setelah gaunnya terpasang sempurna ditubuhku. "Gimana?"

"Cantik," katanya. "Itu buat pemberkatan sekalian resepsi aja kali yah? Kamu nggak mau capek-capek ganti gaun kan?"

Aku mengangguk. "Terus buat foto pre weddingnya, gaunnya yang mana?"

"Yang sebelumnya."

"Sembilan gaun sebelumnya?"

Wonwoo ketawa. Ini kenapa sih dia ketawa mulu? Sakit gigi?

"Gaun yang putih tadi loh."

"Itu aja gaun buat preweddingnya?"

"Sama yang putih sabrina. Nanti sisanya pakai baju bebas kan?"

Aku mengangguk. "Yaudah, sana ganti lagi," katanya. Aku pun menutup kembali tirainya.

Pemilik bridalnya membantuku melepaskan gaunnya lagi.

"Kalo pernikahan pertama itu memang repot yah."

Aku tersenyum. "Iya, tapi ini bukan pernikahan pertama calon suami saya," balasku sambil memakai kembali pakaianku.

"Hah?"

Daddyable | Jeon Wonwoo [BOOKED]Where stories live. Discover now