"Jinki, ayolah."
"Mamau! Pelgi pelgi!!" Hari yang lain kembali dihabiskan oleh SHINee dan Jinki dengan keributan.
Bagaimana tidak? Perseteruan mereka kali ini karena Jinki sangat menginginkan sebuah drone.
Drone.
Tahu berapa harga drone?
Dan kalau Onew tahu, mungkin dia akan tertawa sendiri seperti orang gila karena menghabiskan uangnya untuk barang tidak penting.
Sebagai catatan, walaupun ia sangat menginginkannya, ia harus berpikir ratusan kali sebelum membelinya. Menimbang semuanya dari sisi kontra dan pro-nya. Belum lagi kegunaan dari sisi benefisial dan semuanya terasa menjengkelkan bagi anggota lain saat sisi Onew yang itu muncul.
Dan sekarang mereka seperti bermain petak umpet disatu tempat. Jinki mengunci diri di kamar dan para anggota harus membujuknya dari luar. Tidak jarang kadang ada suara bantal berdebum yang menabrak pintu membuat mereka kaget, karena Jinki melemparnya.
"Gimana, hyung? Mau beliin?" tanya Minho sambil berkacak pinggang kepada Jonghyun yang menatap pintu dengan tatapan kesal.
"Jangan gila! Mending aku membelikannya untuk yang lain," Jonghyun bersandar di dinding sambil menatap langit-langit ruangan menerawang.
"Boleh diingatkan, hadiah ulang tahun untuk manusia centil disampingku ini bisa membeli 62 drone dengan sendirinya?" Minho berdecak sambil melirik tajam seseorang lagi yang berdiri disebelahnya. Tidak lain adalah Key.
Merasa disindir, ia protes. "Bukan salahku lah! Salahkan dia kenapa membelikannya untukku!" katanya. Nyaris menendang tulang kering Minho dan men-smackdown manusia disampingnya. Jonghyun nyengir, Taemin masih berusaha membujuk Jinki.
"Jinki-ah... Keluar dong... Nanti dibeliin hyung eskrim..." bujuknya. Tidak ada balasan, namun setelah sedikit lama, ada celah yang terbuka dari pintu dan seorang pemuda bersurai merah terlihat dibaliknya. Taemin kira ia berhasil membujuk Jinki, sebelum Jinki ternyata melakukan hal sebaliknya.
"Ga boleh makan etklim lagi!!! Ental pilek!" setelah mengatakannya, Jinki menutup pintu dengan agak keras -nyaris membanting- didepan wajah Taemin, membuat Taemin dan tidak terkecuali yang lain kaget.
Anak itu benar-benar pintar mempermainkan situasi.
"Tahan Taem, jangan mengumpat... Kamu ganteng... Kalo ngumpat nanti jelek..." Taemin mengelus dadanya pasrah sambil berucap, lalu menyerah dan duduk bersandar pada pintu yang ditutup, persis seperti seorang laki-laki yang diputusin pacarnya dan mau nanya alasan tapi nggak dikasih dan dengan galau duduk sambil nangis didepan pintu kosan pacarnya.
"Harus diingetin kalo jelek?" ejek Key membuat Taemin benar-benar ingin mengumpat.
Taemin menyindir Key, dan mereka malah adu sindir-sindiran. "Kalo nggak salah waktu dulu yang peringkat penampilannya diragukan hanya kamu deh, hyung. Kan Onew hyung ngaku peringkat keempat. " membuat Key panas hati, panas jiwa. Kepala boleh panas, tapi mulut tetap dingin, jadi Key makan fro*z- kenapa malah ngiklan.
"Ayo, berantem! Yang kalah beliin Jinki drone!" Minho dan Jonghyun bicara serempak, mereka pasti kompak jika perihal seperti ini. Taemin dan Key auto diam, mendadak membuat keduanya bingung. "Kok berhenti?"
"Ogah."
"Mending gak usah berantem."
"Gak seru ah. Pulang, pulang." Taemin akhirnya merubah ekspresinya menjadi bodo amat dan beralih pergi kearah ruang tamu untuk menonton televisi. Mumpung hari ini mereka libur, begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Little Space
RandomDISCONTINUED [BUKAN BXB] "Hiks..." Taemin dan Minho yang sedang bermain PS didorm mereka yang hanya tinggal bertiga karena Jonghyun dan Key pergi, mendadak memberhentikan permainannya. "Hyung, kau mendengarnya?" tanya Taemin was was. Minho menganggu...