Meet Arvie...

47.8K 2.2K 256
                                    


Jangan lupa vote dan koment yah!!
Typo? Harap sabar...
Happy readiiing!!!

⭐⭐⭐⭐⭐

"Apa maksudmu dengan anakku, Dara?"
Arvie langsung menanyakan perihal ucapan Dara ditelpon satu jam yang lalu,

Matanya menangkap keberadaan seorang anak kecil disamping Dara, membuat ia semakin bingung

Dara yang awalnya terlihat kuat, dan bahkan bisa memarahi Arvie ketika menelpon berbanding terbalik dengan yang sekarang, setelah melihat wajah Arvie, matanya terlihat berkaca-kaca dan terluka.

Arvie menyentuh puncak kepala Dara, tapi segera ditepis gadis itu dengan kasar.

"Hiks..! Hiks...! Hiks...! Kak Arvie jahat!"

Arvie terbengong, kesalahan apa yang ia lakukan sehingga Dara menyebutnya jahat? Rasanya ia tidak melakukan apapun.

Lain halnya dengan Evin, ia murka melihat Arvie, gara-gara pria itu Aunti yang menolongnya menangis, padahal tadi baik-baik saja.

"Paman! Apa yang kau lakukan pada Aunti! Kenapa pria dewasa yang kutemui jahat semua?!" teriak Evin seraya mendekati Arvie dan mendongak marah.

Arvie semakin bingung. Alis tebalnya terangkat sebelah. "Kau siapa?" tanya Arvie.

"Paman tidak perlu tau siapa aku. Tapi minta maaf pada Aunti, Paman!" teriak Evin marah.

Arvie sempat terkejut mendengar teriakan bocah disampingnya saat ini. Bahkan berani sekali memerintahnya.

"Kau siapa? Berani mengaturku?" tanya Arvie cuek.

Evin terdiam, ia selalu kehilangan kata-kata jika sudah ditanya. Lalu ia melihat kearah Dara yang masih sesegukan. "Aunti, katakan siapa aku." pinta Evin pada Dara.

Dara mengusap air matanya dengan kasar. "Dia anakmu, kau lupa?" tanya Dara sesegukan.

Tak hanya Arvie yang shok, Evin sendiri terkejut dengan ucapan Dara, apa dia mempunyai papa dua? Devil papa? Dan paman didepannya saat ini?

"A..anakku? A..ku lupa? Bagaimana bisa?" tanya Arvie masih dengan wajah kebingungan.

Dara semakin terisak. "Bahkan hiks...! kak Arvie tidak ingat lagi wanita yang Kak Arvie tiduri, pasti karena Kak Arvie sudah terlalu sering. Hiks..hiks...!"

Arvie mengusap wajahnya kasar, ya dia mengakui bahwa dia memang sering tidur dengan model, tapi dia membayar mahal agar tidak terjadi kesalahan seperti ini. Lalu apa sekarang? Arvie memperhatikan bocah tersebut yang juga sedang memperhatikannya, sekarang Ia sudah disodori anak sebesar ini.

"Oke, aku memang sering tidur dengan wanita--"

"Makanya segera menikah! Agar tidak ada anak terlantar seperti ini!" pungkas Dara dengan geram.

"Dengar dulu ucapanku--"

"Dari dulu aku sudah mengajak Kak Arvie menikah, tapi Kak Arvie bilang aku masih kecil! Aku sudah besar! Aku bisa memberi kak Arvie anak banyak! Kenapa harus dengan orang lain!!" teriak Dara histeris.

Arvie menutup telinganya yang terasa berdengung. "Apa peduliku?" sahut dengan suara pelan.

"Hah!"

Dara mendadak diam dan menunduk.

Arvie menghela nafas pelan. "Makanya dengar ucapanku dulu. Dengar, aku tidak yakin itu anakku, sebaiknya kita tanyakan saja pada anak ini, siapa orangtuanya." ucap Arvie seraya menyentuh bahu Dara.

ALANA and The Baby Twins | End✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora